UMPAN YI KUAN TAO UNTUK MEMBUJUK MASYARAKAT

42. UMPAN YI KUAN TAO UNTUK MEMBUJUK MASYARAKAT

Sepanjang apa yang saya ketahui, Yi Kuan Tao memiliki beraneka ragam cara untuk membujuk masyarakat agar terpancing masuk ke dalam jebakan kail mereka. Selain memasang papan Nama Buddha, menyebarkan ajaran menyesatkan, menyatakan Tao disebarkan di umat perumah tangga, merusak kebenaran Ajaran Buddha dan sebagainya, mereka juga menggunakan cara pemberian kedudukan pada beberapa umat yang dianggap bisa diperalat dengan memberikan kedudukan sebagai penanggung jawab kelompok atau menjabat kedudukan Tien Juan Shi. Di dalam organisasi mereka, kedua kedudukan ini mempunyai posisi yang istimewa. Umat biasa dan Dang Cu harus menghormat dan tidak berani berlaku sembarangan pada kedua kedudukan ini, bahkan sewaktu tiba harus ‘disambut’ dan sewaktu pulang harus ‘diantar’. Karena iming-iming kedudukan inilah yang menyebabkan banyak orang bersedia diperintah dan diperalat dengan tanpa sadar oleh mereka yang berambisi jahat.

Selain itu, berdasarkan pengakuan penanggung jawab kelompok sekte Pao Kuang - Yi Kuan Tao, Wang Shou, yang tertangkap tahun ini, empat ratus lebih Fo Dang gadungan yang menjadi tanggung jawabnya dibagi menjadi beberapa posisi seperti ‘General Manager’, ‘Manager’, ‘Dan Cu’ dan sebagainya. Setiap orang yang bergabung dengan Yi Kuan Tao, kelak di kemudian hari mereka akan diberi kedudukan pejabat tinggi dengan segala wewenangnya. Pengikut dengan tingkatan ‘General Manager’ dapat menjabat sebagai ‘Walikota’, tingkat ‘Manager’ dapat menjadi ‘Kepala Instansi’. Inilah umpan yang digunakan untuk membujuk warga masyarakat sehingga bersedia masuk menjadi anggota yang nantinya dapat dimanfaatkan bagi kepentingan Yi Kuan Tao.

Yi Kuan Tao juga sering menggunakan cara medium Fu Ci menipu pengikut awam dengan ucapan: “Siapapun yang dapat menyelamatkan satu orang saja memasuki Tao, Dewa Pengawas Langit akan mencatat jasanya ini. Bila genap 800 jasa (saya tidak terlalu ingat berapa pastinya) maka orang ini setelah meninggal akan masuk dalam barisan para dewa menjadi Dewa Ta Luo.” Dengan cara ini mereka membohongi pengikut agar bersedia menarik orang luar. Sebab itulah, para pengikut yang polos berebut menarik orang luar agar Yi Kuan Tao juga sering menggunakan cara medium Fu Ci menipu pengikut awam dengan ucapan: “Siapapun yang dapat menyelamatkan satu orang saja memasuki Tao, Dewa Pengawas Langit akan mencatat jasanya ini. Bila genap 800 jasa (saya tidak terlalu ingat berapa pastinya) maka orang ini setelah meninggal akan masuk dalam barisan para dewa menjadi Dewa Ta Luo.” Dengan cara ini mereka membohongi pengikut agar bersedia menarik orang luar. Sebab itulah, para pengikut yang polos berebut menarik orang luar agar

Selain itu, berdasarkan informasi yang didapatkan dari seorang Tien Juan Shi yang telah kembali ke jalan yang benar, dikatakan: “Ada seorang Tao-Jin bernama Wu Jin yang telah berlatih Tao selama 23 tahun yang setelah meninggal diberi gelar Dewa Pelindung Tao. Ada banyak Tien Juan Shi yang setelah meninggal diberi gelar Dewa. Sedang Tao-Jin biasa diberi gelar staff khusus Badan Buddha Langit atau Petugas Badan Pengujian dan Petugas Pelayanan Badan Dewa Buddha [Badan di sini berarti badan pemerintahan]. Gelar yang diberikan beraneka macam.”

Hal tersebut di atas sering dijumpai di dalam buku ajaran Yi Kuan Tao. Ada juga orang yang diberi gelar Kepala Accounting Badan Buddha Langit atau sebagai Dewa dalam Taman Dewa Buddha. Ada juga yang sebagai pengajar dalam Kelas Pengajar Taman Langit Buddha. Benar-benar sangat aneh. Agama Buddha selamanya tidak pernah ada medium Fu Ci dan pemberian gelar dewa semacamnya, bagaimana bisa muncul begitu banyak gelar? Tidak jelas apakah ada juga badan eksekutif, legislatif atau parlemen? Istilah ‘Badan Langit Buddha, Badan Pengujian dan Badan Dewa Buddha’ bukanlah Buddhis, juga bukan Taois, tetapi mereka menyusupkan istilah tersebut ke dalam Agama Buddha, benar-benar tidak takut ditertawakan orang.

Para makhluk penghuni alam dewa di tiga alam dan enam kehidupan bukan merupakan makhluk yang telah terbebas dari samsara. Bila dikatakan penganut Yi Kuan Tao dapat berlatih dan mencapai kesucian sejati di alam semu ini sehingga berhasil menjadi Bodhisattva atau Buddha serta terbebas dari lautan samsara, terus untuk apa lagi masih memakai gelar duniawi? Menurut saya, ini semua hanyalah ucapan sesat yang dijadikan sebagai umpan bagi umat yang tidak mengerti apa-apa. Padahal di sepuluh penjuru Tanah Buddha tidak ada kemelekatan pada bentuk-bentuk nama yang semu. Bila telah mencapai tingkat Bodhisattva dan Buddha berarti telah mencapai pembebasan sempurna yang sudah tidak memerlukan lagi bentuk-bentuk nama yang semu itu.