Observasi Penelitian PENYAJIAN DATA

63 Gambar 4.4 : Pengambilan Obat Selanjutnya setelah pasien tersebut diperiksa, maka dokter memberikan resep obat yang dibutuhkan pasien dalam bentuk kertas dan selanjutnya pasien tersebut ke poli Apotek untuk memberikan kertas tersebut kepada petugas di tempat, lalu aparat kesehatan mempersiapkan obat yang dibutuhkan pasien. Setelah semuanya selesai pasien diperbolehkan pulang.

4.3 Observasi Penelitian

Melihat dan memahami dari gejala-gejala yang ada pada saat penelitian hal ini menjadi ketetarikan penulis untuk menyajikan apa saja yang terjadi pada saat penelitian berlangsung, realita yang ada dapat menggambarkan bagaimana yang telah di informasikan oleh masyarakat maupun Aparat Puskesmas Teladan yang dapat menambah informasi penulis untuk mencapai tujuan penulisan penelitian. Adapun informan yang penulis wawancarai untuk mendapatkan informasi dalam implementasi SIMPUS adalah : Tabel 4.2 : Nama – nama Informan Penelitian No. Nama Pegawai Jabatan Informan 1. Kepala Puskesmas Teladan :Dr. Kus Puji Astuti Kunci 2. Kepala Bina YANKES :Iman Surya Kunci 3. Pegawai Puskesmas : Dana Eka Sari AMK Utama Universitas Sumatera Utara 64 4. Pegawai Bina YANKES : Susan Utama 5. Masyarakat Tambahan Sumber Data : Hasil Penelitian Puskesmas Teladan 2014

