Tabel 26. Sebaran responden berdasarkan pengairan Pengairan
skor Klasifikasi
Jumlah orang
Persentase 10
20 40
Rendah Sedang
Tinggi 32
16 66,67
33,33 Jumlah
48 100
Modus 10 rendah
Tabel 26 mempelihatkan 32 orang responden 66,67 memiliki skor 10 dengan modus 10 klasifikasi rendah. Hal ini menunjukkan responden
tidak menerapkan pengairan menurut penerapan budidaya kakao yang diberikan oleh BPTP, pengairan yang disarankan oleh BPTP adalah
penyiraman kepada tanaman secara terjadual, agar tanaman kakao tidak kekeringan atau tidak terlalu basah, dalam pengairan responden hanya
melakukan penyiraman, namun tidak terjadual.
5. Hama Penyakit
Pengendalian hama penyakit dalam penelitian ini adalah pengendalian yang dilakukan oleh responden, meliputi waktu pengendalian,
penggunaan pestisida, jenis pestisida dan takaran pestisida. Pengendalian hama dan penyakit kakao utamakan dengan sistem PHT
Pengendalian Hama Terpadu. Pemakaian pestisida merupakan alternatif terakhir. Sebaran pengendalian hama penyakit responden di
Desa Bandar Agung dapat dilihat pada Tabel 27.
Tabel 27. Sebaran responden berdasarkan pengendalian hama penyakit. Pengendalian Hama
Penyakit skor Klasifikasi
Jumlah orang
Persentase 10
– 73,3 73,4
– 136,7 136,8
– 200 Rendah
Sedang Tinggi
1 26
21 2,09
54,16 43,75
Jumlah 48
100 Modus 100 Sedang
Tabel 27 mempelihatkan 26 orang responden 54,16 memiliki skor antara 73,4
– 136,7 dengan modus 100 klasifikasi sedang. Hal ini menunjukkan responden kurang menerapkan budidaya kakao yang
diberikan oleh BPTP, dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman, responden seharusnya melakukan penyemprotan dalam dua tahap.
Tahap pertama bertujuan untuk mencegah sebelum diketahui ada tidaknya hama yang menyerang, kadar dan jenis pestisida disesuaikan.
Tahap kedua adalah usaha pemberantasan hama, di mana jenis dan kadar pestisida yang digunakan juga lebih ditingkatkan. Namun responden di
lapangan hanya melakukan tahap kedua, responden tidak melakukan pencegahan, penyemprotan pestisida dilakukan saat sudah ada gejala-
gejala hama penyakit, tapi belum merusak tanaman.
6. Panen
Panen dalam penelitian ini adalah bagaimana responden memanen buah kakao, mengumpulkan buah kakao, penyortiran dan pembersihan biji,
kadar air biji serta bagaimana menyimpannya. Sebaran panen responden di Desa Bandar Agung dapat dilihat pada Tabel 28.
Tabel 28. Sebaran responden berdasarkan panen Panen
skor Klasifikasi
Jumlah orang
Persentase 30
– 66,7 66,8
– 103,5 103,6
– 140 Rendah
Sedang Tinggi
6 42
12,5 87,5
Jumlah 48
100 Modus
110 Tinggi
Tabel 28 mempelihatkan 42 orang responden 87,5 memiliki skor antara 103,6
– 140 dengan modus 110 klasifikasi tinggi. Hal ini menunjukkan responden menerapkan budidaya kakao yang diberikan
oleh BPTP, seperti langsung memanen buah yang matang berumur 4,5- 6 bulan yang ditandai dengan perubahan warna, buah yang mudanya
hijau, jika matang berubah menjadi merah dan buah yang saat mudanya merah, jika matang berubahmejadi orange. Buah yang telah matang
dapat dipetik dengan gunting dan pisau. Mengumpulkan buah yang telah dipetik pada tempat penampungan dan memisahkan buah yang
sehat dengan yang sakit. Memecahkan buah, membersihkan biji, mengeringkan biji dan menyimpan pada keranjang dan dihindarkan
bersentuhan dengan logam.
7. Pemasaran Hasil