14
BAB II TINJAUAN UMUM TEORI TENTANG
BUGHAT
A. Pengertian dan Sejarah Bughat
Secara etimologi, kata bughat berasal dari bahasa Arab ىغب
yang memiliki arti yang sama dengan kata
َملظ yaitu berlaku dzhalim atau
menindas.
1
Dalam makna lain, kata bughat juga berasal dari kata ىغب
– ىغْبي
– َ ءاغب
yang berarti menginginkan sesuatu.
2
Sedangkan secara terminologi, para fukaha berbeda pendapat mengenai definisi bughat ini. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan
pandangan dalam madzhab mereka. Diantaranya adalah: a.
Pendapat Malikiyah Ulama Malikiyah mengartikan bughat atau pemberontak
sebagai sekelompok kaum muslimin yang bersebrangan dengan al- Imam al-
A’zham kepala negara atau wakilnya, dengan menolak hak dan kewajiban atau bermaksud menggulingkannya.
3
b. Pendapat Hanafiyah
Ulama Hanafiyah mendefinisikan para pemberontak bughat yaitu keluar dari ketaatan kepada imam pemimpin tertinggikepala
negara yang sah dengan cara tidak sah. Pemberontak al-bagi berarti orang yang keluar dari ketaatan kepada imam yang benar dengan cara
1
Ali Muthohar, Kamus Arab –Indonesia, Jakarta: PT Mizan Publika, 2005, h. 228
2
Mahmud Yunus, Kamus Arab –Indonesia, Jakarta: Hida Karya Agung, 1989, h. 69
3
Abdul Al-Qadir Audah, At- Tasyri’ Al-Jinaiy Al-Islami Muqaranan bil Qanunil Wad’iy,
h. 234
tidak benar.
4
c. Pendapat Syafi’iyah
Ulama Syafi’iyah mendefinisikan bughat sebagai orang-orang Islam yang melawan imam pemimpin tertinggi dengan cara keluar
darinya, tidak mau tunduk, menghalangi hak yang diarahkan kepada mereka, dan mereka ini memiliki kekuatan, alasan, serta orang yang
mereka taati. Definisi lainnya adalah orang yang keluar dari ketaatan dengan
alasan yang salah, namun belum dipastikan salahnya. Syaratnya, mereka mempunyai banyak kekuatan dan ada pemimpin yang mereka
patuhi. Dengan demikian, pemberontakan dalam pandangan ulama Syafi’iyah adalah keluarnya sekelompok orang yang mempunyai
kekuatan dan pemimpin yang ditaati dari imam dengan alasan takwil yang salah.
5
Dengan pernyataan yang sedikit berbeda, Imam Al-Nawawi berpendapat sebagai berikut; Pemberontak, menurut fuqaha, ialah
seseorang yang menentang penguasa. Orang tersebut keluar dari ketundukan dengan cara menolak melakukan kewajiban-kewajiban
yang seharusnya ia lakukan dengan cara lainnya.
6
d. Ulama Hanabilah
Ulama Hanabilah mendefinisikan bughat sebagai orang-orang
4
Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, h. 110
5
Abdul Al-Qadir Audah, At- Tasyri’ Al-Jinaiy Al-Islami Muqaranan bil Qanunil Wad’iy,
h. 234
6
M. Nurul Irfan dan Masyrofah, Fiqh Jinayah, Jakarta: Amzah, 2013, Cet I, h. 61