Analisis Lokasi Rawan Kecelakaan dengan Metode Frekuensi

108

IV.2.1 Analisis Lokasi Rawan Kecelakaan dengan Metode Frekuensi

Identifikasi lokasi rawan kecelakaan lalu lintas pada dasarnya memberikan suatu persyaratan penentuan lokasi kecelakaan terburuk atau lokasi rawan kecelakaan yang memiliki prioritas tertinggi untuk mendapatkan penanganan. Suatu segmen diidentifikasi sebagai titik rawan apabila terjadi kecelakaan dalam frekuensi yang lebih tinggi dari nilai kritis yang telah ditetapkan, yaitu 10 kejadian kecelakaan per tahun. Selanjutnya dari hasil identifikasi masing – masing jalur untuk setiap tahunnya akan dianalisa lebih lanjut lokasi mana yang benar – benar merupakan titik rawan blackspot. Dalam hal ini, angka kritis 10 ditetapkan untuk menunjukkan lokasi titik rawan kecelakaan dengan skala prioritas tertinggi Maya.2011 Menurut Pd T-09-2004-B identifikasi lokasi rawan kecelakaan berdasarkan frekuensi kecelakaan dilakukan dengan identifikasi 15 atau sekurang-kurangnya 10 lokasi kecelakaan bila memungkinkan atau kurang dari 10 lokasi kecelakaan terburuk dilakukan berdasarkan frekuensi kecelakaan tertinggi dari data kecelakaan selama 3 tahun berturut-turut atau sekurang-kurangnya 2 tahun berturut-turut. Dari data kecelakaan Polresta Tebing Tinggi didapatkan 12 ruas jalan terburuk berdasarkan jumlah kecelakaan yang terjadi dalam periode tahun 2007 – 2011. Frekuensi kecelakaan pada ruas jalan Kota Tebing Tinggi tahun 2007 – 2011 dapat dilihat pada tabel 4.11 Universitas Sumatera Utara 109 Tabel 4.11 Frekuensi Kecelakaan pada ruas jalan Kota Tebing Tinggi 2007 – 2011 No. Lokasi Jumlah Kecelakaan 1. Jln. Kol. Yos Sudarso 27 2. Jln. Jend. Gatot Subroto 11 3. Jln. Jend. Sudirman 11 4. Jln. Prof. H. M. Yamin 10 5. Jln. Sukarno Hatta 9 6. Jln. Ir. H. Juanda 8 7. Jln. Kapt. F. Tandean 7 8. Jln. Jend. Ahmad Yani 6 9. Jln. Sisingamangaraja 6 10. Jln. Setia Budi 5 11. Jln. Gunung Leuser 4 12. Jln. Imam Bonjol 3 Pada Bab II telah diketahui tolak ukur kerawanan kecelakaan lalu lintas pada ruas dan simpul ditentukan pada tabel 2.5. Untuk lokasi dalam kota minimal 2 kecelakaan lalu lintas dengan akibat meninggal dunia atau 5 kecelakaan lalu lintas dengan akibat lukarugi material pertahun. Lokasi kecelakaan pada ruas jalan Kota Tebing Tinggi 2007 – 2011 dapat dilihat pada Gambar 4.10. Universitas Sumatera Utara 110 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Keterangan : 1. Jln. Kol. Yos Sudarso 7. Jln. Kapt. F. Tandean 2. Jln. Jend. Gatot Subroto 8. Jln. Jend. Ahmad Yani 3. Jln. Jend. Sudirman 9. Jln. Sisingamangaraja 4. Jln. Prof. H. M. Yamin 10. Jln. Setia Budi 5. Jln. Sukarno Hatta 11. Jln. Gunung Leuser 6. Jln. Ir. H. Juanda 12. Jln. Imam Bonjol Universitas Sumatera Utara 111 Maka didapat analisa lokasi rawan kecelakaan Blackspot pada ruas jalan di Kota Tebing Tinggi dengan metode frekuensi pada tabel distribusi jumlah kecelakaan. Distribusi jumlah kecelakaan setiap tahun pada ruas jalan dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4.12 Distribusi jumlah kecelakaan setiap tahun pada ruas jalan No. Lokasi Jumlah Kecelakaan Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011 1. Jln. Kol. Yos Sudarso 6 5 3 13 Blackspot 2. Jln. Jend. Gatot Subroto 1 1 2 7 Bukan Blackspot 3. Jln. Jend. Sudirman 3 2 1 5 Bukan Blackspot 4. Jln. Prof. H. M. Yamin 1 2 2 5 Bukan Blackspot 5. Jln. Sukarno Hatta 2 1 2 2 4 Blackspot 6. Jln. Ir. H. Juanda 1 2 5 Bukan Blackspot 7. Jln. Kapt. F. Tandean 2 1 1 3 Bukan Blackspot 8. Jln. Jend. Ahmad Yani 3 3 Bukan Blackspot 9. Jln. Sisingamangaraja 1 2 3 Bukan Blackspot 10. Jln. Setia Budi 2 1 2 Bukan Blackspot 11. Jln. Gunung Leuser 3 1 1 Bukan Blackspot 12. Jln. Imam Bonjol 1 2 Bukan Blackspot Dari tabel 4.12 didapat bahwa Jln. Kol. Yos Sudarso adalah ruas jalan terburuk berdasarkan frekuensi kecelakaan dengan total 27 kecelakaan, yaitu 6 kecelakaan pada tahun 2007, 5 kecelakaan pada tahun 2008, 3 kecelakaan pada tahun 2009, 13 kecelakaan pada tahun 2011. Kejadian kecelakaan setiap tahun juga menjadikan Jln. Kol. Yos Sudarso menjadi lokasi ruas jalan terburuk dan membutuhkan perhatian khusus. Jln. Sukarno Hatta menjadi lokasi ruas jalan terburuk kedua, hal ini dikarenakan adanya kejadian kecelakaan setiap tahun dengan total 9 kecelakaan, yaitu 2 kecelakaan pada tahun 2007, 1 kecelakaan pada tahun 2008, 2 kecelakaan Universitas Sumatera Utara 112 pada tahun 2009, 2 kecelakaan pada tahun 2010, 4 kejadian pada tahun 2011. Dengan demikian ruas jalan Sukarno Hatta juga membutuhkan perhatian khusus.

IV.2.2 Analisis Lokasi Rawan Kecelakaan dengan Metode Tingkat Kecelakaan