MANUSIA BUKAN DICIPTAKAN OLEH IBU SUCI

24. MANUSIA BUKAN DICIPTAKAN OLEH IBU SUCI

Dalam kitab Yi Kuan Tao – ‘Hal Penting Dalam Berlatih Tao’, dituliskan sebagai berikut: “Pada awalnya di masa Ci terbukalah langit, di masa Jou terbentuklah bumi. Di masa Yin, oleh karena dunia terasa sepi, maka Ibu Suci menitahkan 9.600.000.000 jiwa Dewa dan Buddha untuk turun ke dunia menjadi asal munculnya manusia. Tetapi tak terduga, lima indera tubuh yang kekal dan sejati tergoda oleh lima racun: arak, rupa, harta, hawa [dalam buku aslinya hanya tercantum empat racun] sehingga lupa akan asal usulnya selama dalam proses lingkaran kelahiran – kematian yang berulang kali. Karena itu, dalam masa Pancaran Hijau diutus Ran Teng Fo [Buddha Dipankara] untuk menyebarkan ajaran dan menyelamatkan 200.000.000 jiwa kembali ke Surga Barat. Di masa Pancaran Merah diutus Buddha Gautama dan menyelamatkan 200.000.000 jiwa kembali ke Surga Barat. Saat ini masa Pancaran Putih telah tiba, dengan pertimbangan agar tidak merusak jiwa yang semula merupakan Putera Buddha, karena itu diputuskan untuk melakukan penyelamatan universal dengan menitahkan Buddha Kuno Maitreya sebagai pemegang kendali Langit, serta Kong Jang, Yue Hui sebagai penerima kendali pelaksana yang melanjutkan tugas-tugas terakhir, selain itu akan dibantu dengan tulisan Dewa - Buddha melalui medium…Dengan ini menjelaskan lagi bahwa inti ajaran dan pembabaran sebenarnya dari Tao Langit sudah seharusnya diperoleh oleh umat awam, sekarang merupakan saat bagi kemunculan umat lelaki dan perempuan yang bajik.”

Sebenarnya Taois mengatakan: “Langit terbuka di masa Ci, bumi terbentuk di masa Jou, serta manusia terlahir di masa Yin.” [Ci, Jou dan Yin merupakan tiga urutan pertama dari 12 Ranting Bumi, yang bersama dengan 10 Batang Langit digunakan sebagai penunjuk tahun, bulan, tanggal dan waktu di Tiongkok]. Ternyata oleh Yi Kuan Tao diubah menjadi : “…. Di masa Yin, oleh karena dunia terasa sepi, maka Ibu Suci menitahkan 9.600.000.000 jiwa Dewa dan Buddha untuk turun ke dunia menjadi asal munculnya manusia.” Serta seperti yang sudah saya sebutkan, di dalam Sutra Buddhis tidak tercatat adanya ‘Ibu Suci Wu Ci’. Sebab itu, dapat dipastikan manusia bukan berasal dari jiwa utusan Ibu Suci Wu Ci. Kalau begitu, dari manakah asal mula manusia?

Tentang hal ini, Yi Wu (Sheng Gai) Fa Shi dalam buku Beliau berjudul ‘Manusia Bumi’, dengan jelas memberitahu kita bahwa: “Dalam Ekottarikagama Sutra [setara dengan Anguttara Nikaya dalam Pali Kanon] dan beberapa Sutra yang lain, tercatat dengan jelas bahwa manusia yang tinggal di bumi pada awalnya berasal dari Alam Kuang Yin [Alam Abhasvara (Brahma Abhassara)]. Sedang Alam Abhasvara ini berada di mana? Berada di Alam Dewa, yang dari bawah ke atas terbagi menjadi: ‘Alam Kama, Alam Rupa dan Alam Arupa’. Alam Kama terdiri dari 6 alam yaitu Caturmaharajakayika - Catummaharajika, Trayastrimsa - Tavatimsa, Yama, Tusita, Nirmanarati - Nimmanarati, Paranirmita-vasavartin - Paranimmita-vasavatti. Alam Rupa terdiri dari 4 Alam Jhana, yaitu: Jhana Pertama terdiri dari Brahma Parisadya - Brahma Parisajja, Brahma Purohita, Maha Brahma; Jhana Kedua : Parittabha, Aprumanabha - Appamanaha, Abhasvara - Abhassara. Alam Abhasvara merupakan alam ketiga dari Alam Jhana Kedua di Alam Rupa. Makhluk di alam ini, saat berbicara tak terdengar adanya suara, hanya terlihat keluar cahaya dari mulut mereka. Lawan bicaranya akan segera mengerti maksud si pembicara dengan hanya melihat cahaya tersebut. Cahaya menggantikan suara, karena itulah alam ini dinamakan Alam Kuang Yin [dalam Mandarin: Kuang berarti cahaya, Yin berarti suara], …”

Ini adalah penjelasan Buddhis mengenai asal mula manusia di bumi yang berasal dari Alam Kuang Yin, bukan dilahirkan dari Ibu Suci Wu Ci.

Saya tidak membahas perbedaan yang ada di antara beberapa agama mengenai penjelasan asal mula manusia. Tetapi oleh karena Yi Kuan Tao memasang papan nama Agama Buddha dan meneriakkan slogan ‘Menyembah Buddha Memohon Tao’, maka sudah seharusnya mereka berlaku seperti yang tercantum di Sutra Buddhis. Kalau tidak, bukankah berarti bahwa mereka adalah bandit pencuri ajaran dan pengikut ajaran pemberontak?