BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Motivasi
2.1.1.1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin yaitu Movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Pentingnya motivasi karena motivasi
adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, perilaku manusia. Motivasi adalah hasrat dalam diri seseorang yang menyebabkan orang
tersebut melakukan tindakan. Jadi motivasi merupakan penggerak yang mengarahkan pada tujuan. Orang yang mempunyai motivasi tinggi
biasanya mempunyai kinerja yang baik. Menurut Robbins 2006:214: “Motivasi adalah proses yang berperan pada intensitas, arah, dan
lamanya berlangsung upaya individu kearah pencapaian sasaran. Intensitas terkait dengan seberapa keras seseorang berusaha, upaya
tersebut harus disalurkan kepada arah yang benar pula, agar dapat memenuhi pencapaian sasaran”. Menurut Luthans 2006:270 ;
Motivasi merupakan proses yang dimulai dengan defisiensi fisiologis atau fsikologis yang menggerakkan perilaku atau
dorongan yang ditujukan untuk tujuan atau insentif. Dalam konteksistem, motivasi mencakup tiga elemen yang berinteraksi
atau saling tergantung.
1. Kebutuhan. Kebutuhan tercipta saat tidak adanya
keseimbangan fisiologis atau fsikologis. Misalnya kebutuhan muncul saat sel dalam tubuh kehilangan
makanan atau air ketika tidak ada orang lain yang bertindak sebagai teman atau sahabat.
2. Dorongan. Dorongan fisiologis dapat didefenisikan
sebagai kehilangan petunjuk. Dorongan fisiologis dan
Universitas Sumatera Utara
fsikologis adalah tindakan yang berorientasi dan menghasilkan daya dorong dalam meraih insentif.
3. Insentif. Pada akhir siklus motivasi adalah insentif,
didefenisikan sebagai semua yang akan mengurangi sebuah kebutuhan dan dorongan. Misalnya makan,
minum, dan berteman cenderung akan memulihkan keseimbangan dan dorongan yang ada.
Berdasarkan kedua pengertian diatas, motivasi merupakan proses yang mencakup intensitas, arah, kebutuhan, dorongan individu
dalam pencapaian sasaran dan tujuan. Motivasi merupakan kekuatan relatif dari dorongan yang
timbul dalam diri pegawai untuk berusaha seoptimal mungkin dalam mencapai tujuan yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk
memuaskan kebutuhan. Motivasi erat hubungannya dengan timbulnya suatu kecendrungan untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan.
Motivasi timbul karena adanya suatu kebutuhan dan karenanya kebutuhan tersebut pada pencapaian tujuan tertentu. Apabila tujuan
telah tercapai, maka akan tercapai kepuasan dan cenderung untuk diulangi kembali sehingga akan lebih kuat.
2.1.1.2. Teori – Teori Motivasi