Definisi Istilah Gambaran Pengelolaan Persediaan Obat di Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sekayu Tahun 2015

yaitu skala mata uang dan jumlah biaya untuk pengadaan obat- obatan yang dibutuhkan berdasarkan harga satuan. 7 Pengadaan Kegiatan pembelian yang dilakukan oleh gudang farmasi untuk persediaan obat-obatan sesuai dengan yang telah direncanakan. Wawancara mendalam, Telaah dokumen Pedoman wawancara, dokumen Informasi mengenai kegiatan pengadaan sediaan obat-obatan oleh gudang farmasi RSUD Kota Sekayu. 8 Penyimpanan kegiatan yang dilakukan oleh gudang farmasi untuk menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan Wawancara mendalam, Telaah dokumen dan observasi Pedoman wawancara mendalam, Dokumen dan Check list Informasi mengenai kegiatan penyimpanan dan metode yang digunakan dalam proses penyimpanan di gudang farmasi RSUD Kota Sekayu. obat-obatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat. 9 Pendistribusian kegiatan yang dilakukan oleh gudang farmasi untuk menyalurkan obat-obatan di unit-unit tertentu di rumah sakit untuk pelayanan individu. Wawancara mendalam, Telaah dokumen Pedoman wawancara mendalam, Dokumen Informasi mengenai proses yang dilakukan oleh gudang farmasi untuk menyalurkan obat-obatan di unit-unit pelayanan RSUD Kota Sekayu. 10 Penghapusan Kegiatan menghilangkan yang dilakukan oleh gudang farmasi RSUD Wawancara mendalam, Telaah dokumen Pedoman wawancara mendalam, Dokumen Informasi mengenai kegiatan menghilangkan obat-obatan yang kadaluarsa, rusak, yang dilakukan oleh gudang Kota Sekayu terhadap obat- obatan yang tidak terpakai karena kadaluarsa, rusak, dan lain-lain. farmasi RSUD Kota Sekayu. 11 Pengendalian persediaan Kegiatan dalam menjaga ketersediaan obat sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekos ongan obat di Gudang Farmasi RSUD Kota Sekayu. Wawancara mendalam, observasi, Telaah dokumen Pedoman wawancara mendalam, Pdoman Observasi, dokumen Informasi mengenai kegiatan yang dilakukan oleh SDM gudang farmasi dalam menjaga ketersediaan obat sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di Gudang Farmasi RSUD Kota Sekayu. 12 Keamanan dan ketersediaan obat Kondisi dimana tersedianya obat di gudang farmasi RSUD Kota Sekayu dengan kebutuhan meliputi tepat jumlah, waktu, dan tepat Pedoman wawancara, telaah dokumen Wawancara mendalam dan dokumen Hasil pengendaliaan obat sesuai dengan tujuan pengendalian obat yang ditetapkan Depkes, terdiri dari : 1 Tidak terjadi kekosongan obat di gudang farmasi, obat tersedia dengan tepat jenis. jumlah, tepat jenis dan tepat waktu. 2 Obat kadaluarsa dan rusak 3 Stock Opname BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan cara wawancara mendalam. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moloeng 2007, penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang diamati. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang pengelolaan persediaan obat di gudang farmasi RSUD Kota Sekayu.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian yaitu di Gudang Farmasi RSUD Kota Sekayu Kota Sekayu dengan waktu penelitian mulai dari bulan September-November 2015.

C. Informan Penelitian

Informan penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian Moleong, 2007. Informan merupakan orang yang benar-benar mengetahui permasalahan yang akan diteliti. Informan dalam penelitian ini ditetapkan dengan prinsip kecukupan dan kesesuaian. Kesesuaian berarti sampel dipilih berdasarkan pengetahuan yang dimiliki yang berkaitan dengan pengelolaan persediaan obat seperti pendidikan, jabatan, lama kerja dan pengalaman. Kecukupan berarti data yang diperoleh harus dapat menggambarkan seluruh kejadian yang berhubungan dengan logistik. Berdasarkan prinsip diatas, terdapat 3 informan yang terkait dengan pengelolaan persediaan obat di gudang farmasi RSUD Kota Sekayu diantaranya: 1. Informan Kunci : Informan kunci dalam penelitian ini yaitu Kepala Instalasi Farmasi yaitu orang yang dianggap sangat memahami permasalahan yang diteliti. 2. Informan Utama: Informan utama dalam penelitian ini yaitu Kepala Gudang Farmasi yaitu orang yang dianggap memahami dan terlibat langsung dalam pengelolaan persediaan obat. 3. Informan Pendukung Informan pendukung dalam penelitian ini yaitu Staf Pelaksana Gudang Farmasi yaitu orang yang dianggap dapat memberikan informasi meskipun tidak terlibat sepenuhnya dalam permasalahan yang diteliti.

D. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini peneliti yang melakukan wawancara secara langsung kepada informan, selain itu peneliti juga melakukanobservasi langsung pada kegiatan pengelolaan obat dan telaah dokumen. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini antara lain pedoman wawancara, telaah dokumen, lembar observasi, alat tulis, laptop, kamera dan alat perekam suara. Pedoman wawancara, lembar observasi dan telaah dokumen mengacu kepada pedoman pengelolaan perbekalan farmasi dan alat kesehatan Departemen Kesehatan tahun 2010 dan beberapa referensi terkait dengan pengelolaan persediaan farmsi dan logistik obat di rumah sakit.

E. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yang diperoleh dari observasi dan wawancara mendalam, data sekunder diperoleh dari laporan bulanan dan dokumen yang mendukung.

F. Validitas Data

Pendekatan penelitian kualitatif memiliki sampel yang sedikit, sehingga untuk menjaga kabsahan data yang didapat dapat dilakukan dengan triangulasi, diantaranya: 1. Triangulasi Sumber Dilakukan dengan cara cross check data dengan fakta dari sumber lainnya yang terkait untuk menggali topik yang sama.Seperti melakukan wawancara mendalam terhadap kepala instalasi farmasi, kepala gudang, dan staf pelaksana gudang. 2. Triangulasi Metode Dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data, diantaranya wawancara mendalam, observasi dan telaah data sekunder berupa SOP daan dokumen pendukung pengelolaan persediaan obat.

G. Pengolahan Data

Hasil wawancara mendalam dalam bentuk rekaman suara dipindahkan ke dalam bentuk transkrip wawancara lengkap untuk setiap informan. Transkrip dikelompokkan berdasarkan variabel-variabel yang diteliti. Kemudian data yang terdapat dalam transkrip tidak semuanya digunakan dalam penelitian, untuk itu dilakukan reduksi untuk menghilangkan data-data yang tidak berhubungan dengan variabel penelitian. Transkrip yang telah direduksi, dituangkan ke dalam matriks wawancara berdasarkan variabel penelitian, untuk kemudian ditriangulasi. Transkrip dan matriks wawancara merupakan pedoman untuk menyajikan hasil penelitian dan dengan menambahkan data-data hasil observasi dan telaah dokumen.

H. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menelaah dan mengurutkan data hasil observasi, wawancara mendalam dan penelusuran dokumen yang dikatagorikan dalam kelompok input, proses, output. Kemudian hasil pengelompokan tersebut dibandingkan dengan kepustakaan.

I. Penyajian Data

Hasil penelitian disusun dan disajikan bentuk matriks dan bentuk narasi dari pengelolaan persediaan obat di RSUD Kota Sekayu dan dibandingkan dengan teori tentang pengelolaan persediaan obat.