Proses Novasi Terhadap Debitur Pada Perjanjian Kredit Modal Kerja

debitur yang semula berbentuk CV diganti dengan PT sebagai debitur baru. Adapun dengan dilakukannya novasi ini maka perjanjian kredit antara bank dengan CV menjadi hapus diganti dengan perjanjian kredit antara bank dengan PT.

B. Proses Novasi Terhadap Debitur Pada Perjanjian Kredit Modal Kerja

Di Bank X Persyaratan umum dan proses novasi hampir sama seperti permohonan perjanjian kredit baru. Pada riwayat kredit akan dijelaskan dalam Perangkat Aplikasi Kredit PAK, bahwa debitur telah dinovasi. Adapun tahapan-tahapan pelaksanaan novasi terhadap debitur pada perjanjian KMK, antara lain: 51 1. Persiapan Proses Novasi Persiapan proses novasi adalah kegiatan tahap permulaan dengan maksud untuk saling mengetahui informasi dasar antara calon debitur baru dengan, biasanya dilakukan dengan wawancara atau cara-cara lain. Informasi umum yang dikemukakan oleh pihak bank antara lain tentang prosedur tata cara pengajuan novasi serta syarat-syarat untuk memperoleh fasilitas meneruskan kredit debitur lama. Dari pihak calon debitur baru diharapkan adanya informasi-informasi secara garis besar tentang hal-hal yang diperlukan pihak Bank X tentang keadaan calon debitur baru. 2. Pengajuan Formulir Permohonan Novasi 51 Ibid. Universitas Sumatera Utara Pada saat calon debitur baru mengajukan permohonan novasi, maka calon debitur melampirkan: a. Foto kopi KTP b. Foto kopi Kartu Keluarga c. Foto kopi NPWP d. Akta Pendirian Perusahaan beserta perubahannya e. Izin-izin usaha f. Foto kopi Tanda Daftar Perusahaan g. Surat keterangan kematian, Surat keterangan hak waris, dan Surat persetujuan dari para ahli waris dalam hal debitur semula meninggal dunia. Di samping itu juga harus mengisi formulir yang disediakan oleh bank yang antara lain memuat data diri pemohon kredit baik perseorangan mupun badan usaha, data keuangan, dan lain-lain. 3. Analisis atau Penilaian Kredit Dalam tahap ini diadakan penilaian yang mendalam tentang keadaan ekonomi calon debitur baru. Pada dasarnya, penilaian ini adalah untuk meneliti apakah calon debitur baru tersebut memenuhi prinsip-prinsip 5C atau tidak. Oleh karena itu, hasil laporan dari hasil analis tersebut harus merupakan bahan informasi yang akurat dan dapat dipercaya reliable bagi pemutus kredit. Dengan demikian laporan tersebut harus memuat secara lengkap, baik data kualitatif tentang keadaan ekonomi atau usaha calon debitur baru. Universitas Sumatera Utara Aspek yang dianalisis antara lain: a. Aspek legal, terdiri dari legalitas pendirian perusahaan dan legalitas usaha ijin-ijin. b. Aspek manajemen. c. Aspek teknis produksi. d. Aspek pemasaran. e. Aspek kuantitatif, yaitu kondisi keuangan dengan melihat laporan keuangan tiga tahun terakhir. f. Aspek jaminan. 4. Keputusan Kredit Credit Decision Laporan hasil analisis kredit tersebut dikomitekan oleh minimal tiga pemimpin yang memiliki kewenangan untuk itu yaitu terdiri dari pemimpin bisnis dan pemimpin analisa risiko untuk memutuskan diterima ditolaknya permohonan novasi tersebut. Apabila permohonan novasi tersebut layak untuk dikabulkan, maka akan dituangkan dalam Surat Penegasan Persetujuan Novasi. Kemudian debitur lama, debitur baru dengan pihak bank melakukan penandatanganan perjanjian pembaharuan utang dengan penggantian debitur di hadapan notaris. 5. Supervisi Kredit dan Pembinaan Debitur Credit Supervision and Follow Up Supervisi pengawasan pengendalian kredit dan pembinaan debitur pada dasarnya adalah upaya pengamanan kredit yang telah diberikan oleh Bank X, dengan jalan terus memantau memonitor dan mengikuti jalannya Universitas Sumatera Utara perkembangan ekonomi debitur baru atau usahanya debitur baru, serta memberikan saran nasehat dan konsultasi agar keadaan ekonomi usaha debitur baru berjalan dengan baik sesuai dengan rencana, sehingga pengembalian angsuran kredit yang dilakukan oleh debitur baru tersebut akan berjalan dengan baik lancar pula. Sebagaimana dimaklumi bahwa supervisi kredit dan pembinaan debitur baru merupakan tahap terakhir dari siklus kredit dan sekaligus pula merupakan tahap yang paling kritis dan sulit apabila kalau keadaan ekonomi atau usaha debitur baru tersebut kurang menggembirakan. Adapun batas tahap supervisi ini pada umumnya dimulai dari pencairan kredit dan berakhir setelah semua kewajiban debitur baru kepada bank dilunasi oleh debitur baru tersebut.

C. Akibat Hukum Novasi Terhadap Debitur Pada Perjanjian Kredit