dengan tujuan mengatur kontras warna yang lebih baik dan merubah foto atau gambar yang sebenarnya.
Pose dan gaya Karena objek pada foto ini cukup banyak maka pose subjek
pada sampel foto kali ini adalah acak. Ada seorang anak perempuan yang menggunakan pakaian berwarna merah sedang
melompati karet yang dikedua unjungnya dipegang oleh dua anak perempuan lainnya, sementara yang lainnya sedang menunggu
giliran bermain sambil menonton. Pose fotografer dalam memotret moment ini adalah sambil
berjongkok atau duduk karena pengambilan gambar ini dari sudut bawah atau low angel.
Objek Objek merupakan benda-benda atau yang dikomposisikan
sedemikian rupa sehingga dapat diasosiasikan dengan ide-ide tertentu dan merupakan point of interest atau pusat perhatian
dalam foto. Anak perempuan yang sedang melompati karet adalah point
of interest dari foto ini. Hal ini terlihat dari tatapan beberapa anak yang sedang menunggu giliran untuk bermain.
Photogenia Photogenia ialah seni memotret sehingga foto yang
dihasilkan menggunakan beberapa teknik-teknik memotret,
seperti teknik lighting, exposure, blurring, angle atau cara pengambilan foto, panning maupun moving.
Foto ini diambil dengan menggunakan diafragma dan bukaan lensa kecil sekitar f 19 hingga f 32, yang membuat ruang tajam
atau fokus menjadi luas sehingga hampir semua detil gambar masih terlihat jelas. Selain itu foto ini juga membutuhkan
kecepatan atau speed yang tinggi serta ISO 400. Aestheiscism
Aestheiscism atau komposisi merupakan susunan dari berbagai objek atau gambar yang mempunyai dua sifat saling
bertentangan, bisa membangun gambar namun juga bisa mengacaukan gambar.
Kronologi dan pengambilan gambar secara luas atau entire bermaksud menunjukkan atau menggambarkan kondisi taman di
sore hari yang cerah menjadi tempat bermain anak-anak yang nyaman dan aman. Foto ini termasuk ke dalam jenis sport photo.
Syntax Syntax adalah penyusunan tanda-tanda menjadi satu kalimat
atau suatu makna tertentu. Syntax tidak harus dibangun dengan lebih dari satu foto. Dalam satu fotopun dapat dibangun syntax.
Pembentukan syntax seperti ini biasanya dibantu dengan caption. Gambar pada foto ini sangat menarik karena selain anak-anak
yang sedang bermain yang menjadi objek utamanya, suasananya pun menggambarkan seperti berada di taman bermain yang pada
sore hari yang cerah, hal ini nampak dari bayangan pepohonan di jalanan taman.
3. Mitos
Mitos yang terkandung pada foto ketiga yang dianalisis dengan teori semiotik model Roland Barthes dan teori representasi media
yang berlandaskan pada penggabungan makna denotasi dan konotasi yang dapat dimaknai dari foto dengan berjudul “Bermain” adalah
cerita tentang indahnya kebersamaan. Kebersamaan antarsesama itu dapat dibangun dengan adanya
hubungan yang baik antar teman atau keluarga. Namun untuk menimbulkan rasa itu perlu adanya pembiasaan diri yang dilakukan
sejak kecil. Anak yang sejak kecil sering berinteraksi dengan lingkungannya akan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Berbeda dengan
anak yang sejak kecil selalu menutup diri dengan lingkungannya. Pembiasaan diri ini bisa dimulai sejak usia anak-anak seperti
bermain, melakukan tugas kelompok bersama, dan gotong royong yang di biasakan pada lingkungan tempat tinggalnya.
Orang-orang yang cerdas dan berilmu niscaya mengetahui betapa pentingnya kebersamaan. Sehingga mereka benar-benar menjaga
kebersamaan dalam jama ’ah kaum muslimin dan penguasa
pemerintahnya. Adapun orang-orang yang bodoh, sama sekali tak mengerti betapa pentingnya kehidupan berjamaah dengan satu
penguasa. Bahkan mereka tak mengerti mana yang lebih banyak antara satu dan sepuluh. Yakni, mana yang lebih besar antara korupsi,
kolusi, atau nepotisme KKN dengan pertumpahan darah kaum muslimin dalam perang saudara.
Pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa lepas oleh sesamanya. Namun fenomena yang saat ini terjadi adalah
sifat individual dan keegoisan telah menjadi kebiasaan sejak kecil, hal ini akan membawa dampak negatif pada perkembangan anak
dikemudian hari. Mereka akan kaku untuk bersosialisasi dengan lingkungan di luar rumahnya. Penyebabnya adalah gaya bermain
anak-anak saat ini dengan permainan video game yang membuat mereka betah untuk berlama-lama tanpa mengenal teman-teman
lainnya.
D. Analisis Data 4 “Bercanda”
1. Makna Denotasi
Dalam foto terlihat sekumpulan orang yang baru saja selesai menunaikan shalat ied di sebuah masjid.
Terlihat 3 orang yang sedang bergandengan dan bercanda di antara mereka.
Terlihat koran-koran yang berserakan di jalan raya bekas alas shalat ied.
2. Makna Konotasi
Trick Effect Trick Effect ialah manipulasi gambar secara artificial, dengan
maksud membuat foto menjadi lebih baik lagi tanpa mengubah isi foto yang sebenarnya.
Dalam foto sampel ini, terlihat indikasi pemotongan sebagaian gambar atau cropping yang dilakukan untuk membuang gambar
yang dirasa tidak perlu atau mengganggu komposisi visual dari foto sampel ini.
Selain itu, terdapat beberapa sentuhan editing, dengan menggunakan sebuah aplikasi pengolahan data foto atau gambar,
seperti photoshop dan aplikasi sejenisnya dengan tujuan mengatur kontras warna yang lebih baik dan merubah foto atau gambar yang
sebenarnya. Pose dan gaya
Pose dapat diartikan sebagai gaya, sikap atau ekspresi si objek foto ataupun fotografer itu sendiri.
Pose subjek foto ini membelakangi kamera karena memang fotografer posisinya berada di belakang subjek foto saat
pengambilan gambar, hal ini bertujuan untuk menciptakan kesan
bahwa subjek foto ini moving atau sedang bergerak. Pada kali ini posisi kamera sejajar dengan pinggul orang dewasa sehingga
fotografer dalam pengambilan gambar ini harus berjongkok. Objek
Objek merupakan benda-benda atau yang dikomposisikan sedemikian rupa sehingga dapat diasosiasikan dengan ide-ide
tertentu dan merupakan point of interest atau pusat perhatian dalam foto.
Tiga orang yang saling bergandengan dan bercanda adalah point of interest pada foto ini. Hal ini terlihat dari ekpresi orang-
orang di sekitarnya yang terkesan tidak sedang berinteraksi dengan sekelilingnya. Hanya tiga orang itu yang terlihat sedang
berinteraksi dengan sekelilingnya hal ini nampak dari tangan orang yang berada di tengah diantara ketiganya sedang memegang kepala
seseorang yang berada di sebelah kiri. Photogenia
Photogenia ialah seni memotret sehingga foto yang dihasilkan telah menggunakan beberapa teknik-teknik memotret, seperti
teknik lighting, exposure, blurring, angle atau cara pengambilan foto, panning maupun moving.
Foto ini diambil dengan menggunakan bukaan dan diafragma lensa kecil sekitar f 19 hingga f 32, yang membuat ruang tajam atau
fokus menjadi luas sehingga hampir semua detil gambar masih terlihat jelas.