FU CI BUKAN JALAN PEMBEBASAN TUMIMBAL LAHIR

21. FU CI BUKAN JALAN PEMBEBASAN TUMIMBAL LAHIR

Maha Guru Yin Kuang [Sesepuh ke-13 Aliran Sukhavati] pernah mengatakan: “Dulu di Shanghai pernah dilaksanakan Altar Ci [mengundang dewa dengan melalui medium], ajaran yang diucapkan merupakan ajaran kebajikan, membicarakan tumimbal lahir dan hukum sebab akibat dalam skala kecil, sangat membantu bagi peningkatan kebajikan hati umat awam. Tetapi bila berbicara mengenai ajaran Dewa dan Buddha, ini adalah ucapan yang tidak benar. Kita sebagai murid Sang Buddha tidak menyangkal cara macam ini [medium], karena kalau tidak, kita bersalah menghalangi umat untuk berbuat bajik. Tetapi kita juga tidak memuji cara macam ini, ucapan mereka tidak berdasar, dapat merusak Buddha Dharma, bahkan dapat menyesatkan semua makhluk.” Serta dijelaskan pula: “Fu Ci [sama dengan Altar Ci] pada umumnya adalah makhluk alam peta (setan) yang mengaku sebagai Dewa atau Buddha, mereka dapat juga menunjukkan kesaktian.”

Guru bahasa Inggris saya adalah seorang pendeta Kristen yang saleh. Beliau pernah bercerita pada kami para siswa tentang kisah nyata yang dialami Beliau. Suatu ketika saat Beliau mendampingi beberapa teman Kristen dari Amerika, di tengah perjalanan mereka menyaksikan adanya kegiatan Fu Ci di suatu klenteng. Ketika mereka berjalan berkeliling klenteng tersebut, medium Fu Ci tiba-tiba gemetaran, tak bersuara dan berhenti menulis di atas meja pasir. Para penonton merasa heran dan tidak mengerti. Akhirnya medium itu berkata meminta agar orang-orang Kristen tersebut meninggalkan tempat itu. Saat teman-teman guru kami mengetahui akan permintaan ini, mereka segera bertanya pada sang medium. “Kamu ingin kami meninggalkan tempat ini, itu boleh-boleh saja. Tetapi sebelumnya kami ingin menanyakan satu hal, kamu ini Dewa atau Setan? Kamu harus menjawab secara jujur, kalau tidak Tuhan tidak akan mengampunimu.” Sang medium segera menulis di atas pasir mengatakan bahwa dia adalah ‘setan’. Para penonton terperangah.

Kenapa saya menampilkan kisah nyata dan ucapan Maha Guru Yin Kuang? Saat ini banyak Fo Dang Yi Kuan Tao yang berskala besar sedang melakukan kegiatan besar-besaran menulis Kitab Kebijaksanaan yang bertujuan menyesatkan umat awam bajik dan polos, membuat para umat tersebut mempercayai bahwa itu semua adalah ajaran dari para Buddha,

Bodhisattva dan para Dewa Suci yang diucapkan melalui medium. Mereka tak tahu bahwa itu adalah ajaran tidak benar hasil karya para makhluk peta (setan) yang memalsu menggunakan nama para Bodhisattva dan Buddha. Mereka mengatakan: melaksanakan Firman ‘Ibu Suci dari Surga Barat’, atau melaksanakan perintah suci ‘Yu Huang Ta Ti’ menulis kitab untuk menyelamatkan dunia. Cukup banyak kitab yang dihasilkan dari penulisan Fu Ci di atas meja pasir. Meskipun kitab-kitab tersebut berisikan ajakan agar manusia berbuat bajik, tetapi pada dasarnya justru merusak Ajaran Buddha dan menyesatkan umat. Sebenarnya ini merupakan ucapan Mara.

Kita adalah umat awam yang tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui apakah benar yang memasuki medium itu adalah Buddha, Dewa, Setan atau makhluk sesat? Oleh sebab itu, kita tidak dapat membabi buta meyakini bahwa ucapan medium adalah benar dan merupakan ucapan yang mengajarkan cara pembebasan dari lingkaran samsara. Para Tao-Jin Yi Kuan Tao sangat mempercayai ajaran sesat Yi Kuan Tao, serta tidak bersedia mempelajari Sutra Buddhis, hanya mempercayai kitab-kitab yang ditulis berdasarkan ucapan medium yang mengajarkan ajaran yang bukan Buddhis dan juga bukan Taois. Para Tao-Jin tersebut tak dapat membedakan antara ucapan Buddha dengan ajaran Tao, sehingga mereka terseret mempercayai medium dan bila hal ini terus berlanjut maka seumur hidup mereka tidak akan menemukan pintu Dharma yang membimbing menuju pembebasan sejati.

