32
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Kecelakaan Lalu Lintas
Definisi kecelakaan menurut Undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan no. 22 Tahun 2009 menyatakan ; “Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu peristiwa di
jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa Pengguna Jalan lain yang mengakibatkan korban manusia danatau kerugian
harta benda .”
Penggolongan dan Penanganan Perkara Kecelakaan Lalu Lintas pada Pasal 229 : 1 Kecelakaan Lalu Lintas digolongkan atas:
a. Kecelakaan Lalu Lintas ringan; b. Kecelakaan Lalu Lintas sedang; atau
c. Kecelakaan Lalu Lintas berat. 2 Kecelakaan Lalu Lintas ringan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a
merupakan kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan Kendaraan danatau barang. 3 Kecelakaan Lalu Lintas sedang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b
merupakan kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan dan kerusakan Kendaraan danatau barang.
4 Kecelakaan Lalu Lintas berat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c merupakan kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia atau luka berat.
5 Kecelakaan Lalu Lintas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat disebabkan oleh kelalaian Pengguna Jalan, ketidaklaikan Kendaraan, serta ketidaklaikan Jalan
danatau lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
33
II.2 Karateristik Kecelakaan
Kecelakaan dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor. Secara garis besar kecelakaan diklasifikasikan berdasarkan tipe kecelakaan, korban kecelakaan,
kondisi kendaraan saat kecelakaan, kendaraan terlibat kecelakaan, waktu kecelakaan hari dan jam, cuaca saat kecelakaan terjadi, lokasi kecelakaan, tipe tabrakan, jenis
kendaraan dan penyebab kecelakaan. Menurut Pedoman Penanganan lokasi rawan kecelekaan lalu lintas Pd T-09-2004-B analisis data menitik-beratkan kepada
kajian antara tipe kecelakaan yang dikelompokkan atas tipe kecelakaan dominan. Analisis data dilakukan dengan pendekatan “5W + 1H” , yaitu Why
penyebab kecelakaan, What tipe kecelakaan, Where lokasi kecelakaan, Who pengguna jalan yang terlibat, When waktu kejadian dan How tipe pergerakan
kendaraan. 1. Why : Faktor penyebab kecelakaan modus operandi
Analisis ini dimaksudkan untuk menemukenali faktor-faktor dominan penyebab suatu kecelakaan, antara lain :
a. terbatasnya jarak pandang pengemudi, b. pelanggaran terhadap rambu lalu lintas,
c. kecepatan tinggi seperti melebihi batas kecepatan yang diperkenankan, d. kurang antisipasi terhadap kondisi lalu lintas seperti mendahului tidak
aman, e. kurang konsentrasi,
f. parkir ditempat yang salah, g. kurangnya penerangan,
h. tidak memberi tanda kepada kendaraan lain,dsb.
Universitas Sumatera Utara
34
2. What : Tipe tabrakan Analisis tipe tabrakan bertujuan untuk menemukenali tipe tabrakan yang
dominan disuatu lokasi kecelakaan, antara lain : a. menabrak orang pejalan kaki,
b. tabrak depan-depan, c. tabrak depan-belakang,
d. tabrak depan-samping, e. tabrak samping-samping,
f. tabrak belakang-belakang, g. tabrak benda tetap di badan jalan,
h. kecelakaan sendiri lepas kendali. 3. Who : Keterlibatan pengguna jalan
Keterlibatan pengguna jalan di dalam kecelakaan di kelompokkan sesuai dengan tipe pengguna jalan atau tipe kendaraan, antara lain :
a. pejalan kaki, b. mobil penumpang umum,
c. mobil angkutan barang, d. bus,
e. sepeda motor, f. kendaraan tak bermotor sepeda, becak, kereta dorong, dsb
4. Where : Lokasi kejadian Lokasi kejadian kecelakaan atau yang dikenal dengan tempat kejadian
perkara TKP mengacu kepada lingkungan lokasi kecelakaan seperti : a. lingkungan pemukiman,
Universitas Sumatera Utara
35
b. lingkungan perkantoran atau sekolah, c. lingkungan tempat pembelanjaan,
d. lingkungan pedesaan, e. lingkungan pengembangan, dsb.
