Metode Analisis Data .1 Analisis Deskriptif

Menurut Ghozali dan Kuncoro Situmorang dkk, 2010:75 butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: a. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’s alpha 0.60 b. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach’s alpha 0.80 Tabel 4.4 Reliability Statistics Cronbcah’s alpha N of Item .902 19 Sumber: Penelitian Juli, 2011 Pada Tabel 4.4 terlihat bahwa nilai cronbachs alpha 0,902 0,60 dan 0.902 0.80 maka ke 19 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut. 4.3 Metode Analisis Data 4.3.1 Analisis Deskriptif Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif persentase hasil penelitian setiap variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan PT Bank Negara Indonesia Persero, Tbk. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 8 butir variabel Learning Organization X 1 , 4 butir variabel kompetensi X 2 , dan 7 butir variabel kinerja karyawan Y jadi jumlah seluruh pertanyaan adalah 19 butir. Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert dengan tanggapan responden sebagai berikut: Sangat Setuju SS : diberi skor 5 Setuju S : diberi skor 4 Universitas Sumatera Utara Kurang Setuju KS : diberi skor 3 Tidak Setuju TS : diberi skor 2 Sangat Tidak Setuju STS : diberi skor 1

4.3.1.1 Variabel Learning Organization sebagai variabel X

1 Tabel 4.5 Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Learning Organization Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden Total Skor: 5 SS Skor: 4 S Skor: 3 RG Skor: 2 TS Skor: 1 STS N N N N N N 1 50 86.2 8 13.8 - - - - - - 58 100 2 29 50.0 27 46.6 2 3.4 - - - - 58 100 3 20 34.5 32 52.2 5 8.6 2 1.7 - - 58 100 4 17 29.3 40 69.0 1 1.7 - - - - 58 100 5 17 29.3 37 63.8 4 6.9 - - - - 58 100 6 21 36.2 31 53.4 6 10.3 - - - - 58 100 7 18 31.0 35 60.3 4 6.9 1 1.7 - - 58 100 8 22 37.9 34 58.6 1 1.7 1 1.7 58 100 Sumber: Hasil Penelitian Juli, 2011 Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 56 orang responden untuk variabel Learning Organization pada Tabel 4.5 yaitu: a. Pada pertanyaan pertama Pelatihan yang diikuti BapakIbu dari perusahaan menambah wawasan, Tbk sebanyak 50 orang atau 86.2 yang menyatakan sangat setuju, 8 orang atau 13.8 menyatakan setuju. Universitas Sumatera Utara b. Pada pertanyaan kedua Visi PT Bank Negara Indonesia menjadi panduan atau kompas bagi BapakIbu dalam melakukan kegiatan sebanyak 29 orang atau 50.0 yang menyatakan sangat setuju, 27 orang atau 46.6 menyatakan setuju, 2 orang atau 3.4 menyatakan ragu-ragu. c. Pada pertanyaan ketigaVisi PT Bank Negara Indonesia memberikan arahan untuk menjaga kelangsungan proses belajar dalam PT Bank Negara Indonesia sebanyak 20 orang atau 34.5 yang menyatakan sangat setuju, 32 orang atau 52.2 menyatakan setuju, 5 orang atau 8.6 menyatakan ragu-ragu,2 orang atau 1.7 menyatakan tidak setuju. d. Pada pertanyaan keempat BapakIbu memiliki sensitifitas terhadap perubahan sebanyak 17 orang atau 29.3 yang menyatakan sangat setuju, 40 orang atau 69.0 menyatakan setuju, 1 orang atau 1.7 menyatakan ragu-ragu. e. Pada pertanyaan kelima BapakIbu mampu menjalankan peran sesuai dengan harapan perusahaan sebanyak 17 orang atau 29.3 yang menyatakan sangat setuju, 37 orang atau 63.8 menyatakan setuju, 4 orang atau 6.9 menyatakan ragu-ragu. f. . Pada pertanyaan keenam Proses pembelajaran dalam tim menciptakan keputusan kelompok atau perusahaan sebanyak 21 orang atau 36.2 yang menyatakan sangat setuju, 31 orang atau 53.4 menyatakan setuju, 6 orang atau 10.3 menyatakan ragu-ragu. g. Pada pertanyaan ketujuh Bapak Ibu menyadari dengan berpikir sistem dapat membantu mencapai perubahan yang berguna bagi PT Bank Negara Indonesia sebanyak 18 orang atau 31.0 yang menyatakan sangat setuju, 35 orang atau Universitas Sumatera Utara 60.3 menyatakan setuju, 4 orang atau 6.9 menyatakan ragu-ragu,1 orang atau 1.7 menyatakan tidak setuju. h. Pada pertanyaan kedelapan BapakIbu mampu memahami kekuatan PT Bank Negara Indonesia sebanyak22 orang atau 37.9 yang menyatakan sangat setuju, 34 orang atau 58.6 menyatakan setuju, 1 orang atau 1.7 menyatakan ragu-ragu dan 1 orang atau 1.7 menyyatakan tidak setuju.

