78
Dari diagram di atas dapat terlihat bagaimana perbandingan antara kinerja profitabilitas dengan pelaksanaan maqashid s
yari’ah dari masing- masing bank umum syariah yang terlihat dari kuadran yang ditempati bank
syariah tersebut.
F. Pembahasan hasil penelitian
Pada bagian ini akan dilakukan pembahasan dari hasil perbandingan kinerja yang digambarkan pada diagram di atas, serta akan dilakukan
pembahasan kembali melalui analisa laporan keuangan setiap bank umum syariah di Indonesia. Berikut akan dijelaskan hasil analisis kinerja
profitabilitas dan maqashid s yari’ah bank umum syariah yaitu :
1. Bank Central Asia Syariah BCAS
BCAS berada pada kuadran kanan bawah yang berarti BCAS merupakan bank umum syariah dengan tingkat profitabilitas di bawah
rata-rata dengan sharia maqasid index yang baik. a.
Aspek Profitabilitas Perhitungan CPI menempatkan BCA pada peringkat ke tujuh
dengan nilai CPI sebesar 45,08 atau berada di bawah nilai rata-rata CPI sebesar 52,40. Nilai CPI yang berada di bawah rata-rata tersebut
disebabkan oleh kurang optimalnya indikator profitabilitas BCAS selama periode 2011-2014 dimana rata-rata ROA pada periode
tersebut berada pada nilai 0,88 , ROE pada nilai 3,08 , dan BOPO
79
pada nilai 88,11 dan hanya nilai rata-rata NOM BCA yang menunjukkan kinerja yang baik dengan nilai 8,75 . Pada tahun 2014
BCAS mengalami pelemahan dalam indikator profitabilitas yaitu ROA, ROE, NOM dan BOPO. Walaupun terjadi pelemahan pada
beberapa rasio
profitabilitasnya BCAS
tetap mencatatkan
pertumbuhan yang positif dengan kenaikan pembiayaan, laba bersih maupun asetnya dari tahun sebelumnya.
b. Aspek Maqashid Syari’ah
BCAS berada pada peringkat ke tiga dalam perhitungan CPI dengan nilai sebesar 0,28680 atau lebih tinggi dari nilai rata-rata SMI
sebesar 0,27358. Faktor utama yang menyebabkan tingginya nilai SMI BCAS adalah tingginya skim pembiayaan bagi hasil BCAS yang
mencapai 44,14 . Selain itu BCAS juga rutin melaporkan pengeluaran zakat tiap tahunn. Akan tetapi masih ada beberapa aspek
maqashid s yari’ah yang harus BCAS tingkatkan seperti rasio
education grant, publicity, training dan terutama rasio investasi di sektor riil karena pada rasio ini BCAS menempati peringkat terendah
ketiga dengan rata-rata rasio investasi di sektor riil selama periode 2011 hanya sebesar 65,74 . Akan tetapi rasio ini setiap tahunnya
mengalami peningkatan, yang artinya BCAS terus berusaha untuk meningkatkan pembiayaannya pada sektor riil yang berdampak
langsung pada perekonomian.