5. When : Waktu kejadian kecelakaan Waktu kejadian kecelakaan dapat ditinjau dari kondisi penerangan di TKP
atau jam kejadian kecelakaan. a. ditinjau dari kondisi penerangan, waktu kejadian dibagi atas:
1. malam gelap tidak ada penerangan, 2. malam ada penerangan,
3. siang terang 4. siang gelap hujan, berkabut, asap,
5. subuh atau senja. b. ditinjau dari jam kejadian mengacu kepada periode waktu yang terdapat
pada formulir kecelakaan 6. How : Kejadian kecelakaan
Suatu kecelakaan lalu lintas terjadi pada dasarnya didahului oleh suatu manuver pergerakaan tertentu. Tipikal manuver pergerakan kendaraan antara lain :
a. gerak lurus, b. memotong atau menyiap kendaraan lain,
c. berbelok kiri atau kanan, d. berputar arah,
e. berhenti mendadak, menaik-turunkan penumpang, f. keluar masuk tempat parkir,
Universitas Sumatera Utara
36
g. bergerak terlalu lambat, dsb.
Klasifikasi kecelakaan yang dipakai PT. Jasa Marga Persero dalam Dwiyogo dan Prabowo,2006 , Robertus dan Sadar,2007 dan Maya,2011 adalah :
1. Berdasarkan tingkat kecelakaan, berdasarkan tingkat kecelakaannya maka kecelakaan dibagi dalam empat golongan yaitu :
1 kecelakaan sangat ringan damage only : kecelakaan yang hanya
mengakibatkan kerusakankorban benda saja. 2 kecelakaan ringan : kecelakaan yang mengakibatkan korban luka ringan.
3 kecelakaan berat : kecelakaan yang mengakibatkan korban luka berat. 4 kecelakaan fatal : kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
2. Berdasarkan kelas korban kecelakaan, maka korban kecelakaan diklasifikasikan menjadi :
a korban luka ringan Adalah kecelakaan yang mengakibatkan korban mengalami luka–luka yang
tidak membahayakan jiwa dan tidak memerlukan pertolongan lebih lanjut dari rumah sakit.
b korban luka berat Adalah kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban mengalami luka-
luka yang dapat membahayakan jiwa dan memerlukan pertolonganperawatan lebih lanjut di rumah sakit.
c korban meninggal dunia Adalah kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban jiwameninggal
dunia.
Universitas Sumatera Utara
37
3. Berdasarkan faktor penyebab kecelakaan, kecelakaan disebabkan beberapa faktor yaitu faktor pengemudi, faktor kendaraan, faktor jalan dan faktor lingkungan.
4. Berdasarkan waktu kecelakaan, jenis kecelakaan ini ditetapkan menurut satu periode waktu tertentu.
5. Berdasarkan lokasi terjadinya kecelakaan a Lokasi jalan lurus 1 lajur, 2 lajur maupun 1 lajur searah atau berlawanan arah
b Tikungan jalan c Persimpangan jalan
6. Berdasarkan jenis kendaraan, sesuai dengan penggolongan kendaraan yang diterapkan oleh pengelola jalan yaitu golongan I, golongan IIa, dan golongan IIb
dengan jenis-jenis kendaraan seperti : sedan, jeep, pick up, mini bus, bus sedang, bus besar 2 as, bus besar 3 as, truk kecil, truk besar 2 as, truk besar 3 as, truk
trailer dan truk gandeng. 7. Berdasarkan cuaca saat kejadian kecelakaan, menurut cuaca diklasifikasikan atas
cerah, mendung, berkabut, berdebu, berasap, gerimis, dan hujan lebat. 8. Berdasarkan jenis kecelakaan yang terjadi, diklasifikasikan atas beberapa
tabrakan, yaitu depan-depan, depan-belakang, tabrakan sudut, tabrakan sisi, lepas kontrol, tabrak lari, tabrak massal, tabrak pejalan kaki, tabrak parkir, dan tabrakan
tunggal. Dimana PT Jasa Marga mengelompokkan jenis tabrakan yang melatarbelakangi terjadinya kecelakaan lalu lintas menjadi :
a Tabrakan depan – depan Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana
keduanya saling beradu muka dari arah yang berlawanan, yaitu bagian depan kendaraan yang satu dengan bagian depan kendaraan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
38
b Tabrakan depan – samping Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana bagian
depan kendaran yang satu menabrak bagian samping kendaraan lainnya. c Tabrakan depan – belakang
Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana bagian depan kendaraan yang satu menabrak bagian belakang kendaraan di depannya
dan kendaraan tersebut berada pada arah yang sama. d Tabrakan samping – samping
Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana bagian samping kendaraan yang satu menabrak bagian yang lain.