1. Hasil wawancara Kepada Kepala Puskesmas Teladan Medan

Melalui penyajian data ini saya menyajikan wawancara kepada Aparat – aparat Kesehatan seperti halnya Informasi yang di berikan melalui Implementasi SIMPUS SP2TP pada Pelayanan kesehatan Kota Medan Khususnya Puskesmas. Penyajian ini dilakukan melalui teori A. G. Edward III, yang dimana dari tujuan penelitian sangat ideal jika dilakukan dengan teori Edward III : a. Komunikasi Komunikasi merupakan tahap awal jika dilakukan suatu penerapan pelayanan yang diberikan ke masyarakat atau komunikasi antara Aparat dengan aparat dalam merencanakan program pelayanan kesehatan masyarakat, berikut Informasi yang disampaiakan oleh Kepala Puskesmas tentang seperti Tujuan Pokok dan fungsi dari Penerapan Simpus SP2TP yang dilakukan di Puskesmas : Fungsi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas SIMPUS SP2TP itu suatu data laporan laporan yang di buat yang dimana berisikan informasi atau laporan – laporan tentang kesehatan masyarakat yang seluruhnya hasil pencatatan dan pelaporan yang ideal baik di lakukan online dalam gedung maupun ke Dinas Kesehatan Sistem manual . Secara tujuan : Mempermudah memberikan pelaporan ke dinas kesehatan setiap bulannya seperti sejauh apa tingkat kesehatan di setiap daerah daerah di lingkup Puskesmas Teladan ini seperti menganalisis Universitas Sumatera Utara 65 data yang di kumpulkan hingga evaluasi data yang di berikan laporanya ke Dinas Kesehatan. Tetapi secara realita Simpus Online ini sedang proses dan tersosialisasi dengan baik yang sebagai contoh puskesmas kita yang menjadi percontohannya, tetapi belum maksimal di Puskesmas kita, walaupun SIMPUS ini sudah cukup lama tetapi secara implementasinya belum maksimal cukup banyak faktor yang menjadi hambatan SIMPUS ini, sehingga di puskesmas ini SIMPUS masih dilakukan secara manual. Secara tahapan bahwa pelaksanaan program SIMPUS itu sudah dilaksanakan di setiap daerah bagian, yang dimana SIMPUS ini dilakukan untuk menunjang kualitas pelayanan kesehatan yang secara efektif dan efisien, oleh karena itu hal ini juga disampaikan Kepala Puskesmas Teladan tentang sejauh mana tahapan pelaksanaan program SIMPUS ini dilakukan di Puskesmas Teladan Jika di lihat dari nyatanya di lapangan kemampuan Sumber Daya Manusia SDM di daerah masih kurang sosialisasi juga masih kurang hal ini juga sebagai penghambat jalannya maksimal SIMPUS ini, walaupun SIMPUS online yang di canangkan pusat ini sudah banyak dilakukan di setiap daerah – daerah lain di luar Sumatera Utara. Melihat dari dasar hukum tentang kebijakan SIMPUS ini sudah dikeluarkan melalui peraturan Kepmenkes No. 511 Tahun 2002 yang dimana atas dasar tersebut sudah di jelas di atur tentang SIKNAS Sistem informasi Kesehatan Nasional melalui hal ini bahwa sistem informasi sudah di atur oleh Kepmenkes Pusat. Hal ini juga di sampaikan informasi oleh Kepala Puskesmas Teladan bahwa : Aturan atau dasar kebijakan sudah ada tetapi ya kita harus mengerti aturan yang dibuat pusat belum tentu setiap daerah bisa mampu menjalaninya dengan baik apalagi SIMPUS online ini masih baru diterapkan di Medan ini, sesuatu yang baru tidak cepat penyusaiannya di daerah. Seperti halnya anggaran yang di berikan sudah ada seperti perawatan dan langsung dikirimkan dan juga sarana seperti komputer dan modem internet sudah untuk paket bulan untuk pengoperasikan online dalam gedung tersebut, tetapi pemahaman aparat daerah sini Universitas Sumatera Utara 66 yang masih lama penyusaian dan pemahamaan yang cepat sehingga menjadi penghambat juga. b. