39
= −
2.
ROE Return on Equity
Return on Equity merupakan indikator yang amat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan
bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran deviden. Kenaikan rasio ini berarti terjadi kenaikan laba
bersih dari laba yang bersangkutan yang selanjutnya dikaitkan dengan peluang kemungkinan pembayaran dividen terutama bagi bank yang
telah go public. Rasio ini sebagai perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri equity. Rasio ini dirumuskan
sebagai berikut
38
: =
ℎ ℎ
−
3. NOM
Net Operating Margin
Rasio ini adalah rasio rentabilitas untuk mengetahui kemampuan aktiva produktif dalam menghasilkan laba melalui perbandingan
pendapatan operasional dan beban operasional dengan rata-rata aktiva produktif.
39
38
Ibid., h. 721.
39
Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan perbankan syariah Tangerang Selatan : UIN Jakarta Press, 2013, h.101.
40
= −
� − −
4.
BOPO Biaya Operasional Pendapatan Operasional
Rasio ini adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan
kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Dalam hal ini perlu diketahui bahwa usaha utama bank adalah menghimpun dana
dari masyarakat dan selanjutnya menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kreditpembiayaan, sehingga beban
bungabagi hasil dan hasil bungabagi hasilmarjin merupakan porsi terbesar bagi bank. Rasio ini dirumuskan dengan
40
: =
G. Comparative Performance Index CPI
Untuk dapat membandingkan kinerja profitabilitas bank syariah dengan sharia maqasid index SMI, maka proses yang akan dilakukan adalah
dengan menghitung nilai masing-masing pengukuran profitabilitas bank syariah dan menentukan peringkat dari kinerja bank syariah tersebut. Hal ini
40
Veithzal Rivai, dkk., Bank and Financial Institution Management : Conventional and Sharia System, h. 722.