Penghapusan Fungsi – Fungsi Pengendalian Persediaan Obat di Rumah Sakit

2 Menentukan: - Stok optimum adalah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan agar tidak mengalami kekurangankekosongan. - Stok pengaman adalah jumlahstok yang disediakan untuk mencegah terjadinya sesuatu hal yang tidak terduga, misalnya karena keterlambatan pengiriman. - Menentukan waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan dari mulai pemesanan sampai obat diterima. Pengendalian persediaan sangat penting bagi semua perusahaan terutama bagi rumah sakit atau apotek. Persediaan obat merupakan harta paling besar bagi sebuah rumah sakit atau apotek. Karena begitu besar jumlah yang diinvestasikan dalam persediaan, pengendalian persediaan obat yang tepat memiliki pengaruh yang kuat dan langsung terhadap perolehan kembali atas investasi rumah sakit atau apotek Seto, 2004.

H. Kerangka Teori

Kerangka teori yang digunakan oleh peneliti adalah Depkes RI 2008. Teori ini cocok digunakan untuk melihat gambaran pengelolaan persediaan obat. Dalam teori ini, pengendalian persediaan di pengaruhi oleh fungsi-fungsi manajemen yang merupakan suatu siklus kegiatan yang saling berhubungan yaitu perencanaan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, dan penghapusan. Dari fungsi-fungsi tersebut, keseluruhannya saling berhubungan satu sama lain secara tidak langsung. Adapun Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut: Bagan 2.2 Pengelolaan Persediaan Obat Sumber: Seto 2004 Perencanaan peramalan kebutuhan Pengadaan Penganggaran Pengendalian Persediaan Penghapusan Pendistribusian Pemeliharaan dan Penyimpanan BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH

A. Kerangka Konsep

Berdasarkan teori yang dijabarkan pada pembahasan sebelumnya, pengelolaan obat-obatan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam pelayanan kefarmasian. Hal ini dikarenakan hampir 90 pelayanan kesehatan di rumah sakit menggunakan perbekalan farmasi terutama obat- obatan, dan 5 dari keseluruhan pemasukkan rumah sakit berasal dari pengelolaan obat-obatan Suciati dkk, 2006. Tujuan dari pengelolaan persediaan obat adalah untuk memastikan tersedianya obat-obatan yang tepat guna, tepat sasaran dan jumlah agar tidak terjadi kekosongan atau kelebihan persediaan. Berdasarkan kerangka teori tersebut, dapat disusun alur pikir penelitian. Penelitian ini akan melihat gambaran pengelolaan persediaan obat di Gudang Farmasi RSUD Kota Sekayu. Penelitian ini menggunakan pendekatan sistem yang terdiri dari 3 bagian yaitu input, proses, dan output. Dalam pendekatan sistem, setiap bagian menjadi suatu rangkaian yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Input pengelolaan persediaan obat terdiri dari SDM, anggaran, saranaprasarana, dan kebijakan. Proses dari pengelolaan persediaan terdiri dari perencanaan, pengganggaran, pengadaan, pendistribusiaan, dan penghapusan. Sedangkan output dari pengelolaan persediaan adalah tersedianya persediaan obat yang efektif dan efisien.