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya. Seperti halnya kinerja aparat kesehatan puskesmas yang dimana informasi ini disampaikan kepala puskesmas teladan mengenai manajemen sumber daya manusia di Puskesmas : Mengenai pengembangan pelatihan yang diberikan dinas kesehatan melalui sosialisasinya kepada pegawai puskesmas mengenai Simpus online, SDM yang ada di Puskesma ini sudah cukup dan menjadi hambatanya ini juga pada SDM masih banyak yang belum memahami tentang software dalam mengoperasikan program sehingga karena kebanyakan pegawai disini berlatarbelakang akademis kebidanan sehingga menjadi tidak tepat untuk di tempatkan sesuai fungsinya jadi butuh waktu yang lama dan sosialisasi rutin dalam pelatihan yang diberikan ke mereka. Pelatihan yang diperlukan dalam menunjang efektifitas kinerja pegawai untuk meningkatkan kualitas pegawai dalam melaksanakan tugasnya seharusnya adanya pelatihan dan sosialisasi yang rutin sehingga produktivitas pegawai dapat meningkat dan kualitas pelayanan yang diberikan juga akan meningkat. Hal ini juga disampaikan Kepala Puskesmas terkait Pelatihan yang diberikan dalam menjalankan Program SIMPUS online : Jika kita berbicara pelatihan yang diberikan menurut saya pribadi kurang maksimal karena anggaran yang diberikan Dinas kota Medan belum memadai untuk perawaant dan modem jaringan internet speedy saja masih memakai anggaran puskesmas, pertama kali pelatihan di laksanakan pada pertengahan 2013 di situ lah sebagai tahap awal mulanya pelatihan dilakukan. Universitas Sumatera Utara 67 c. Disposisi Disposisi petunjuk singkat tentang tindak lanjut penyelesaian terhadap suatu urusan atau surat masuk. Disposisi dibuat oleh pimpinan untuk staf atau bawahan sesuai dengan bidang keahlian atau kewenangannya. Tujuan pembuatan disposisi ialah agar staf dapat menindaklanjuti atau menyelesaikan suatu urusan atau surat masuk sesuai dengan yang dikehendaki oleh pimpinan. Tindak lanjut dapat berupa surat balasan, tindakan-tindakan lain dalam rangka menyelesaikan urusan tersebut. Seperti halnya informasi yang disampaikan Kepala Puskesmas Teladan mengenai disposisi pada SIMPUS : Mengenai Disposisi dalam SIMPUS ini Kita sebagai Implementor dari Program SIMPUS terus bekerja dan menyelesaikan sesuai pedoman yang di buat peraturan Kementrian Kesehatan yang di mana kami tetap dinaungi oleh Dinas Kesehatan Kota Medan dalam menjalankan tugas tugas yang diberikan sebagai melayani masyarakat khususnya di bidang Kesehatan, dan harapan kami setiap program yang diberikan kami tetap selalu mendukung sebagai implementor kesehatan. Dilihat dari suatu pelaksanan SIMPUS pastinya memiliki SOP Standart Operasional Procedure yang sudah diatur dasar hukum yang sudah ditentukan, yang memiliki proses tahap awal hingga evaluasi laporan, sejauh ini sebagai implementor kebijakan pelaksanaan SIMPUS tetap sesuai SOP dan petunjuk pelaksanaan setiap pekerjaan yang di lakukan Implementor. Atas dasar SOP kita dapat melihat sejauhmana kualitas pelayanan yang diberikan aparat kepada masyarakat khususnya pada Program SIMPUS, hal ini juga disampaikan oleh Kepala Puskesmas Teladan : “ Kalau dilihat dari SOP nya semua pegawai itu sudah sesuai dengan kompetensinya masing – masing bidang, karena tidak mungkin setiap Universitas Sumatera Utara 68 pegawai puskesmas disini bekerja tidak sesuai kompetensi yang dimilikinya“. d. Struktur Birokrasi Pada penerapan SIMPUS pasti memiliki susunan atau struktur birokrasi yang dijalankan melalui tahap awal pencatatan dan pelaporan hingga akhir evaluasi laporan juga berisikan tugas – tugas dan tanggung jawab setiap pegawai dalam menjalankan program SIMPUS baik secara online maupun manual. Struktur birokrasi pada dasarnya memiliki fungsi dan tanggung jawab sehingga kita dapat mengetahui siapa – siapa saja yang mengerjakan, bertanggung jawab dalam menjalankan proses implementasi SIMPUS yang tetap pada SOP Standart Operasional Procedure yang dikerjakan. Hal ini juga disampaikan Kepala Puskesmas Teladan mengenai : “ Yang bertanggung jawab dalam pelaporan dan pencatatan di Puskesmas ini adalah ibu EkaDana, dia yang bertanggung jawab bagian pencatatan dan pelaporan di Puskesmas ini, dan dia juga yang langsung memberikan hasil laporan tersebut ke Dinas Kesehatan Kota Medan “.