4.3.1.2 Variabel Kompetensi sebagai variabel X

2 Tabel 4.6 Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kompetensi Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden Total Skor: 5 SS Skor: 4 S Skor: 3 RG Skor: 2 TS Skor: 1 STS N N N N N N 1 32 55.2 25 43.1 - - 1 1.7 - - 58 100 2 20 34.5 36 62.1 1 1.7 1 1.7 - - 58 100 3 32 55.2 24 41.4 2 3.4 - - - - 58 100 4 28 48.3 28 48.3 2 3.4 - - - - 58 100 Sumber: Hasil Penelitian Juli, 2011 Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 56 orang responden untuk variabel Learning Organization pada Tabel 4.6 yaitu: a. Pada pertanyaan pertama BapakIbu memahami teori yang berkaitan dengan pekerjaan BapakIbu dengan pekerjaan sebanyak 32 orang atau 55.2 yang menyatakan sangat setuju, 25 orang atau 43.1 menyatakan setuju, dan 1 orang atau 1.7 menyatakan tidak setuju. b. Pada pertanyaan kedua Keterampilan yang dimiliki mampu melaksanakan tugas yang diberikan sebanyak 20 orang atau 34.5 yang menyatakan sangat Universitas Sumatera Utara setuju, 36 orang atau 62.1 menyatakan setuju, 1 orang atau 1.7 menyatakan ragu-ragu, dan 1 orang atau 1.7 menyatakan tidak setuju. c. Pada pertanyaan ketiga BapakIbu dapat berkomunikasi dengan baik secara tulisan maupun lisan sebanyak 32 orang atau 55.2 yang menyatakan sangat setuju, 24 orang atau 41.4 menyatakan setuju, dan 2 orang atau 3.4 menyatakan ragu-ragu. d. Pada pertanyaan keempat BapakIbu dapat mematuhi aturan yang berlaku di dalam pekerjaan BapakIbu sebanyak 28 orang atau 48.3 yang menyatakan sangat setuju, 28 orang atau 48.3 menyatakan setuju, dan 2 orang atau 3.4 menyatakan tidak setuju.

