posisi yang sejajar dari subjek foto atau dengan posisi low angle.
Objek Bola yang berada pada belahan bambu yang di pegang
oleh anak yang berpakaian merah adalah point of interest dari foto tersebut. Hal ini dikuatkan oleh fokus semua orang yang
tertuju pada permaianan tersebut. Photogenia
Photogenia ialah seni memotret sehingga foto yang dihasilkan telah menggunakan beberapa teknik-teknik
memotret, seperti teknik lighting, exposure, blurring, angle atau cara pengambilan foto, panning maupun moving.
Foto ini diambil dengan menggunakan bukaandiafragma sedang. Hal ini terlihat bagian yang terlihat fokustajam,
hanya berada pada anak-anak. Sedangkan sisi atasbelakang terlihat blur. Posisi fotografer ketika memotret cukup dekat
dengan subjek, hal ini terlihat pada ruang tajam pada gambar tersebut.
Angle pemotretan ini ialah low angle atau pandangan ke atas, yaitu posisi kamera berada di bawah objek foto.
Aestheiscism Aestheiscism atau komposisi merupakan susunan dari
berbagai objek atau gambar yang mempunyai dua sifat saling
bertentangan, bisa membangun gambar namun juga bisa mengacaukan gambar.
Gambar pada foto ini terlihat sangat menarik dan eye catching karena subjek utama foto ini adalah seorang ibu dan
anak yang usianya jauh berbeda sedang bermain sebuah permainan yang membutuhkan kerja sama dalam tim.
Syntax Syntax adalah penyusunan tanda-tanda menjadi satu
kalimat atau suatu makna tertentu. Syntax tidak harus dibangun dengan lebih dari satu foto. Dalam satu fotopun
dapat dibangun syntax. Pembentukan syntax seperti ini biasanya dibantu dengan caption.
Foto ini menceritakan bahwa kerja sama, saling percaya dalam sebuah tim sangat dibutuhkan. Karna untuk mencapai
sebuah misi atau tujuan hal ini harus ditanamkan ke setiap anggota tim tanpa melihat latar belakang dari anggota tim.
3. Mitos
Mitos yang terkandung pada foto kelima yang dianalisis dengan teori semiotik model Roland Barthes dan teori representasi
media yang berlandaskan pada penggabungan makna denotasi dan konotasi yang dapat dimaknai dari foto dengan berjudul “team work”
adalah cerita tentang kerjasama antar manusia yang berlainan status jenis kelamin dan usia. Dan inilah yang terjadi dalam dunia kerja
professional kerjasama tidak melihat status usia ataupun jenis kelamin.
Kerjasama sering disebut al musyarakah. Istilah lain dari al musyarakah adalah syirkah atau syarikah. Musyarakah adalah
kerjasama antara kedua belah pihak untuk memberikan kontribusi dana dengan keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai
dengan kesepakatan. Ayat dan fakta-fakta team work dalam islam:
Perintah secara umum kepada manusia untuk bersatu dan bekerja sama:
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran.” Al Maaidah 5:2
Mereka yang bekerja dengan rapi dan kompak dicintai oleh Allah SWT, Ia berfirman:
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seolah-
olah mereka adalah bagunan yang tersusun kokoh.” QS.
Ash Shaff 61:4 Menguatkan pengelolaan kerja sekaligus kemungkinan untuk
mencapai tujuan. Imam Ali bin Abi tholib ra mengatakan: Kebenaran yang tidak terkelola akan dikalahkan
kebatilan yang terkelola.
57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada foto yang bertemakan friendship yang berjudul “bahagia
bersama”, “Ceria”, “Bermain”, “Bercanda” dan “Team Work” pada rubrik fotografi majalah Moslem Girls Indonesia edisi 0042012 adalah
foto-foto yang mengandung unsur-unsur kehidupan secara Islami dan nilai-nilai pendidikan yang dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat
umumnya, khususnya bagi pecinta fotografi. Dari analisis yang penulis lakukan dapat disimpulkan beberapa hal
mengenai foto yang bertemakan friendship pada rubric fotografi majalah Moslem Girls Indonesia yaitu:
1. Tahap Denotasi
Dari penelitian ke lima foto melalui tahap denotasi dapat disimpulkan bahwa fotografer dalam mengambil subjeknya sangat menonjolkan berbagai
sisi kehidupan anak-anak.
2. Tahap konotasi
Kelima foto yang diteliti memiliki point of interest. Salah satu syarat foto jurnalistik adalah harus terdapat unsur human interest di dalamnya, dan
dari kelima foto tersebut memang memasukan unsure tersebut. Komposisi yang digunakan fotografer ini bisa disebut american style
dimana komposisi tidak terlalu rapi tetapi bisa menimbulkan efek keceriaan.
3. Mitos
Dari kelima foto yang diteliti, penulis melihat sebuah makna yang mengandung unsur-unsur kemanusian yang memiliki nilai-nilai keislaman.
Unsur-unsur dan nilai-nilai keislaman tersebut adalah meliputi tentang kekompakan dalam kebaikan, kasih sayang terhadap sesama, hidup saling
bertenggang rasa, dan bagaimana Islam memandang dan memperlakukan anak kecil.
B. Saran
Saran yang bisa dijadikan masukan bagi majalah Moslem Girls Indonesia untuk perbaikan di edisi berikutnya adalah agar redaktur dalam
menyeleksi foto-foto yang akan diterbitkan lebih spesifik memiliki unsur- unsur dan nilai-nilai keislaman sesuai dengan tema yang ditentukanagar
sesuai dengan label yang ada pada nama majalah yaitu majalah Moslem Girls Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Dr. Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: PT. Bina Aksara, 1985.
Budiman, Kris. Kosa Semiotika. Yogyakarta: LKIS, 1999. Daud Marwah, Dakwah Islam, Makalah Pengantar pada Stadium General Fakultas
Dakwah IAIN Syarif Hidayatullah Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1997.
Gumira, Seno Ajidarma. Kisah Mata Fotografi Antara Subyek Perbicaraan Tentang Ada. Yogyakarta: Galang Press. 2003.
Hasby, Eddy. Teks Foto dalam Jurnalistik. Artikel Kompas Image, 17 Juli 2009. HM, Zaenuddin. The Journalist, Jakarta:Prestasi Pustakarya, 2007.
Komaruddin, Kamus Istilah Skripsi dan Tesis Bandung: angkasa 1985, h. 74. Kurniawan. Semiologi Roland Barthes. Yogyakarta: Yayasan Indonesiatera. 2001.
Mirza, Audy Alwi. Foto Jurnalistik Metode Memotret dan Mengirim Foto ke Media Massa. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Onong Uchyana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994, edisi ke-8.
Prastowo, Andi. Memahami Metode-metode Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
R. Masri Sarib Putra, Media Cetak Bagaimana Merancang dan Memproduksi Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007, h. 88.
Santosa, Puji. Ancangan Semiotika dan Pengkajian Susastra, Bandung: Angkasa. 1931.
Sobur, Alex. Semotika Komunikasi. Bandung: PT. Penerbit Remaja Rosdakarya, 2009.
Soehoet, Hoeta. Dasar-Dasar Jurnalistik. Jakarta: Yayasan Kampus Tercinta IISIP, 2003.
Soejono, Soeprapto. Pot-Pouri Fotografi. Jakarta: Universitas Trisakti, 2007.