Semiotika Roland Barthes LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP

dapat diberi makna bahwa bunga mawar yang akan mekar itu merupakan hasrat cinta yang abadi. Bukankah dalam budaya kita, bunga adalah lambang cinta? Atas dasar ini, kita dapat sampai pada tanda sign yang lebih dalam maknanya, bahwa hasrat cimta itu abadi seperti bunga yang tetap bermekaran di segala masa. Makna denotatif dan konotatif ini jika digabung akan membawa kita pada sebuah mitos, bahwa kekuatan cinta itu abadi dan mampu mengatasi segalanya.

B. Teori Representasi Media

Menurut Stuart Hall, proses produksi dan pertukaran makna antara manusia atau antar budaya yang menggunakan gambar, simbol dan bahasa adalah disebut representasi. Media paling sering digunakan dalam produksi dan pertukaran makna adalah bahasa melalui pengalaman-pengalaman yang ada dalam masyarakat. 3 S tuart Hall 1997, dalam Culture Study menggambarkan bahwa bahasa melukiskan relasi encoding dan decoding melalui metafora produksi dan konsumsi. Proses produksi meliputi proses gagasan, makna, ideologi dan kode sosial, ilmu pengetahuan, keterampilan teknis, ideologi profesional, pengetahuan institusional, defenisi dan berbagai asumsi lainnya seperti moral, kultural, ekonomis, politis dan spiritual. 3 Mustika Ranto Gulo, Media Massa dan Teori Representasi, diakses pada tanggal 1 Juni 2013 pada http:ahlikomunikasi.wordpress.com20121101stuart-hall- media-masa-represetasi Menurut Stuart Hall, ada tiga pendekatan representasi: A. Pendekatan reflektif, bahwa makna diproduksi oleh manusia melalui ide, media objek dan pengalaman-pengalaman di dalam masyarakat secara nyata. B. Pendekatan intensional, bahwa penutur bahasa baik lisan maupun tulisan yang memberikan makna unik pada setiap hasil karyanya. Bahasa adalah media yang digunakan oleh penutur dalam mengkomunikasikan makna dalam setiap hal-hal yang berlaku khusus yang disebut unik. C. Pendekatan konstruksionis, bahwa pembicara dan penulis, memilih dan menetapkan makna dalam pesan atau karya benda-benda yang dibuatnya. Tetapi, bukan dunia material benda-benda hasil karya seni dan sebagainya yang meninggalkan makna tetapi manusialah yang meletakkan makna. MEMBERI POSISI BUDAYA SEBAGAI YANG UTAMA, “Culture is the way we make sense if, give meaning to the world”. Budaya terdiri dari peta makna, kerangka yang dapat dimengerti, hal-hal yang membuat kita mengerti tentang dunia kita yang eksis. Ambiguitas akan muncul sampai pada saat dimana kita harus memaknainya make sense of it. Jadi, makna muncul sebagai akibat dari berbagi peta konseptual ketika kelompok-kelompok atau anggota-anggota dari sebuah budaya atau masyarakat berbagi bersama. Konsep budaya mempunyai peran central dalam proses representasi. PETA KONSEPTUAL MAMPU MENGKLASIFIKASI DUNIA, maksudnya bahwa kapasitas untuk menggunakan konsep untuk mengklasifikasi adalah ciri dasar genetik makhluk hidup, beberapa sistem tertentu dalam klasifikasi yang digunakan dalan sebuah masyarakat dapat dipelajari. Menurutnya bahwa budaya sendiri adalah sebuah sistem representasi. Kebudayaan merupakan konsep yang sangat luas, kebudayaan menyangkut „pengalaman berbagi’. Seseorang dikatakan berasal dari kebudayaan yang sama jika manusia-manusia yang ada disitu membagi pengalaman yang sama, membagi kode-kode kebudayaan yang sama, berbicara dalam „bahasa’ yang sama, dan saling berbagi konsep-konsep yang sama. KONSEP BAHASA DAN KOMUNIKASI, Konsep-konsep adalah representasi-representasi, yang memperbolehkan kita untuk berpikir. Tetapi kita belum selesai dengan sirkulasi representasi ini, karena seharusnya kita berbagi peta konseptual yang sama, sehingga kita dapat memahami dunia melalui sistem klasifikasi yang sama yang ada di kepala kita. Akhirnya, pertanyaan mengenai komunikasi dan bahasa melengkapi sirkulasi representasi. Kita bisa saling berkomunikasi karena adanya kemunculan bahasa-bahasa linguistik. Bahasa mengeksternalisasi makna yang kita buat tentang dunia kita. Sampai pada titik ini representasi benar-benar mulai dan menutup sirkulasi representasi.

C. Kemanusiaan dalam Islam

Sebelum lahirnya agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW., umat manusia di dunia dilanda permusuhan dan kebencian antar suatu bangsa dengan bangsa lainnya, permusuhan antar ras, suku dan golongan. Kelompok yang satu memusuhi kelompok yang lain, perbudakan terjadi diberbagai