3. Berdasarkan Hasil Wawancara Kepala Bidang Bina YanKes

1. Apakah menurut Bapak Sistem Informasi Manajemen Puskesmas SIMPUS itu? Universitas Sumatera Utara 69 SIMPUS merupakan program aplikasi komputer yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan puskesmas dalam hal data dan informasi seperti register pasien, register penyakit, laporan kunjungan, laporan penyakit, laporan obat, dan sebagainya. Program ini dirancang untuk memudahkan puskesmas dalam pengelolaan data dan informasi dengan input seminim mungkin dan output semaksimal mungkin. 2. Kapan tepatnya SIMPUS online ini mulai dilaksanakan di Puskesmas Teladan? “Pada bulan Februari tahun 2013 penerapan SIMPUS online ini diterapkan, salah satunya Puskesmas Teladan yang menjadi Puskesmas percontohan. Tetapi pada kenyataan di lapangan masih diterapkannya elektronik Puskesmas karena untuk penerapan SIMPUS online ini masih mengalami hambatan.” 3. Apa maksud dan tujuan SP2TP atau SIMPUS ini dilaksanakan? Maksud dan Tujuan SIMPUS a. Mengumpulkan data dari tiap Puskesmas baik data orang sakit, bayi lahir, ibu hamil, ketersediaan obat, penyuluhan kesehatan masyarakat, dll b. Menghasilkan Informasi up to date tentang kondisi kesehatan di suatu Puskesmas dari jumlah orang sakit sampai ketersediaan obat sehingga dapat digunakan sebagai data awal dalam pengambilan kebijaksanaan bagi pimpinan c. Membantu kelancaran administrasi dan Manajemen Puskesmas dalam penyusunan laporan mengenai kondisi kesehatan di Puskesmas masing - masing d. Memudahkan pekerjaan administrasi Puskesmas dalam membuat laporan harian maupun bulanan. 4. Bagaimanakah tahapan ataupun proses pelaksanaan SIMPUS di Dinas Kesehatan Kota Medan? Jawaban : Pelaksanaan Simpus di Dinas Kesehatan Kota Medan masih sebatas uji coba di 2 puskesmas Teladan dan Glugur Darat. Bekerjasama Universitas Sumatera Utara 70 dengan PT. Telkom dalam pengadaan Software, Web Base dan Hardware. Tahapan yang dilakukan : 1. Penyediaan perangkat keras dan jaringan internet di puskesmas. 2. Pendampingan oleh PT. Telkom kepada Staf puskesmas dalam 3. pengoperasian komputer dan menggunakan software simpus. 4. Entry database. 5. Berapa besar anggaran yang diperlukan dalam pelaksanaan SIMPUS SP2TP ini seperti untuk keperluan speedy dan komputer di Puskesmas Teladan? “Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, diadakan perangkat komputer yang disediakan oleh PT. Telkom, Dinas Kesehatan hanya membayar untuk biaya langganan koneksi Speedy saja.” 6. Apakah menurut Bapak SP2TPSIMPUS yang berbasis online ini sudah dapat memberikan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat yang ada di Puskesmas Teladan? Jika ada, peningkatan kualitas pelayanan seperti apakah yang telah terjadi? “Dikarenakan pelaksanaan SIMPUS ini masih mengalami kendala dalam pelaksanaannya di lapangan, maka peningkatan yang diharapkan belum terlihat. Namun secara teori seharusnya dapat memberikan peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat”. 7. Bagaimanakah ketersediaan SDM untuk implementasi SIMPUS ini? “Ketersediaan Suber Daya Manusia sangat terbatas terutama yang menguasai IT. Sehingga menurut saya sebelum mengapliksaikan SIMPUS, Sumber DayaManusia harus dilatih terlebih dahulu”. Universitas Sumatera Utara 71 8. Apakah pegawai-pegawai sudah cakap dalam mengoperasikan komputer? “Sebagian besar masih terbatas kemampuannya dalam mengoperasikan komputer”. 9. Apa yang menjadi tugas dan tanggung jawb Bapak dalampenerapan SP2TP atau SIMPUS? “Tugas dan tanggung jawab saya dalam penerapan SP2TPSIMPUS adalah untuk memastikan program ini dapat berjalan dengan baik dengan memaksimalkan sumber daya yang ada, secara efisien dan efektif.”

2. Berdasarkan Hasil Wawancara Kepada Sub.Bagian Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas Teladan Medan

1. Apakah menurut Ibu SIMPUS itu ? “ SIMPUS itu sebenarnya sama halnya dengan SP2TP, karena berbentuk data pelaporan dan pencatatan kunjungan pasien maupun pemakaian obat – obatan yang ada di Puskesmas ini, dan juga laporan – laporan dari tiap tiap poli seperti laporan pada poli Lansia, Imunisasi dan lainnya “. 2. Kapan tepatnya SIMPUS ini dilaksanakan di Puskesmas Teladan ? Pada pertengahan tahun 2013 itu Puskesmas Teladan adalah salah satu menjadi Puskesmas percontohan diterapkan elektronik Puskesmas dalam gedung, seperti penginputan data pasien itu sekarang sudah menggunakan komputerisasi yang dahulunya masih memakai lembaran kertas. Tetapi untuk pada SIMPUS ataupun SP2TP tersebut masih secara manual. Universitas Sumatera Utara 72 3. Apakah SP2TP atau SIMPUS ini sudah dapat memberikan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Teladan ? “ Untuk masalah ini ya dapat meningkatkan lah, karna dari semua data laporan pasien itu kita dapat mengetahui 10 penyakit terbesar di setiap kecamatan, setelah itu harus bagaimana cara menanggulanginya, dengan adanya SIMPUS inilah semua kita dapat melihatnnya”. 4. Apakah menurut Ibu fasilitas yang tersedia seperti komputer ataupun jaringan wifi sudah maksimal ? “ Menurut Ibu untuk fasilitas seperti komputer itu sudah cukuplah, tetapi pada masalah jaringan wifi ini masih ada kendalanya karna pada saat menginput data pasien antara poli satu dengan lainnya kadang lelet atau lamban”. 5. Apa yang menjadi tugas Ibu dalam SIMPUS atau SP2TP ini ? “ Yang menjadi tugas ibu tuh yah seperti mengumpulkan laporan laporan dari tiap – tiap poli setelah itu baru ibu membuat laporannya yang tiap bulannya wajib diberikan kepada Dinas Kesehatan Kota Medan khususnya yang bertanggung jawab dalan SP2TP ini adalah Bina YANKES”. Universitas Sumatera Utara 73

