BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Teoritis
2.1.1 Audit
2.1.1.1 Pengertian Audit
Audit berasal dari bahasa Latin “Audire” yang berarti
mendengarkan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa pada waktu itu
laporan pertanggungjawaban keuangan dibacakan oleh
penanggungjawab, dimana petugas controller ikut duduk sebagai seorang pendengar yang kritis. Kata audit yang sering kita jumpai saat ini,
berasal dari bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang artinya ialah pemeriksaan, sehingga secara substantif dua
istilah tersebut sebenarnya, mempunyai makna yang sama. Menurut Arens dan Leobbecke 1998, Auditing adalah proses
pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seseorang
yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan. Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 42 Tahun 1994, audit adalah suatu alat manajemen yang meliputi evaluasi
secara sistematis terdokumentasi, periodik dan objektif tentang bagaimana suatu kinerja organisasi yang baik.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan Komite Konsep Audit Dasar Committee on Basic
Auditing Concepts merumuskan defenisi umum dari audit yaitu suatu
proses sistematis mendapatkan dan mengevaluasi bukti-bukti secara objektif sehubungan dengan asersi atas tindakan dan peristiwa
ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara asersi – asersi tersebut dan menetapkan kriteria serta mengomunikasikan hasilnya
kepada pihak – pihak yang berkepentingan.
2.1.1.2 Konsep – Konsep Dasar Melaksanakan Audit
Konsep penting yang terlibat dalam melaksanakan audit ialah : • Risiko Audit Audit Risk ialah risiko yang terjadi karena tanpa
sepengetahuannya auditor gagal untuk memodifikasi secara benar pendapatnya, atas laporan keuangan yang salah saji material.
• Materialitas materiality adalah salah saji informasi akuntansi, yang dalam hubungannya dengan kondisi sekitarnya, memungkinkan
bahwa pertimbangan seseorang yang mengandalkan informasi tersebut akan terpengaruh dengan salah saji tersebut.
• Bukti mengenai asersi manajemen, bahwa auditor harus memperoleh relevansi dan keandalan dari laporan keuangan yang
telah dibuat oleh pihak manajemen, sehingga auditor dapat memberikan keyakinan memadai bahwa laporan keuangan disajikan
secara wajar.
Universitas Sumatera Utara
2.1.1.3 Fase Audit