Paradigma Penelitian Pendekatan Penelitian

5. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi dan wawancara mendalam indept interview. Observasi menurut Karl Weick adalah sebagai pemilihan, pengubah, pencatatan, dan pengodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organism in situ, sesuai dengan tujuan empiris. Dari define in situ bisa dilihat tujuh karakteristik observasi: Pemilihan selection, pengubahan provocation, pencatatan recording, pengodean encoding, rangkaian perilaku dan suasana test of behaviors and setting, in situ dan untuk tujuan empiris. 8 Adapun sumber data dalam penelitian ini terbagi dalam dua kategori, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sasaran utama dalam penelitian ini, sedangkan data sekunder digunakan untuk diaplikasikan guna mempertajam analisis data primer, yaitu sebagai pendukung dan penguat data dalam penelitian. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil penyaringan foto yang termasuk jenis foto jurnalistik, yaitu dari 17 foto yang ada pada rubrik fotografi majalah Moslem Girls Indonesia edisi 004Tahun 2012 penulis hanya memilih lima foto yang dianggap sebagai karya foto jurnalistik yang bertemakan friendship yang mengandung unsur-unsur keislaman. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dan observasi, 8 Rakhmat Jalaluddin, Metode Penelitian Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007 selain itu penulis juga menambahkan referensi dari buku-buku, ensiklopedia, artikel, internet atau tulisan yang berkaitan dengan penelitian. 6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis semiotika model Roland Barthes, yaitu mencari tahu makna denotasi, konotasi dan mitos yang ada pada foto-foto yang terpilih dalam rubrik fotografi majalah Moslem Girls Indonesia edisi 004Tahun 2012. Piliang menjelaskan bahwa denotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda, atau antara tanda dan rujukannya pada realitas, yang menghasilkan makna yang eksplisit, langsung dan pasti. Makna denotasi denotative meaning, dalam hal ini adalah makna pada apa yang tampak. Misalnya, foto wajah Soeharto berarti wajah Soeharto sesungguhnya. Denotasi adalah tanda yang penandaannya mempunyai tingkat konvensi atau kesepakatan yang tinggi. Sedangkan konotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda, yang di dalamnya beroperasi makna yang tidak eksplisit, tidak langsung dan tidak pasti artinya terbuka terhadap berbagai kemungkinan. Ia menciptakan makna lapis kedua, yang terbentuk ketika penanda dikaitkan dengan berbagai aspek psikologis, seperti perasaan, emosi a tau keyakinan. Misalnya, tanda “bunga” mengkonotasikan “kasih sayang”. Konotasi dapat menghasilkan makna lapis