e Menabrak penyeberang jalan Adalah jenis tabrakan antara kendaraan yang tengah melaju dan pejalan kaki
yang sedang menyeberang jalan. f Tabrakan sendiri
Adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju mengalami kecelakaan sendiri atau tunggal.
g Tabrakan beruntun Adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju menabrak
mengakibatkan terjadinya kecelakaan yang melibatkan lebih dari dua kendaraan secara beruntun.
h Menabrak obyek tetap Adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju menabrak obyek
tetap dijalan.
Universitas Sumatera Utara
39
Tabel 2.1 Klasifikasi Kecelakaan Berdasarkan Posisi Terjadinya Gambar Lambang
Klasifikasi Keterangan Keterangan
Tabrak Depan
Tabrak Belakang
Tabrak Samping
Tabrak Sudut
Kehilangan Kontrol •
Terjadi pada jalan lurus yang berlawanan arah.
• Terjadi pada satu ruas jalan searah
• Pengereman mendadak
• Jarak
kendaraan yang
tidak terkontrol
• Terjadi pada jalan lurus dan searah
• Pelaku menyiap kendaraan
• Terjadi pada jalan lurus lebih dari
1 lajur dan pada persimpangan jalan
• Kendaraan yang mau menyiap
• Tidak tersedia pengaturan lampu
lalu lintas atau rambu-rambu pada persimpangan jalan
• Mengemudikan kendaraan dengan
kecepatan tinggi •
Terjadi pada saat pengemudi kehilangan konsentrasi
• Kendaraan
mengalami hilang
kendali
Sumber : Djoko Setijowarno,2003, Pengantar Rekayasa Dasar Transportasi dalam Hermariza,2003 dan Maya,2011
Berdasarkan urain diatas maka klasifikasi kecelakaan yang dipakai dalam penelitian ini adalah :
1. Berdasarkan waktu kecelakaan, untuk waktu kecelakaan diklasifikasikan menurut hari terjadinya kecelakaan dan jam terjadinya kecelakaan.
Universitas Sumatera Utara
40
2. Berdasarkan tingkat kecelakaan, berdasarkan tingkat kecelakaannya maka kecelakaan dibagi dalam empat golongan yaitu kecelakaan sangat ringan
kendaraan, kecelakaan ringan, kecelakaan berat, dan kecelakaan fatal. 3. Berdasarkan tipe tabrakan yang terjadi, diklasifikasikan atas beberapa
tabrakan, yaitu depan-belakang, depan-depan, tabrakan sudut, tabrakan sisi, tabrak lari, tabrak massal, tabrak pejalan kaki,tabrak parkir, dan tabrakan
tunggal, lepas kontrol. 4. Berdasarkan jenis kendaraan, sesuai dengan penggolongan kendaraan yang
diterapkan oleh pengelola jalan yaitu golongan I, golongan IIa, dan golongan IIb dengan jenis-jenis kendaraan seperti : sepeda motor, mobil penumpang,
pick up, bus, truck, truck 2 as, truck trailer. 5. Berdasarkan
kelas korban
kecelakaan, maka
korban kecelakaan
diklasifikasikan menjadi korban luka ringan, korban luka berat, dan korban meninggal dunia.
6. Berdasarkan jenis kelamin, diklasifikasikan menjadi laki-laki dan perempuan. 7. Berdasarkan usia, dikalasifikasikan menjadi usia dibawah 15 tahun sampai
diatas usia 45 tahun. 8. Berdasarkan jenis pekerjaan, diklasifikasikan menjadi pelajarmahasiswa, ibu
rumah tangga, pegawai negeri sipil, wiraswasta, pegawai swastakaryawan dan tidak bekerjalain-lain.
Universitas Sumatera Utara
41
II.3 Faktor – Faktor Penyebab Kecelakaan