3. Berdasarkan Hasil Wawancara Sub Bagian Bina YANKES Dinas Kesehatan Kota Medan :

1. Apakah menurut Ibu SIMPUS itu ? “ Menurut Ibu SIMPUS itu adalah program aplikasi komputer yang merupakan p erangkat yang fungsinya itu mencatat mengelolah dan melaporkanseluruh data – data laporan dari seluruh Puskesmas yang ada di kota Medan”. 2. Sudah berapa lama penerapan SP2TP atau SIMPUS ini ? Penerapan SIMPUS ini memang sudah lama di tiap – tiap Puskesmas. Tetapi untuk penerapan SIMPUS online ini masih menjadi contoh itu Puskesmas Teladan dan Puskesmas Glugur Darat, itu pun dalam penerapannya masih diterapkan elektronik Puskesmas dalam gedung saja, untuk masalah SIMPUS online dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan masih secara manual saja, karna letak lokasi Dinas Kesehatan kota Medan dengan Puskesmas Teladan ini mudah di jangkau. 3. Bagaimana proses tahapan SIMPUS di Dinas Keshatan Kota Medan ini ? Tahapan SIMPUS ini, laporan dari tiap – tiap Puskesmas itu di serahkan ke bagian Bina YANKES tiap bulannya sebelum tanggal 5, setalah itu bagian yang mengolah data tersebut ada 3 orang termasuk Ibu sendiri, dan laporan itu di evaluasi sehingga kita dapat melihat 10 penyakit terbesar yang ada di setiap kecamatan dan kita juga dapat melihat obat – obatan yang di perlukan di Puskesmas tersebut. 4. Apakah menurut Ibu dengan adanya suatu SIMPUS yang berbasis online dapat mempermudah pekerjaan pegawai ? Suatu sistem yang berkenaan dengan teknologi itu menurut ibu dapat memudahkan pekerjaan petugas yang ada di sini, apalagi laporan – laporan dari tiap Puskesmas langsung terintegrasikan ke Dinas Kesehatan jadi ibu tinggal langung lihat laporan tersebut dari komputer. Tetapi pada kenyataannya banyak mengalami hambatan berupa leletnya jaringan sehingga jika jaringannya lagi lelet pekerjaan petugas jadi terhambat. Universitas Sumatera Utara 74

