4.4.3. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas
Melihat hasil besaran nilai Tolerance yang di dapat yaitu 0,987 yang berarti lebih besar dari 0,1 dan VIF Variance Inflation Factor sebesar 1,013 atau
lebih kecil dari 5, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa tidak terdapat multikolinearitas di dalam model regresi penelitian ini.
4.5. Pengujian Hipotesis
4.5.1 Uji Determinan
�
�
�
2
pada intinya mengukur proporsi atau persentase sumbangan pengaruh variabel bebas yaitu variabel Pengendalian Intern Bidang Akuntansi dan
variabel Pengembangan Mutu Karyawan terhadap variasi naik turunnya variabel terikat yaitu Pencegahan Kecurangan Akuntansi secara
bersama – sama, dimana : 0 ≤ �
2
≤ 1.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta Tolerance
VIF
1 Constant
,725 ,428
1,696 ,094
Keefektifan Pengendalian
Intern Bidang Akuntansi
,150 ,082
,201 1,835
,071 ,987
1,013
Pengembangan Mutu Karyawan
,236 ,074
,348 3,179
,002 ,987
1,013 a. Dependent Variable: Pencegahan Kecurangan Akuntansi
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 20.0 Oktober 2012
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Uji Determinan
�
�
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
,382
a
,146 ,122
,73178 a.
Predictors: Constant, Pengembangan Mutu Karyawan, Keefektifan Pengendalian Intern Bidang Akuntansi
b. Dependent Variable : Pencegahan Kecurangan Akuntansi
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 20.0 Oktober 2012 Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui
bahwa nilai Adjusted R Square yang diperoleh adalah sebesar 0,122 atau 12,2. Angka tersebut menunjukkan bahwa pencegahan kecurangan akuntansi
dipengaruhi oleh keefektifan pengendalian intern bidang akuntansi dan pengembangan mutu karyawan sebesar 12,2 dan sisanya 88,8 dipengaruhi
oleh faktor lain di luar kedua variabel independent dalam penelitian ini.
4.5.2. Uji F Uji secara serempaksimultan
Uji ini dilakukan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima ataupun ditolak. Dalam uji ini, nilai
�
ℎ�����
dibandingkan dengan �
�����
dengan ketentuan sebagai berikut : • �
�
diterima, jika �
ℎ�����
�
�����
• �
�
ditolak, jika �
ℎ�����
�
�����
Dimana : -
�
�
= 0, maka variabel keefektifan pengendalian inten bidang akuntansi dan pengembangan mutu karyawan berpengaruh signifikan terhadap pencegahan
kecurangan akuntansi.
Universitas Sumatera Utara
- �
�
≠ 0, maka variabel keefektifan pengendalian intern bidang akuntansi dan pengembangan mutu karyawan tidak berpengaruh signifikan terhadap
pencegahan kecurangan akuntansi. Hasil analisi uji F dalam penelitian ini adalah seperti yang tercantum
dalam tabel di bawah ini :
Tabel 4.7 Uji F Uji secara Simultan
ANOVA
a
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
6,590 2
3,295 6,153
,003
b
Residual 38,557
72 ,536
Total 45,147
74 a. Dependent Variable: Pencegahan kecurangan akuntansi
b. Predictors: Constant, pengembangan mutu karyawan, keefektifan pengendalian intern bidang akuntansi
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 20.0 Oktober 2012 Tingkat signifikansi dari yang digunakan dalam pengujian ini ialah
α = 5, derajat kebebasannya ialah df1 jumlah variabel – 1 = 3-1 =2 dan df2 n – jumlah variabel = 75- 3 – 72. Setelah melihat tabel F, maka hasil
yang diperoleh untuk �
�����
ialah sebesar 3,12. Dari tabel di atas, mengungkapkan bahwa nilai
�
ℎ�����
adalah 6,153 dengan tingkat signifikansi 0,003. Dari kedua perhitungan, diketahuilah bahwa
�
ℎ�����
�
�����
yaitu 6,153 3,12 dan tingkat signifikansinya 0,003 0,05, yang menunjukkan
bahwa adanya pengaruh variabel independen yaitu keefektifan pengendalian intern bidang akuntansi dan pengembangan mutu karyawan secara serempak
adalah signifikan terhadap pencegahan kecurangan akuntansi di perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
4.5.3. Uji t Uji secara parsial