Latar Belakang Gambaran Pengelolaan Persediaan Obat di Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sekayu Tahun 2015

Selain itu juga penelitian Mellen 2013 di RSU Haji Surabaya menyebutkan bahwa RSU Haji Surabaya juga mengalami stock out pada tahun 2012. Selama Januari-April 2012 terdapat 116 jenis obat yang mengalami stock out yang mengakibatkan terjadinya kerugian yang dialami oleh RSU Haji Surabaya yaitu sebesar Rp 244.023.752. Penelitian Irene 2010 di RSUD Kota Bekasi, menyebutkan bahwa ada 10 jenis obat yang mengalami expired dan rumah sakit mengalami total kerugian sebesar Rp 5.108.552. Hal ini disebabkan karena pengelolaan penyimpanan persediaan obat kurang diperhatikan. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan hasil observasi yang dilakukan oleh Irene pada gudang penyimpanan yakni kurangnya ventilasi udara, kapasitas gudang yang tidak memadai untuk persediaan, akibatnya banyak persediaan obat yang ada di dalam kardus ditumpuk. Selain itu juga ditemukannya vektor yang dapat merusak persediaan obat seperti banyaknya semut, rayap, dan lain-lain. Hal serupa juga di alami oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sekayu yang merupakan salah satu Rumah Sakit di Kabupaten Musi Banyuasin. Berdasarkan studi pendahuluan dengan wawancara tidak terstruktur kepada informan yang dilakukan oleh peneliti di gudang farmasi RSUD Kota Sekayu pada bulan juni 2015 didapatkan informasi bahwa di gudang farmasi sering mengalami kekosongan obat. Menurut informan, pada tahun 2014 terdapat 76 9,5 dari 800 jenis obat mengalami kekosongan di waktu pertengahan atau akhir bulan. Pada tahun 2015 selama periode Januari-Juni 2015 terdapat sekitar 45 5,6 dari 800 jenis obat mengalami kekosongan pada waktu yang sama. Hal ini menyebabkan pasien harus membeli sendiri obat ke apotek luar, akibatnya resep banyak yang keluar. Selain itu juga informan menyebutkan bahwa pemesanan dilakukan ketika stok obat hampir habis, dan tidak ada perhitungan khusus dalam pemesanan dan berapa banyak jumlah yang dipesan. Selain itu juga ditemukannya obat-obatan yang mengalami expired dari bulan Januari sampai Juli 2015 sebanyak 13 1,6 dari 800 jenis obat. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana gambaran pengelolaan persediaan obat di Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sekayu tahun 2015

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan studi pendahuluan pada gudang farmasi RSUD Kota Sekayu pada bulan Juni 2015 sering mengalami kekosongan obat. Pada tahun 2014 terdapat sekitar 76 9,5 dari 800 jenis obat mengalami kekosongan di waktu pertengahan atau akhir bulan. Pada tahun 2015 selama periode Januari- Juni 2015 terdapat sekitar 45 5,6 dari 800 jenis obat mengalami kekosongan pada waktu yang sama. Hal ini menyebabkan pasien harus membeli sendiri obat ke apotek luar, akibatnya resep banyak yang keluar. Selain itu juga informan menyebutkan bahwa pemesanan dilakukan ketika stok obat hampir habis, dan tidak ada perhitungan khusus dalam pemesanan dan berapa banyak jumlah yang dipesan. Selain itu juga ditemukannya obat- obatan yang mengalami expired dari bulan Januari sampai Juli 2015 sebanyak 13 1,6 dari 800 jenis obat. Dari permasalahan diatas menandakan bahwa obat tersebut belum dapat disediakan dalam jumlah yang tepat pada waktu yang dibutuhkan sehingga menyebabkan pihak rumah sakit harus melakukan pembelian cito untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pasien, bahkan tidak jarang resep banyak yang keluar, akibatnya pasien harus membeli sendiri obat ke apotek luar. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan dalam pengelolaan obat, maka dalam hal ini peneliti ingin mengetahui gambaran pengelolaan persediaan obat di Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sekayu tahun 2015.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas maka dalam penelitian ini dirumuskan pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran Input SDM, anggaran, sarana dan prasarana, dan prosedur pengelolaan persediaan obat di Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sekayu tahun 2015. 2. Bagaimana gambaran Proses perencanaan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penghapusan, pengendalian persediaan obat di Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sekayu tahun 2015? 3. Bagaimana gambaran Output pengelolaan persediaan obat yaitu ketersediaan obat di Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sekayu tahun 2015?

D. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum Mengetahui gambaran pengelolaan persediaan obat di Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sekayu Tahun 2015. b. Tujuan Khusus 1. Mengetahui gambaran Input SDM, anggaran, sarana dan prasarana, dan prosedur pengelolaan persediaan obat di Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sekayu tahun 2015. 2. Mengetahui gambaran proses perencanaan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penghapusan, pengendalian persediaan obat di Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sekayu tahun 2015? 3. Mengetahui gambaran Output pengelolaan persediaan obat yaitu ketersediaan obat di Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sekayu tahun 2015.

E. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penelitian Meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang lebih aplikatif dan kemampuan manajerial di bidang manajemen pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang logistik. b. Bagi Institusi Pendidikan Dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya. c. Bagi RSUD Kota Sekayu Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang positif bagi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sekayu mengenai pentingnya pelaksanaan pengelolaan obat yang baik.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian yang berjudul “Gambaran Pengelolaan Persediaan Obat di Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sekayu Tahun 2015” dilakukan di Gudang Obat RSUD Kota Sekayu. Penelitian ini akan dilakukan selama bulan September-November 2015 menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapat melalui wawancara mendalam kepada kepala Instalasi Farmasi, kepala gudng farmasi, dan staf pelaksana gudang, sedangkan data sekunder didapat melalui observasi dan telaah dokumen.