Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja

Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 3 UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM, usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar. Kriteria usaha menengah mengacu kepada Pasal 6 ayat 3 UU No. 20 Tahun 2008, ditetapkan sebagai berikut: a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500 juta sampai dengan paling banyak Rp. 10 Milyar tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2,5 Milyar sampai dengan paling banyak Rp. 50 Milyar.

D. Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja

Prosedur pemberian KMK merupakan tahapan-tahapan yang dilalui untuk memberikan KMK. Prosedur pemberian kredit dan penilaian kredit oleh dunia perbankan secara umum sama, antara satu bank dengan bank lainnya memiliki prosedur yang tidak jauh berbeda. Dengan kata lain prosedur pemberian kredit antara satu bank dengan bank lain tidak terlau kontras perbedaannya. Hal yang menjadi perbedaan mungkin terletak pada bagaimana tujuan bank tersebut serta persyaratan yang ditetapkan dengan pertimbangan-pertimbangan masing-masing. Tujuan utama dari prosedur ini untuk mempermudah bank menilai kelayakan suatu permohonan kredit, sehingga dapat mencegah terjadinya kredit bermasalah. Universitas Sumatera Utara Prosedur pemberian kredit secara umum dapat dibedakan antara pinjaman perseorangan dengan pinjaman oleh suatu badan hukum, kemudian dapat pula ditinjau dari segi tujuannya apakah untuk konsumtif atau produktif. Secara umum prosedur pemberian kredit oleh bank adalah: 30 1. Pengajuan berkas-berkas Dalam hal ini pemohon kredit mengajukan permohonan kredit yang dituangkan dalam suatu proposal. Kemudian dilampiri dengan berkas-berkas lainnya yang dibutuhkan. Persyaratan umum untuk aplikasi KMK di Bank X yang harus dilengkapi oleh calon debitur, yaitu: 31 a. Legalitas usaha seperti akta pendirian beserta perubahannya yang terbaru, Kartu Tanda Penduduk KTP, Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP, Surat Izin Tempat Usaha SITU, Surat Izin Undang-Undang Gangguan SIUUGHO, Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi SIUJK, Tanda Daftar Perusahaan TDP, dan Analisis Dampak Lingkungan AMDAL apabila kegiatan usaha perusahaan nasabah atau calon nasabah debitur mempunyai dampak sensitif bagi lingkungan. b. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dan laporan keuangan. c. Rekening koran bank di Bank X maupun bank lain minimal enam bulan untuk calon debitur KMK – non usaha kecil. d. Pengalaman usaha e. Bukti kepemilikan barang jaminan 30 Kasmir, Op.cit, hal 94. 31 Wawancara dengan Abdul Rahim, Penyelia Kredit Analis Bank X, tanggal 12 Maret 2012. Universitas Sumatera Utara 2. Penyelidikan berkas pinjaman Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar. Jika menurut pihak perbankan belum lengkap atau cukup maka nasabah diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas waktu tertentu nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangan tersebut, maka sebaiknya permohonan kredit dibatalkan saja. 3. Wawancara I Bank setelah menerima permohonan kredit berikut persyaratan dan kelengkapan data pemohon, selanjutnya melakukan penelitian verifikasi terhadap pemenuhan syarat dan kebenaran datanya, salah satunya melalui wawancara langsung dengan calon debitur. 4. Survey ke lapangan Kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasil survey dicocokkan dengan hasil wawancara I. 5. Wawancara II Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan- kekurangan pada saat setelah dilakukan survey ke lapangan. Catatan yang ada pada permohonan dan pada saat wawancara I dicocokkan dengan pada saat survey apakah ada kesesuaian dan mengandung suatu kebenaran. 6. Analisa Kredit Universitas Sumatera Utara Setelah verifikasi data dengan melakukan wawancara dan survey ke lapangan, petugas bank menganalisa permohonan kredit calon debitur dengan menggunakan prinsip 5C. 7. Keputusan kredit Setelah analisa maka akan ditentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak, jika kredit disetujui, bank akan menerbitkan Surat Keputusan Kredit SKK. Begitu pula apabila permohonan kredit ditolak, diberitahukan secara tertulis dengan alasan-alasan sebaik-baiknya. 8. Penandatanganan perjanjian kredit Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum kredit dicairkan maka terlebih dahulu calon debitur menandatangani akad kredit dan mengikat jaminan. 9. Realisasi kredit Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan. 10. Penyaluran penarikan dana Penyaluran penarikan dana adalah pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dan dapat diambil sesuai ketantuan dan tujuan kredit yaitu: a. sekaligus atau b. secara bertahap Universitas Sumatera Utara

E. Berakhirnya Kredit Modal Kerja