KONTRIBUSI AJARAN SESAT TERHADAP MASYARAKAT HANYA BERSIFAT SEMENTARA

14. KONTRIBUSI AJARAN SESAT TERHADAP MASYARAKAT HANYA BERSIFAT SEMENTARA

Sekarang untuk sementara waktu kita tidak membicarakan mengenai sisi buruk Yi Kuan Tao, kita bicarakan dulu hal-hal yang baik dari mereka. Bila kita kesampingkan sebagian dari ajaran dan teori sesat Yi Kuan Tao, kemudian dengan menggunakan kaca mata orang awam melihat penampilan luar mereka, maka tak dapat dipungkiri bahwa Yi Kuan Tao juga memberikan kontribusi kepada masyarakat. Mereka dengan agama-agama lain tidak berbeda. Mereka juga menulis buku mengajak orang untuk berbuat bajik, menyucikan hati manusia, menyelamatkan kemerosotan moral dan menopang efektivitas fungsi hukum. Mereka sangat serius menyebarkan ajaran sehingga membuahkan prestasi yang mengagumkan. Pengikut Yi Kuan Tao sama seperti halnya Umat Buddhis, ketat dalam pelaksanaan sila pantang membunuh, mencuri, berjinah dan sebagainya. Bahkan mereka tidak kalah dengan umat Buddhis dalam perwujudan keteguhan sila dan semangat Maitri – Karuna [kasih sayang dan welas asih terhadap semua makhluk]. Ada beberapa pengikut mereka yang sangat tekun dalam berlatih. Seperti misalnya, Sin An Dou Duo, penulis kitab Siu Cen Cie Cing [Berlatih Jalan Pintas Yang Benar] yang merupakan seorang penganut agama rahasia. Dari kitabnya dapat diketahui bahwa dia adalah seorang yang benar-benar ingin menekuni jalan kesucian, tapi sayang sekali salah memilih jalan.

Pada umumnya Kitab Suci Yi Kuan Tao berasal dari :

1. Mencuri dari Kitab Ajaran Konfusius, Tao dan Buddha

2. Kitab Suci palsu atau kitab propaganda yang mereka tulis sendiri

3. Kitab kebijaksanaan dari ucapan dewa yang tertulis di atas meja pasir [nama sesungguhnya adalah ‘Luan Shu’, Luan di sini secara harafiah berarti ‘burung phoenix’, bisa juga diartikan sebagai ‘kekaisaran’. Di sini dialihbahasakan sebagai ‘kebijaksanaan’].

Sampai saat ini, yang paling banyak jumlahnya adalah jenis kitab ketiga, setelah itu baru jenis kitab pertama. Dalam kitab kebijaksanaan dewa, selain menyebarkan ajaran sesat Yi Kuan Tao, sebagian besar juga membicarakan Ajaran Buddha, juga membicarakan kisah- Sampai saat ini, yang paling banyak jumlahnya adalah jenis kitab ketiga, setelah itu baru jenis kitab pertama. Dalam kitab kebijaksanaan dewa, selain menyebarkan ajaran sesat Yi Kuan Tao, sebagian besar juga membicarakan Ajaran Buddha, juga membicarakan kisah-

Selain itu, Yi Kuan Tao juga mencuri beberapa ajaran Agama Buddha untuk kepentingan propaganda mereka seperti halnya: perlindungan pada San Pao, panca sila, sepuluh kebajikan dan sebagainya. Oleh karena itu, banyak juga pengikut mereka yang menerapkan sepuluh kebajikan yaitu: tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berjinah, tidak berdusta, tidak berlidah dua, tidak mengucapkan kata kasar, tidak mengucapkan kata-kata tidak bermanfaat, tidak tamak, tidak benci dan tidak berpandangan salah. Ini merupakan kontribusi yang besar bagi masyarakat modern yang telah banyak melupakan etika moral para leluhur.

Dua macam jasa kebajikan di atas hanyalah bersifat sementara. Marilah kita analisa dari sisi pengikut Yi Kuan Tao yang bajik. Pengikut yang bajik dan jujur terlalu mempercayai ajaran sesat dan hal ini membuat mereka menjadi mudah untuk diperalat. Dari beberapa sumber catatan sejarah dapat kita ketahui bahwa bila para pengikut yang jujur telah diperalat maka mereka tidak lagi memiliki kontribusi bagi peningkatan moral masyarakat, sebaliknya akan muncul bahaya gulungan ombak atau wabah banjir yang sulit untuk ditanggulangi yang justru merusak ketentraman masyarakat. Karena itu, kontribusi Yi Kuan Tao terhadap masyarakat luas hanyalah penampilan luar dan bersifat sementara.

Sedang bila kita lihat dari sisi para sesepuh gadungan dan para pimpinan mereka, akan menampilkan cerita yang berbeda. Para pimpinan ini meskipun menggunakan ucapan para orang suci dari tiga agama yang menyarankan orang untuk berbuat bajik dan secara tidak langsung juga berjasa bagi masyarakat, tetapi semua ini hanyalah sebagai kedok untuk Sedang bila kita lihat dari sisi para sesepuh gadungan dan para pimpinan mereka, akan menampilkan cerita yang berbeda. Para pimpinan ini meskipun menggunakan ucapan para orang suci dari tiga agama yang menyarankan orang untuk berbuat bajik dan secara tidak langsung juga berjasa bagi masyarakat, tetapi semua ini hanyalah sebagai kedok untuk