4. Berdasarkan hasil Wawancara Kepada Masyarakat

Berdasarkan Kerangka Teori dalam Bab I, Penulis memilih menggunakan tinjauan kepustakaan dalam teori mengukur pelayanan yang berkualitas menurut Zeithalm dkk dalam Boediono, 2003 : 114 di Karenakan kaitannya sesuai apa yang menjadi jawaban atas tujuan penulis. Adapun tabel yang berisikan nama – nama informan tambahan yaitu pada masyarakat yang datang di Puskesmas Teladan yang berobat disana adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 : Nama – nama Informan Tambahan Masyarakat : No Nama Jenis Kelamin Umur Pekerjaan 1. Muhamad joni Laki – laki 62 Dosen Pensiunan 2. Eliawati Perempuan 68 Ibu rumah tangga 3. Zul Manurung Laki – laki 47 Wiraswasta 4. Lona Perempuan 35 Ibu rumah tangga Sumber Data: Hasil wawancara Informan Tabel ini menunjukan bahwa peneliti memilah dari informan – imforman yang ada untuk di pilih sebagai yang lebih mengetahui pelayanan yang ada di Puskesmas Teladan Medan Kota. Hal ini menunjukan bahwa Informan yang dipilih dapat menjawab dari tujuan si peneliti dalam menunjang data – data informasi yang dapat dimasukan dalam Informan tambahan dalam Kualitas pelayanan di Puskesmas. Universitas Sumatera Utara 75 A. Tanggible berwujud Berwujud atau kata lain dengan bukti langsung, merupakan penampakan bentuk fisik produk pelayanan atau keberadaan peralatan, informasi yang di dapat dan fasilitas fasilitas yang tersedia di Puskesmas Teladan . Hal ini juga di sampaikan dari beberapa masyarakat Joni,62 tahun yang berobat langsung di Puskesmas Teladan. Apakah menurut Bapak fasilitas yang tersedia seperti ruang tunggu, toilet, tempat parkir sudah maksimal ? “ Bapak lihat Komputer yang ada di Puskesmas ini ada, pada saat bapak mendaftar untuk berobat pun komputernya juga ada, ruang tunngu dan toiletnya yah cukuplah, kalau seperti tempat parkirnya bapak rasa lumayan besar ya cukuplah kalau parkir kereta “. Hal ini juga di sampaikan Bapak Zul, 47 tahun Kalau kita lihat dari sarana prasarana di Puskesmas ini, yang begitulah tidak kurang dan tidak terlalu lengkap, Puskesmskan sebagai kesahatan tanggap darurat sementara, kalau mau yang lengkap kita ke rumah sakit secara keseluruhan Puskesmas ini cukup lengkap dengan Puskesmas yang lain yang pernah saya datangi Obat-obat, dokter, Komputerisasi dll. B. Reliability Kehandalan Kehandalan merupakan prosedur pelayanan yang diberikan memiliki kemampuan dalam memberikan pelayanan, melalui keahlian, sosialisasi, komunikasi aparat dalam memberikan pelayanan terhadap Universitas Sumatera Utara 76 masyarakat, hal ini juga disampaikan dari beberapa masyarakat yang berobat di puskesmas Teladan Joni,62 tahun . Apakah menurut bapak pegawai Puskesmas mampu dan handal dalam menggunakan alat bantu seperti komputer ? “ Pada saat bapak mendaftar berobat itu ya bapak melihat pegawainya menggunakan komputer, ya pastilah sudah bisa. Bapak kan kurang perhatikan pula tuh “. Hal ini juga di sampaikan ibu Lona,35 tahun : “Ya cukup mampu saya lihat dalam pengoperasian komputer dan dalam melayani ibu, selama ibu berobat tapi tidak tahu jika saya tidak ada” Apakah Bapak Zul 47 tahun mudah dalam mengakses informasi dari pegawai Puskesmas ? “ menurut Bapak sih, yah bapak bisa mengerti informasi yang diberikan ke bapak seperti pada saat mendaftar bapak langsung diberi tahu harus kemana, yah bapak ikuti aja apa kata pegawai itu “. Hal ini juga di utarakan oleh Ibu Eliawati 68 tahun : “Mudah kita sudah ada kartu berobat kita daftar langsung dilayani, selama saya berobat ibu tetap dilayani, paling ya wajarlah kalau pasiennya banyak terkadang ibu pun dapat pelayanan lama, ya sebagaimana mestinya Puskesmas yang sederhana”. C. Responsives Daya tanggap Universitas Sumatera Utara 77 Daya tanggap merupakan kesigapan dari aparat petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terhadap keluhan dari masyarakat sehingga pelayanan tersebut respon dalam memberikan solusi dari setiap keluhan masyarakat tersebut. Hal ini disampaikan dari beberapa masyarakat yang merasakan pelayanan. Apakah menurut Bapak Joni, 62 tahun Pegawai Puskesmas tepat waktu hadir di tempat ? “ Kalau itu sih Bapak Kurang tau, karena Bapak berobatnya agak siangan, tapi kalau bapak lihat sih ini kan puskesmas, berati pelayanannya harus tepat waktu kepada masyarakat “. Apakah Bapak melihat ketidak adilan saat antrian ? bagaimana tindakan pegawai Puskesmas saat terjadi hal tersebut ? “ Menurut Bapak tidak ada hal seperti itu, itukan emang sudah ada nomor antriannya, jadi masyarakat disini menunggu sampai nomor antriannya di panggil”. D. Assurance Jaminan Jaminan merupakan informasi yang jelas dan di mengerti kemampuan pegawai atas setiap informasi yang telah diberikan terhadap masyarakat yang berobat di Puskesmas Teladan. Hal ini disampaikan dari beberapa masyarakat yang merasakannya. Apakah Bapak Zul, 47 tahun merasa mendapatkan Pelayanan yang baik dari Pegawai Puskesmas Teladan ini ? Ya, pegawai maupun dokternya ramah dan juga, seperti cepatnya dalam menangani pasien tanggap darurat dan saya pernah melihat cara mereka menangani ibu hamil yang sudah mau melahirkan. Universitas Sumatera Utara 78 Kalau kurang ya kita tahu sendiri namanya Puskesmas alat sarana dan prasaran semua terbatas tidak seperti Rumah sakit pada umumnya. Apakah Bapak Joni mendapatkan informasi yang jelas dari pegawai Puskesmas Teladan ? “ Ya, seperti pada saat bapak mendaftar pun pegawainya sudah memberikan informasi Bapak harus ke Poli mana. Jadi Bapak ikuti saja kata pegawainya itu, untuk sosialisasi bapak pernah juga mengikutinya seperti sosialisasi antisipasi demam malaria pada waktu itu lagi maraknya“. E. Emphaty Empati Empati seperti daya adaptasi dan toleransi merupakan kemampuan pegawai Puskesmas Teladan terhadap ekonomis, Kemudahan dan kenyamanan. Apakah Ibu Eliawati, 68 tahun saat berobat mendapatkan tindakan diskriminatif membeda – bedakan dari pegawai Puskesmas ? “ Tidak, karna ini sesuai nomor antrian jadi ibu dan juga lainnya sesuai nomor antrian, pokoknya tidak ada hal yang seperti itu “. Menurut Ibu Bapak letak Puskesmas Teladan mudah di jangkau untuk mendapatkan pelayanan ? “ Mudah, kalau Bapak pribadi sih mudah karna rumah Ibu tidak jauh dari sini juga. “ Universitas Sumatera Utara 79