4.3.1.3 Kinerja karyawan sebagai variabel Y Tabel 4.7

Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian Ulang Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden Total Skor: 5 SS Skor: 4 S Skor: 3 RG Skor: 2 TS Skor: 1 STS N N N N N N 1 28 48.3 29 50.0 1 1.7 - - - - 58 100 2 31 53.4 25 43.1 1 1.7 1 1.7 - - 58 100 3 26 44.8 32 55.2 - - - - - - 58 100 4 29 50.0 27 46.6 1 1.7 1 1.7 - - 58 100 5 27 46.6 30 51.7 - - 1 1.7 - - 58 100 6 20 34.5 38 65.5 - - - - - - 58 100 7 26 44.8 31 53.4 1 1.7 - - - - 58 100 Sumber: Hasil Penelitian Juli, 2011 Universitas Sumatera Utara Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 56 orang responden untuk variabel Learning Organization pada Tabel 4.7 yaitu: a. Pada pertanyaan pertama Hasil kerja BapakIbu sesuai dengan kualitas yang telah ditentukan sebanyak 28orang atau 48.3 yang menyatakan sangat setuju, 29 orang atau 50.0 menyatakan setuju, dan 1 orang atau 1.7 menyatakan ragu- ragu. b. Pada pertanyaan kedua BapakIbu dapat mencapai kualitas kerja yang maksimal dengan fasilitas kerja yang BapakIbu miliki sebanyak 31 orang atau 53.4 yang menyatakan sangat setuju, 25 orang atau 43.1 menyatakan setuju, 1 orang atau 1.7 menyatakan ragu-ragu, dan 1 orang atau 1.7 menyatakan tidak setuju. c. Pada pertanyaan ketiga BapakIbu dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sebanyak 26 orang atau 44.8 yang menyatakan sangat setuju, 32 orang atau 55.2 menyatakan setuju. d. Pada pertanyaan keempat BapakIbu dapat memanfaatkan dengan baik segala fasilitas kerja yang BapakIbu miliki sebanyak 29 orang atau 50.0 yang menyatakan sangat setuju, 27 orang atau 46.6 menyatakan setuju, 1 orang atau 1.7 menyatakan ragu-ragu, dan 1 orang atau 1.7 menyatakan tidak setuju. e. Pada pertanyaan kelima BapakIbu selalu berusaha mengerjakan pekerjaan BapakIbu sendiri sebanyak 27 orang atau 46.6 yang menyatakan sangat setuju, 30 orang atau 51.7 menyatakan setuju, 1 orang atau 1.7 menyatakan kurang setuju. Universitas Sumatera Utara f. Pada pertanyaan keenam Mendapatkam hasil terbaik merupakan komitmen BapakIbu dalam bekerja sebanyak 20 orang atau 34.5 yang menyatakan sangat setuju, 38 orang atau 65.5 menyatakan setuju. g. Pada pertanyaan ketujuh BapakIbu memberikan perhatian penuh untuk menyelesaikan pekerjaan BapakIbu sebanyak 26 orang atau 44.8 yang menyatakan sangat setuju, 31 orang atau 53.4 menyatakan setuju, dan 1 orang atau 1.7 menyatakan ragu-ragu. 4.3.2 Uji Asumsi Klasik 4.3.2.1 Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dilihat dari titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 0,05 maka jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal. Hasil dari output SPSS terlihat seperti Gambar 4.4 dan Gambar 4.5: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Histogram Uji Normalitas Sumber: Hasil Penelitian Juli, 2011 Gambar 4.3 Plot Uji Normalitas Sumber: Hasil Penelitian Juli, 2011 Berdasarkan Gambar 4.4 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sedangkan pada Gambar 4.5 dapat juga terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov K-S. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Kolmogrov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 58 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.50086729 Most Extreme Differences Absolute .107 Positive .086 Negative -.107 Kolmogorov-Smirnov Z .813 Asymp. Sig. 2-tailed .523 Sumber: Hasil Penelitian Juli, 2011 Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0.523, ini berarti di atas nilai signifikan 0.05 atau 5. Oleh karena itu, sesuai dengan analisis grafik, analisis statistik dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorv-Smirnov K-S juga menyatakan bahwa variabel residual berdistribusi normal.

4.3.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu: 1 Metode Grafik Universitas Sumatera Utara Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Gambar 4.6 Scatterplot Sumber: Hasil Penelitian Juli, 2011 Berdasarkan Gambar 4.6 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastistas pada model regresi. 2 Uji Glejser Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian menunjukkan hasil untuk uji Glejser pada Tabel 4.9. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -1.430 2.121 -.674 .503 Learning_Organization .127 .064 .305 1.994 .051 Kompetensi -.101 .121 -.127 -.832 .409 a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil Penelitian Juli, 2011 Kriteria pengambilan keputusan dengan uji glejser sebagai berikut: a. Jika nilai signifikansi0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas b. Jika nilai signifikansi0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas Tabel 4.9 memperlihatkan bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut Absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat kompetensi 5, jadi model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.3.2.3 Uji Multikolinearitas

Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Varience Inflation Factor. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang dkk,2010:154. Hasil pengujian menunjukkan hasil untuk uji Glejser pada Tabel 4.10 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Uji Nilai Tolerance dan VIF Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Learning_Organization .726 1.377 Kompetensi .726 1.377 Sumber: Hasil Penelitian Juli, 2011 Berdasarkan Tabel 4.10 dapat terlihat bahwa: a. Nilai VIF dari variabel Learning Organization dan variabel Kompetensi lebih kecil atau dibawah 5 VIF5, ini berarti tidak terdapat multikoliniaeritas antar variabel independen dalam model regresi. b. Nilai Tolerance dari variabel Learning Organization dan kompetensi lebih besar dari 0,1 Nilai Tolerance 0,1 ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda ditujukan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas X 1 dan X 2 berupa variabel Learning Organization dan variabel Kompetensi serta variabel terikat Y berupa Kinerja karyawan, maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS Statistik Product and Service Solution versi 16.0 dari Tabel coefficient maka dihasilkan output pada Tabel 4.11. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Analisis Regresi Linear Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4.627 3.339 1.386 .171 Learning_Organization .470 .101 .503 4.672 .000 Kompetensi .585 .191 .330 3.064 .003 a. Dependent Variable: Kinerja_karyawan Sumber: Hasil Penelitian Juli, 2011 Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.11 Kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 4.627 + 0.470 X 1 + 0.585 X 2 + e Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a. Konstanta a = 4.627. Ini mempunyai arti bahwa variabel Learning Organization dan Kompetensi dianggap konstan maka Kinerja karyawan Y sebesar 4.627. b. Koefisien X 1 b 1 = 0.470. Variabel Learning Organization terhadap Kinerja karyawan dengan koefisien regresi sebesar 0.470. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel Learning Organization sebesar 1 satuan, maka Kinerja karyawan PT Bank Negara Indonesia Persero, Tbk akan meningkat sebesar 0.470. c. Koefisien X 2 b 2 = 0.585. Variabel Kompetensi terhadap Kinerja karyawan dengan koefisien regresi sebesar 0.585. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi Universitas Sumatera Utara peningkatan variabel Kompetensi sebesar 1 satuan, maka Kinerja karyawan PT Bank Negara Indonesia Persero, Tbk akan meningkat sebesar 0.585.

4.3.3.1 Pengujian Koefisien Determinasi R

2 Pengujian koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilainya adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan dengan sangat terbatas sebaliknya semakin mendekati satu maka suatu model akan semakin baik. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil pada Tabel 4.12. Tabel 4.12 Pengujian Koefisen Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .732 a .536 .519 1.52791 a. Predictors: Constant, Kompetensi, Learning_Organization b. Dependent Variable: Kinerja_karyawan Sumber: Hasil Penelitian Juli, 2011 Berdasarkan Tabel 4.12 dapat terlihat bahwa: 1 R sebesar 0.732 berarti hubungan antara variabel Learning Organization X 1 dan variabel Kompetensi X 2 terhadap Kinerja karyawan PT Bank Negara Indonesia Persero, Tbk Y sebesar 73.2. Hal ini berarti hubungannya cukup erat. 2 Adjusted R 2 sebesar 0.519 berarti 51.9 Kinerja karyawan PT Bank Negara Indonesia Persero, Tbk dapat jelaskan oleh variabel Learning Organization dan Universitas Sumatera Utara variabel Kompetensi. Sedangkan sisanya 48.1 dapat dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. 3 Standard Error of the Estimated standar deviasi bernilai 1.52791 yang berarti model dinilai baik karena semakin kecil standar deviasi berarti model akan semakin baik.

