Teknik Analisis METODE PENELITIAN

2010 :72. Uji reliabilitas ini dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban- jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS Versi 16.00, butiran pernyataan yang sudah valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut : a Jika r alpha r tabel maka pertanyaan tersebut reliabel b Jika r alpha r tabel maka pertanyaan tersebut tidak reliabel

3.10 Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau Iebih independent tanpa membuat perbandingan. atau menghubungkan dengan variabel lain. Penganalisaan data dengan cara menyusun data, mengelompokkannya, selanjutnya mcnginteprestasikannya, sehingga diperoleh gambaran yang sebenamya mengenai kondisi perusahaan. 2. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraaan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus di penuhi yaitu : a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data Universitas Sumatera Utara dengan bentuk lonceng Situmorang dkk, 2010:91. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai asymp.sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang dkk, 2010:97. b. Uji Heteroskedastisitas Uji Homoskedasitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama antara anggota grup tersebut Situmorang dkk, 2010:98. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakna uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaaan varians residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya. c. Uji Multikolinearitas Artinya istilah multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak perfect or exact di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi Situmorang, dkk, 2010:129. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui Universitas Sumatera Utara program SPSS. Nilai umum yang bia dipakai adalah Tolerance 1, atau nilai V1F 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang dkk, 2010:136. 3. Analisis Regresi Linier Berganda Regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antara beberapa variabel bebas yang biasa disebut X 1 dan X 2 dengan variabel terikat yang disebut Y Situmorang, dkk., 2010:141. Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi berganda yang menggunakan persamaan: Y = a + b 1 X 1 +b 2 X 2 +e Keterangan: Y = Kinerja kerja a = konstanta b 1 -b 2 = Koefisien Regresi Berganda X 1 =Skor Learning organization X 2 = Skor Kompetensi e = Standar error Data diolah secara statistik disebut signifikan sacara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS 16.0 for Windows. Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah krisis daerah dimana Ho ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam Universitas Sumatera Utara daerah dimana Ho diterima. Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteri ketepatan yaitu: a. Uji Signifikan Simultan Uji-F Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. H : b 1 = b 2 = 0 Artinya, secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 ,X 2 terhadap variabel terikat. H 1 : b 1 ≠ b 2 ≠ 0, Artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel bebas X 1 ,X 2 terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H 1 diterima jika F hitng F tabel pada α = 5 b. Uji Signifikan Parsial Uji-t Nilai-nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji-F. dilakukan juga uji-t untuk masing-masing nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahan α. Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat Universitas Sumatera Utara kesalahannya α maka variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih ke cil dari tingkat kesalahannya α maka variabel bebas tersebut oerpengaruh terhadap variabel terikat. Model pengujiannya adalah: H : b 1 : b 2 = 0, Artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap variabel terikat. H 1 : b 1: b 2 ≠ 0, Artinya variabel bebas sccara parsial berpengaruh positif terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H 1 diterima jika t hitng t tabel pada α = 5 c. Pengujian Koefisien Determinasi R 2 Digunakan untuk melihat besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari persamaan dengan model persainaan tersebut akan dapat dihitung R 2 atau coefficient of determination yang menunjukkan persentasi dari variasi variabel kinerja yang mampu dijelaskan oleh model. Selanjutnya, dengan membandingkan besarnya nilai R 2 untuk masing-masing variabel learning organization X 1 dan kompetensi X 2 dapat diketahui faktor terpenting atau dominan yang menentukan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian ulang. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan variasi dari variabel bebas, dalam menjelaskan variasi dari vaiabel terikatnya. Sebaliknya jika R 2 semakin kecil mendekati nol Universitas Sumatera Utara maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN