C. Deskripsi Variabel Bebas X Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
Penerapan Budidaya Kakao
1. Luas Lahan
Luas lahan usahatani merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan penerapan budidaya kakao. Berdasarkan hasil penelitian dapat
diketahui bahwa petani responden memiliki luas lahan berkisar antara 2 sampai 8 hektar. Sebaran luas lahan di Desa Bandar Agung dapat
dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Sebaran responden berdasarkan luas lahan.
Luas Lahan ha
Klasifikasi Jumlah
orang Persentase
2,0 – 4,0
Sempit 35
72,92 4,1
– 6,1 Sedang
11 22,92
6,2 – 8
Luas 2
4,16 Jumlah
48 100
Rata – rata 4,2 Sedang
Tabel 16 menjelaskan bahwa 35 orang 72,92 memiliki luas lahan antara 2
– 4 hektar, dengan rata – rata luas lahan 4,2 hektar klasifikasi sedang, sedangkan menurut Hernanto 1988, dalam Handayani, 2007,
luas lahan 0,5 hektar termasuk kategori sempit dan luas lahan lebih dari 2 hektar berada pada kategori luas. Luas lahan responden akan
mempengaruhi penerapan budidaya kakao dan berdampak pada produksi, karena semakin luas lahan responden, maka semakin tinggi
tingkat penerapan budidaya kakao responden.
2. Sikap Petani
Sikap petani adalah kecenderungan petani untuk menerapkan budidaya kakao. Penelitian ini memiliki skor tertinggi 100 dan skor terendah 20
dan diklasifikasikan menjadi sangat tidak setuju 20 – 36, tidak setuju
37 – 53, ragu – ragu atau entah 54 – 70, setuju 71 – 87 dan sangat
setuju 88 – 100. Sebaran sikap petani yang didasarkan pada
pengetahuan dalam budidaya kakao dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Sebaran responden berdasarkan sikap petani. Sikap Petani
skor Klasifikasi
Jumlah orang
Persentase 20
– 36 Sangat tidak setuju
37 – 53
Tidak setuju 54
– 70 Ragu
– raguentah 2
12,50 71
– 87 Setuju
42 87,50
88 – 100
Sangat setuju Jumlah
48 100
Modus 80 Setuju
Tabel 17 memperlihatkan 42 orang responden 87,5 memiliki skor antara 71
– 87, dengan modus 80 klasifikasi setuju. Hal ini menunjukkan bahwa petani setuju akan pernyataan
– pernyataan positif mengenai penerapan budidaya kakao dan tidak setuju akan pernyataan
– pernyataan negatif mengenai penerapan budidaya kakao.
3. Tingkat Pendidikan Formal