4.3.3.2 Uji Signifikan Simultan Uji-F

Uji F uji serentak dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau hubungan positif dan signifiken variabel bebas X 1 dan X 2 berupa variabel Learning Organization dan variabel Kompetensi terhadap variabel terikat Y berupa Kinerja karyawan PT Bank Negara Indonesia Persero, Tbk. Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut: H : b 1 = b 2 = 0, Artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 dan X 2 berupa variabel Learning Organization dan variabel Kompetensi terhadap variabel terikat Y Kinerja karyawan PT Bank Negara Indonesia Persero, Tbk. H 1 : secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 dan X 2 berupa variabel Learning Organization dan variabel Kompetensi terhadap variabel terikat Y Kinerja karyawan PT Bank Negara Indonesia Persero, Tbk. Peneliti dalam menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut: df pembilang = k-1 df penyebut = n-k Universitas Sumatera Utara Keterangan: n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 58 dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 3, sehingga diperoleh: 1 df pembilang = k-1 df pembilang = 3-1 = 2 2 df penyebut = n-k df penyebut = 58-3 = 55 Nilai F hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 16.0 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai F tabel pada tingkat α = 5 2:55 = 3.15 dengan kriteria uji sebagai berikut: H diterima bila F hitung F tabel pada α = 5 H ditolak bila F hitung F tabel pada α = 5 Tabel 4.13 Uji F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 148.446 2 74.223 31.794 .000 a Residual 128.398 55 2.335 Total 276.845 57 a. Predictors: Constant, Kompetensi, Learning_Organization b. Dependent Variable: Kinerja_karyawan Sumber: Hasil Penelitian Juli, 2011 Berdasrkan Tabel 4.13 memperlihatkan nilai F hitung adalah 31.794 dengan tingkat signifikansi 0,000. sedangkan F tabel 3.15. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu F hitung F tabel 31.7943.15 dan tingkat signifikansi 0,0000,05, dengan hipotesis H ditolak dan H 1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu X 1 dan X 2 variabel Learning Universitas Sumatera Utara Organization dan variabel Kompetensi secara bersama-sama dan signifikan berpengaruh terhadap variabel terikat Y Kinerja karyawan PT Bank Negara Indonesia Persero, Tbk.

4.3.3.3 Uji Signifikan Parsial Uji-t

Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial variabel bebas yang terdiri dari variabel Learning Organization X 1 dan variabel Kompetensi X 2 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja karyawan PT Bank Negara Indonesia Persero, Tbk Y. Model hipotesis yang akan digunakan adalah sebagai berikut: H : b1 = b2 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari variabel Learning Organization X 1 dan variabel Kompetensi X 2 tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja karyawan PT Bank Negara Indonesia Persero, Tbk sebagai variabel terikat Y. H 1 : variabel bebas secara parsial variabel Learning Organization X1 dan variabel Kompetensi X2 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja karyawan PT Bank Negara Indonesia Persero, Tbk sebagai variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika thitung t tabel pada α = 5 H ditolak jika thitung t tabel pada α = 5 Nilai t hitung akan diperoleh dengan menggunakan software SPSS 16.0 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada tingkat α = 5 yakni yang diperoleh dengan derajat bebas = df – k df = jumlah sampel dan k = jumlah variabel keseluruhan yaitu df 1 = 3-1 = 2, dan df 2 = 56-3 = 53. Uji t hitung Universitas Sumatera Utara yang dilakukan adalah uji dua arah maka t tabel yang digunakan adalah t 5 atau t 0,0553 = 2,006. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil pada Tabel 4.14. Tabel 4.14 Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4.627 3.339 1.386 .171 Learning_Organization .470 .101 .503 4.672 .000 Kompetensi .585 .191 .330 3.064 .003 a. Dependent Variable: Kinerja_karyawan Sumber: Hasil Penelitian Juli, 2011 Berdasarkan Tabel 4.14 terlihat bahwa: 1 Nilai t hitung variabel Learning Organization X 1 sebesar 4.672 berpengaruh secara positif dan signifikan hal ini terlihat dari nilai signifikan 0.0000.05. Hipotesis H 1 diterima karena t hitung t tabel 4.672 2.006 yang berarti bahwa variabel Learning Organization X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan PT Bank Negara Indonesia Persero, Tbk Y. 2 Nilai t hitung variabel Kompetensi X 2 sebesar 3.064 berpengaruh secara positif dan signifikan hal ini terlihat dari nilai signifikan 0.0030.05. Hipotesis H 1 diterima karena t hitung t tabel 3.0642.006 yang berarti bahwa variabel Kompetensi X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan PT Bank Negara Indonesia Persero, Tbk Y.

4.4 Pembahasan