BAB V ANALISIS DATA

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat (Studi PadaPuskesmas Dalu Sepuluh Kecamatan Tanjung Morawa)

5 115 124

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) BERBASIS WEB DI PUSKESMAS PAJANG SURAKARTA Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) Berbasis Web Di Puskesmas Pajang Surakarta.

3 22 13

EVALUASI KESIAPAN PUSKESMAS DALAM PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) BERBASIS WEB DI Evaluasi Kesiapan Puskesmas Dalam Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) Berbasis Web di Puskesmas Pajang Surakarta.

1 7 11

EVALUASI KESIAPAN PUSKESMAS DALAM PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) BERBASIS WEB DI Evaluasi Kesiapan Puskesmas Dalam Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) Berbasis Web di Puskesmas Pajang Surakarta.

0 3 17

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) Dalam Pelayanan Kesehatan Di UPT Puskesmas Sibela Surakarta.

0 5 14

Implementasi Program Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat (Studi PadaPuskesmas Dalu Sepuluh Kecamatan Tanjung Morawa)

0 0 11

Implementasi Program Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat (Studi PadaPuskesmas Dalu Sepuluh Kecamatan Tanjung Morawa)

0 1 1

Implementasi Program Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat (Studi PadaPuskesmas Dalu Sepuluh Kecamatan Tanjung Morawa)

0 1 38

Implementasi Program Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat (Studi PadaPuskesmas Dalu Sepuluh Kecamatan Tanjung Morawa)

0 0 5

Implementasi Program Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat (Studi PadaPuskesmas Dalu Sepuluh Kecamatan Tanjung Morawa)

0 0 2