Perbandingan Comparative Performance Index CPI dengan Sharia
79
pada nilai 88,11 dan hanya nilai rata-rata NOM BCA yang menunjukkan kinerja yang baik dengan nilai 8,75 . Pada tahun 2014
BCAS mengalami pelemahan dalam indikator profitabilitas yaitu ROA, ROE, NOM dan BOPO. Walaupun terjadi pelemahan pada
beberapa rasio
profitabilitasnya BCAS
tetap mencatatkan
pertumbuhan yang positif dengan kenaikan pembiayaan, laba bersih maupun asetnya dari tahun sebelumnya.
b. Aspek Maqashid Syari’ah
BCAS berada pada peringkat ke tiga dalam perhitungan CPI dengan nilai sebesar 0,28680 atau lebih tinggi dari nilai rata-rata SMI
sebesar 0,27358. Faktor utama yang menyebabkan tingginya nilai SMI BCAS adalah tingginya skim pembiayaan bagi hasil BCAS yang
mencapai 44,14 . Selain itu BCAS juga rutin melaporkan pengeluaran zakat tiap tahunn. Akan tetapi masih ada beberapa aspek
maqashid s yari’ah yang harus BCAS tingkatkan seperti rasio
education grant, publicity, training dan terutama rasio investasi di sektor riil karena pada rasio ini BCAS menempati peringkat terendah
ketiga dengan rata-rata rasio investasi di sektor riil selama periode 2011 hanya sebesar 65,74 . Akan tetapi rasio ini setiap tahunnya
mengalami peningkatan, yang artinya BCAS terus berusaha untuk meningkatkan pembiayaannya pada sektor riil yang berdampak
langsung pada perekonomian.
80
2. Bank Jabar Banten Syariah BJBS
BJBS berada pada kuadran kanan bawah yang berarti BJBS merupakan bank umum syariah dengan tingkat profitabilitas di bawah
rata-rata dengan pelaksanaan maqashid s yari’ah yang baik.
a. Aspek Profitabilitas
BJBS berada pada posisi ke 9 dalam perhitungan CPI dengan nilai CPI sebesar 38,76 atau berada di bawah rata-rata nilai CPI
sebesar 52,40. Rendahnya nilai tersebut diakibatkan oleh kurang baiknya nilai ROA, ROE dan BOPO dari BJBS, terlebih pada tahun
2012 dimana BJBS mengalami kerugian sebesar Rp. 18,18 miliar yang diakibatkan besarnya biaya pencadangan kerugian pembiayaan dari
nasabah besar. Akan tetapi di tahun selanjutnya BJBS berhasil memerbaiki kinerja profitabilitasnya walaupun kembali menghadapi
tantangan di tahun 2014. Meskipun terganjal dalam rasio ROA, ROE dan BOPO, BJBS mencatatkan performa yang cemerlang dalam rasio
NOM dengan berada pada posisi ke 4 selama periode 2011 – 2014, hal
tersebut merupakan sebuah prestasi yang cukup mengesankan untuk sebuah bank syariah yang masih sangat muda.
b. Aspek Maqashid Syari’ah
81
BJBS berada pada posisi ke 5 dalam perhitungan SMI, atau berada di atas rata-rata. Posisi tersebut terutama didukung oleh
pembiayaan BJBS dengan skim bagi hasil dengan porsi terbesar ke 4 selama periode 2011
– 2014 selain itu BJBS juga satu dari sedikit bank yang mengalokasikan dana untuk kegiatan riset dan pengembangan
yaitu pada tahun 2012. Di samping keunggulannya tersebut BJBS masih memiliki beberapa kekurangan dari aspek maqashid
s yari’ahnya seperti pelaporan zakat yang hanya dilakukan pada tahun
2013 saja, serta tidak dicantumkannya biaya untuk pendidikan dan pelatihan karyawannya. Padahal kedua komponen tersebut dapat
mengungkit nilai SMI dari sebuah bank.
3. Bank Mega Syariah BMS
BMS berada pada kuadran kiri atas yang berarti BMS merupakan bank umum syariah dengan tingkat profitabilitas yang tinggi tetapi memiliki
tingkat pelaksanaan maqashid s yari’ah yang rendah.
a. Aspek Profitabilitas
Berdasarkan perhitungan CPI, BMS merupakan bank dengan tingkat profitabilitas tertinggi di antara bank syariah lainnya selama
periode 2011-2014. Selama periode tersebut indikator rata-rata profitabilitas BMS selalu menempati peringkat 5 besar, seperti rasio
ROA yang menempati peringkat 3, rasio ROE yang menempati