TIEN SIEN KUAN DAN PENGANUGERAHAN KATA RAHASIA

8. TIEN SIEN KUAN DAN PENGANUGERAHAN KATA RAHASIA

Setelah mengucapkan sumpah, Tien Juan Shi meminta kami untuk dengan hati yang tenang mengamati ‘Pelita Ibu’ yang terletak di depan rupang Buddha. Tangannya memegang sebatang dupa panjang yang dinyalakan dengan menggunakan api di Pelita Ibu, mengarahkan dupa pada satu titik tepat di depan mata pemohon Jiu Tao, lalu mengembalikan lagi ke atas Pelita Ibu. Inilah yang disebut ‘panduan pulang ke rumah’. Setelah itu dia akan membacakan: “Seluruh dewa melindungi altar suci, hari ini saya menganugerahkan anda Sien Miao Kuan [Pintu Suci] yang sudah ada dalam diri sendiri selama ini, mengucapkan tekad besar dan mulia yang takkan pernah berakhir”, lalu berjalan ke posisi kanan depan pemohon Jiu Tao dengan menyebut: “satu jari di pusat”, serta dalam waktu bersamaan jari tengah tangan kanan menunjuk titik di tengah kedua mata pemohon Jiu Tao. Dilanjutkan dengan memutar hingga ke posisi kiri pemohon Jiu Tao, menggoyangkan telapak tangan kiri di depan mata pemohon Jiu Tao dengan menyebut: “seluruh alam semesta memperoleh Kesucian [transendal]”. Inilah tata cara ‘Tien Sien Kuan [membuka Pintu Suci]’ yang sangat terkenal dari Yi Kuan Tao. (Catatan : karena penulis sudah bertahun-tahun tidak berhubungan dengan Yi Kuan Tao, ada kemungkinan penjelasan di atas masih kurang jelas atau adanya urutan tata cara yang terbalik. Penjelasan tata cara ini didasarkan pada informasi rahasia, ingatan penulis serta buku ‘Agama Rahasia di Tiongkok Utara Saat Ini’ karya Li Shi Yu, demikian penjelasan dari penulis).

Yi Kuan Tao sering mengatakan bahwa seluruh makhluk hidup di bumi ini terlahir dari Lao Mu Niang. Karena lama berada di alam manusia membuat lupa akan asal mula sehingga tak tahu bagaimana cara kembali ke surga. Setelah Tien Juan Shi yang mengemban Firman Langit membuka Pintu Suci kita semua, ibaratnya pintu rumah yang telah dibuka, maka saat meninggal kelak ‘roh’ kita akan keluar melalui pintu ini langsung menuju surga. Penjelasan Tien Sien Kuan dan He Dong Yin dapat dilihat di lampiran ilustrasi di bagian belakang buku ini.

Terakhir, Tien Juan Shi akan mengajarkan kita kata rahasia yaitu ‘Wu Dai Fo Mi Le’. Dikatakan bahwa lima kata ini adalah ‘lima kata ajaran sejati’ atau ‘lima kata kitab suci sejati’, sebab itu hanya boleh diucapkan dan disampaikan di depan Buddha, tidak Terakhir, Tien Juan Shi akan mengajarkan kita kata rahasia yaitu ‘Wu Dai Fo Mi Le’. Dikatakan bahwa lima kata ini adalah ‘lima kata ajaran sejati’ atau ‘lima kata kitab suci sejati’, sebab itu hanya boleh diucapkan dan disampaikan di depan Buddha, tidak

‘Membuka Pintu Suci, Mengajarkan He Dong, Menyampaikan kata rahasia’, penganugerahan ketiga hal ‘Kuan (pintu), Yin (posisi tangan) dan Cie (kata rahasia)’, inilah yang oleh Yi Kuan Tao disebut sebagai ‘Menganugerahkan San Pao (Tiga Mustika)’. Sebutan ini diperkenankan untuk diberitahukan pada orang luar, tetapi tidak boleh membocorkan arti yang terkandung di dalamnya. Pengucapan sumpah sebelum memasuki Tao ternyata sangat efektif membuat pengikut Yi Kuan Tao menjaga Rahasia Langit. Selain beberapa orang seperti saya yang secara terbuka menyatakan keluar dari Yi Kuan Tao, hampir dibilang tidak ada yang berani membocorkan rahasia ini ke orang luar. Bila orang luar mengetahui Rahasia Langit ini, maka demi kepentingan eksistensi, ada kemungkinan nama atau istilah-istilah dalam ajaran mereka akan segera dirubah.