65
B. Kinerja Maqashid Syari’ah Bank Umum Syariah
Untuk mengetahui sejauh mana sebuah bank syariah melaksanakan setiap tujuan-tujuan maqashid s
yari’ah dapat diukur melalui rasio kinerja maqashid s
yari’ah yang telah dibagi ke dalam tiga tujuan yaitu : 1.
Mendidik individu Tahzib al-Fard 2.
Menegakkan keadilan Iqamah al-‘adl 3.
Kemaslahatan Jalb al-Maslahah Berikut adalah rasio kinerja maqashid s
yari’ah 11 bank umum syari’ah periode 2011
– 2014 untuk setiap tujuannya : 1.
Tujuan pertama : Mendidik Individu Tahzib al-Fard. Pada tujuan pertama ini terdapat empat elemen yang diukur dalam tujuannya untuk
mengetahui seberapa besar kepedulian bank syariah untuk memajukan pendidikan dan ilmu pengetahuan untuk para stakeholdernya. Berikut
adalah tabel rasio kinerja maqashid s yari’ah untuk tujuan pertama :
Tabel 4.3: Rasio kinerja
Maqashid Syari’ah rata-rata tujuan pertama Bank Umum Syariah periode 2011 -2014.
Bank Rasio Kinerja Tujuan 1
R
11
R
21
R
31
R
41
BCAS 0,005
1,48 1,28
BJBS 0,01
0,002 2,20
BMS 0,03
0,26 0,51
BMI 0,72
0,21 1,29
3,70 BNIS
0,38 2,76
5,61 BRIS
0,01 1,60
2,75 BSB
1,81 2,50
66
BSM 0,38
0,11 1,52
3,03 BVS
0,42 1,19
MSI 0,26
1,74 2,03
PBS 0,02
0,98 0,77
Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa pada rasio pertama Education Grant Bank Muamalat Indonesia BMI memiliki nilai rasio
tertinggi yaitu sebesar 0,72 , artinya 0,72 dari total pengeluarannya ditujukan untuk donasi pendidikan. Rasio yang tinggi tersebut tak lepas
dari program pendidikan yang dijalankan oleh Baitulmal Muamalat BMM, sebuah lembaga amil zakat LAZ yang diprakarsai oleh BMI
sendiri. Program pendidikan andalan yang dijalankan oleh BMM antara lain : Beasiswa Pendidikan, Orphan Kafala, Islamic Solidarity School
serta Madinah al-Munawarah Solidarity School. Rasio kedua Research, hanya dijalankan oleh 3 bank saja
yaitu BJBS, BMI dan BMS. BMI mengalokasikan dana terbesar untuk kegiatan riset dan pengembangan selama periode 2011
– 2014 yaitu sebesar 0,21 . Riset dan pengembangan sangat dibutuhkan oleh
perbankan syariah dalam mendukung kemajuan dan keberlangsungan perusahaan dalam menghadapi persaingan.
Rasio ketiga Training, pada rasio ini BNI Syariah BNIS mendapatkan rasio tertinggi yaitu 2,76 . Jumlah pelatihan, jumah
peserta maupun alokasi dana yang digunakan oleh BNIS setiap tahunnya
67
memiliki tren meningkat. BNIS menyadari bahwa investasi untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas sumber daya insani yang
dimiliki meurpakan kunci kesuksesan sebuah perusahaan yang berkualitas.
Rasio keempat Publicity, didalam rasio ini BNIS kembali mendapatkan nilai yang tinggi selama periode 2011
– 2014, yaitu 5,61 . Artinya 5,61 dari total pengeluaran BNIS ditujukan untuk
kegiatan promosi atau publikasi. Kegiatan promosi ini sangat penting dilakukan oleh perbankan syariah, selain untuk mengenalkan produk-
produk perbankan syariah juga untuk mengenalkan sistem operasional perbankan syariah maupun sistem ekonomi syariah kepada masyarakat.
Dengan publikasi dan promosi yang gencar diharapkan kesadaran masyarakat akan perbankan syariah akan semakin meningkat. Kegiatan
promosi yang dilakukan oleh BNIS dilakukan dengan berbagai strategi, di antaranya dengan mengadakan kerjasama keuangan dengan asosiasi,
perusahaan, komunitas atau yayasan, melakukan sponsorship, di media masa atau melakukan marketing communication.
2. Tujuan kedua : Menegakkan keadilan Iqamah –al-‘adl. Pada tujuan
kedua ini ada tiga elemen yang diukur. Pengukuran ketiga elemen ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana komitmen bank syariah untuk
menegakkan keadilan ekonomi agar tercipta hubungan yang saling
68
menguntungkan antara bank syariah dengan masyarakat. Berikut adalah tabel rasio kinerja maqashid s
yari’ah untuk tujuan kedua :
Tabel 4.4: Rasio kinerja
Maqashid Syari’ah rata-rata tujuan kedua Bank Umum Syariah periode 2011 -2014.
Elemen pertama yaitu Fair return yang dicerminkan oleh penggunakan PER. Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa tidak terdapat
bank umum syariah di Indonesia yang melaporkan alokasi dana untuk PER pada laporan keuangannya. Ketika bank syariah menetapkan
sebagian pendapatannya untuk PER maka bank tersebut dianggap memungkiri hak deposan atas keuntungannya, hal ini merupkan
sebuah bentuk ketidakadilan. Maka rasio PER yang tinggi merupakan bentuk ketidakadilan bank syariah, sedangkan jika rasio PER
mendekati 1 atau tidak ada cadangan untuk PER tersebut maka bank tersebut berkomitmen untuk menegakkan keadilan. Oleh karena itu
Bank Rasio Kinerja Tujuan 2
R
12
R
22
R
32
BCAS 44,14
99,99 BJBS
32,64 99,99
BMS 0,90
99,99 BMI
47,59 99,97
BNIS 16,82
99,99 BRIS
25,63 99,99
BSB 18,26
99,95 BSM
23,60 99,99
BVS 28,46
99,97 MSI
3,92 99,92
PBS 58,53
99,99