C. Novasi Sebagai Salah Satu Penyebab Hapusnya Perikatan
Bab IV Buku III KUHPerdata mengatur tentang berbagai cara hapus atau berakhirnya perikatan baik yang timbul dari perjanjian maupun dari undang-
undang. Perikatan pada umumnya berakhir apabila tujuan perikatan tersebut telah tercapai. Masing-masing pihak telah saling memenuhi prestasi yang telah
diperjanjikan sebagaimana yang mereka kehendaki dalam mengadakan perikatan tersebut. Mengenai hapusnya suatu perikatan dapat disebabkan karena peristiwa-
peristiwa sebagai mana yang diatur pada Pasal 1381 KUHPerdata, antara lain: 1.
Karena Adanya Pembayaran Pembayaran dalam hal ini merupakan pembayaran dalam arti luas, yaitu
setiap pelaksanaan dan pemenuhan perjanjian secara sukarela. 2.
Karena Penawaran Pembayaran Tunai Diikuti Dengan Penyimpanan Atau Penitipan
Apabila penawaran pembayaran yang diikuti penitipan atau konsinyasi itu telah dilakukan sesuai dengan cara yang ditentukan oleh undang-undang
dianggap telah melakukan pembayaran. Hal ini dilakukan apabila seorang kreditur tidak mau menerima pembayaran dari debitur sehingga debitur
dapat melakukan penawaran pembayaran tunai diikuti penitipan atau konsinyasi.
3. Novasi Atau Pembaharuan Utang
Cara ini merupakan suatu hal yang baik guna untuk menghapuskan perjanjian lama tetapi kemudian diadakan perjanjian baru.
4. Kompensasi Atau Perjumpaan Utang
Universitas Sumatera Utara
Apabila dalam perjanjian yang bersangkutan antara debitur dan kreditur saling mempunyai utang sehingga dapat dilakukan perjumpaan utang,
bahkan menurut Pasal 1426 KUHPerdata perjumpaan utang terjadi demi hukum atau terjadi dengan sendirinya tanpa sepengetahuan debitur maupun
kreditur, utang-utang saling menghapus namun hanya untuk suatu jumlah yang sama.
5. Percampuran Utang
Hal ini terjadi apabila kedudukan antara kreditur dan debitur berada pada satu orang, maka terjadilah percampuran kekayaan atau karena debitur
menjadi ahli waris kreditur. Dalam Pasal 1437 KUHPerdata, disebutkan bahwa percampuran utang yang terjadi pada dirinya si berutang utama,
berlaku juga untuk keuntungan para penanggung utangnya. Percampuran utang yang terjadi pada dirinya si penanggung utang, tak sekali-kali
mengakibatkan hapusnya utang pokok. Percampuran utang yang terjadi pada dirinya salah satu dari orang-orang yang berutang secara tanggung
menanggung, tidak berlaku untuk keuntungan teman-temannya berutang secara tanggung menanggung hingga melebihi dari baginya dalam utang
yang ia sendiri menjadi orang berutang. 6.
Pembebasan Utang Pembebasan utang terjadi apabila seorang kreditur melepaskan haknya
untuk menagih utangnya atas diri debitur, dan debitur menerima dengan baik atas pelepasan utang itu.
7. Musnahnya Barang Yang Terutang
Universitas Sumatera Utara
Pasal 1444 KUHPerdata menyebutkan bahwa jika barang tertentu yang menjadi bahan persetujuan, musnah, tak lagi dapat diperdagangkan, atau
hilang, sedemikian hingga sama sekali tak diketahui apakah barang itu masih ada, maka hapuslah perikatannya, asal barang itu musnah atau hilang
di luar salahnya si berutang dan sebelum ia lalai menyerahkannya. 8.
Pembatalan Perjanjian Dengan dibatalkannya suatu perjanjian, maka perjanjian itu menjadi hapus.
Dengan sendirinya tidak berlaku lagi terhadap para pihak yang membuat perjanjian itu.
9. Berlakunya Syarat Batal
Berdasarkan ketentuan Pasal 1265 KUHPerdata menyatakan bahwa suatu syarat batal adalah syarat yang apabila dipenuhi, menghentikan perikatan,
dan membawa segala sesuatu kembali pada keadaan semula, seolah-olah tidak pernah ada suatu perikatan.
10. Daluarsa atau lewatnya waktu verjaring.
Dalam Pasal 1946 KUHPerdata ditentukan bahwa daluwarsa adalah suatu alat untuk memperoleh sesuatu atau untuk dibebaskan dari sesuatu perikatan
dengan lewatnya suatu waktu tertentu dan atas syarat-syarat yang ditentukan oleh undang-undang.
Berdasarkan Pasal 1381 KUHPerdata tersebut dapat diketahui bahwa pembaharuan utang novasi adalah salah satu penyebab hapusnya perikatan.
Novasi disini adalah dibuatnya suatu perikatan utang yang baru karena terjadinya perubahan objek perikatan, penggantian debitur, ataupun terjadinya penggantian
Universitas Sumatera Utara
kreditur, dimana perikatan utang baru tersebut untuk atau sebagai penggantian perikatan utang lama. Sehingga dengan demikian yang hapusberakhir adalah
perikatan utang lama.
D. Akibat Hukum Terjadinya Novasi