Bila masih ada juga orang yang yakin dengan Fu Ci Yi Kuan Tao, percaya bahwa itu adalah benar Dewa, Bodhisattva dan Buddha, maka saya ingin menanyakan hal berikut: Umat Buddhis begitu banyak, mengapa para Bodhisattva dan Buddha hanya melakukan Fu Ci di Fo Dang gadungan Yi Kuan Tao? Mengapa tidak melakukan hal tersebut di vihara-vihara yang tersebar di seluruh negeri? Apakah benar para Umat Buddhis yang sejati itu tak sebanding dengan pengikut Yi Kuan Tao? Ataukah Umat Buddhis telah menjadi anak tiri? Saya tak percaya Buddha Gautama menyatakan bahwa setelah Parinirvana lebih dari 2.000 tahun kemudian ada Buddha lain (bahkan Buddha Gautama sendiri) yang akan datang ke dunia melalui altar Fu Ci, dan parahnya justru mengajarkan hal yang berlawanan dengan Dharma yang Beliau ucapkan? Langit runtuh pun saya takkan percaya ucapan-ucapan macam itu.

Mengenai Mara yang merasuk ke dalam tubuh manusia, Buddha Gautama pernah mengatakan akan hal ini dalam Leng Yen Hui [Pertemuan Surangama]. Kita cuplik ucapan

Buddha kepada Ananda yang tercantum dalam Surangama Sutra: “Ananda… pada saat itu Mara akan memperoleh kesempatan, terbang dan merasuki tubuh manusia mengucapkan Dharma Sutra. Tetapi orang yang kerasukan tidak menyadari bahwa itu adalah Mara, justru mengatakan telah mencapai Nirvana - Nibbana. Mara mendatangi umat dengan penampakan sedang duduk membabarkan Dharma. Tampil dengan sekejap, atau berwujud bhiksu - bhikkhu yang terlihat oleh umat bersangkutan. Atau berwujud Dewa Sakka, atau seorang perempuan, atau bhiksuni - bhikkhuni. Atau penampakan tubuh bersinar di dalam ruangan yang gelap. Hanya karena kebodohan manusialah sehingga menganggapnya sebagai Bodhisattva. Percaya pada ucapannya yang justru menggoyahkan hati dan pikiran... Mereka mengatakan perubahan bencana dan kebahagiaan, atau menyebutkan Buddha terlahir di suatu tempat. Atau mengucapkan adanya perampokan dan perang yang bertujuan membuat orang panik sehingga mudah ditipu hartanya. Mereka inilah yang disebut sebagai siluman dan Mara, mengacaukan umat manusia…Kalian harus menyadari, jangan terseret ke dalam lingkaran samsara, bila kalian bodoh dan tertipu, akan terjatuh ke dalam neraka tanpa batas.”

“Pada saat itu, Mara akan memperoleh kesempatan, terbang dan merasuki tubuh manusia dan mengucapkan Dharma Sutra. Tetapi orang yang kerasukan tidak menyadari bahwa itu adalah Mara, justru mengatakan telah mencapai Nirvana - Nibbana. Mara mendatangi umat dengan penampakan sedang duduk membabarkan Dharma… Mengatakan dalam kehidupan yang lalu, dalam satu masa kehidupan, akan lebih dulu menyelamatkan orang tertentu. Dalam kehidupan yang lalu terlahir sebagai istri dan saudara, dalam kehidupan ini saling menyelamatkan, selalu menyertai anda, marilah bersama-sama kembali ke suatu tempat, menghormati Buddha, atau mengatakan adanya suatu Surga Bercahaya tempat menetapnya Buddha, merupakan tempat menetapnya semua Buddha. Umat yang tidak mengerti akan mempercayai ucapan sesat ini dan berakibat kehilangan hati mereka yang sejati. Mereka inilah yang disebut sebagai siluman dan Mara, mengacaukan umat manusia… Kalian harus menyadari, jangan terseret ke dalam lingkaran samsara, bila kalian bodoh dan tertipu, akan terjatuh ke dalam neraka tanpa batas.”

Dari sini dapat kita ketahui bahwa Mara dan para setan dapat merasuki tubuh manusia dan mengucapkan ajaran yang menyesatkan umat. Oleh sebab itu, saya berharap seluruh pengikut Yi Kuan Tao untuk merenungkan secara mendalam, jangan terlalu bersikukuh mempercayai ajaran sesat sebagai ajaran yang benar dan jangan keliru mempercayai ucapan

Mara sebagai ucapan Buddha. Keyakinan adalah masalah kecil, terbebas dari kelahiran dan kematian barulah masalah besar. Demi memperoleh pembebasan yang sejati, tidakkah kita harus ekstra hati-hati membedakan antara pemikiran yang benar dengan yang salah?