62
qad khalat min qablihim sunanun fas
īrū fi l-ardi fanẓurū kayfa k na ‘ qibatu l-muka
żżibīna Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; karena
itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan rasul-rasul Q.S.3 : 137
Kata
و ن unẓurū’perhatikanlah’ merupakan ما ل فfi’lu l-amri’kata
kerja perintah’ yang harakat akhirnya ha
żfun-nūni. Kata و ن un
ẓurū’perhatikanlah’ berasal dari kata ن
- ي
- ن
na ẓara-yanẓūru-
un
ẓur’melihat’ dengan wazan ل ف
- ل ي
- ل ف
fa’ala-yaf’ulu-uf’ul. Kata
و ن un
ẓurū’perhatikanlah’ merupakan fi’l aḥiḥ salim karena semua huruf terdiri dari huruf a
ḥīḥ, untuk menjadikannya fi’l amr cukup dengan menghilangkan huruf mu
ḍ raah, dan menambahkan huruf hamzah berharakat ḍammah pada awal fi’l karena ‘ain fi’l pada fi’l mu
ḍ ri’nya ḍammah, dalam hal ini kata و ن un
ẓurū’perhatikanlah’ bersambung padanya م ن ي ض ḍamīr antum’orang
kedua jamak laki-laki’ maka mabni dengan membuang huruf nun.
14. مھ ع فع ف كل ح نم
نا ب ل ظي غ ف ت ك لو مھل ت ل ﷲ نم ح ف ني ك ل بحي ﷲ ﷲ ع لك ف تم ع إف مأ يف مھ و شو مھل غ س و
fabim ra ḥmatin mminall ha linta lahum walae kunta faẓẓ n galīẓ l-
qalbi l nfa ḍḍū min ḥaulika fa’fu ‘anhum wastagfirlahum wasy wirhum fi
l-amri fai ẓ ‘azamta fatawakkal ‘alall hi innall hi yuḥibbu l-
mutawakkil īna
‘Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma`afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya Q.S.3 :159
Kata غ س istagfir ‘mohonkanlah ampun’ merupakan ما ل ف fi’lul-amri
‘kata kerja perintah’ yang harakat akhirnya bina sukun. Kata غ س istagfir
‘mohonkanlah ampun’ berasal dari kata
غ س -
غ سي -
غ س istagfara-yastagfiru-
istagfir‘memohon ampun’ dengan wazan
ل ف -
ل ي -
ل ف ifta’ala- yafta’ilu-
ifta’il. Kata غ س istagfir ‘mohonkanlah ampun’ merupakan fi’l aḥiḥ salim
karena semua huruf terdiri dari huruf a ḥīḥ, untuk menjadikan fi’l amr cukup
63
dengan menghilangkan huruf mu ḍara’ah dan menambah huruf hamzah serta
menjadikan kasrah huruf hamzah karena ‘ain fi’l pada fi’l mu ḍ ri’nya fathah.
15. ا ق م ن ل ل ق ف و ﷲ لي س يف ت ق ل ت مھل ليقو ف ن ني ل م يلو
يف سيل م مھھ فأب ل ي يإل مھ م ق م ي ل مھ مك تا
م ع ﷲو مھب ق ي ب
waliya’lama l-la
żīna n faqū waqīla lahum ta’ law q tilū fī sabīlill hi awi d-fa’
ū q lū lqw na’lamu qit l n l t-taba’n kum hum lilkufri yaumaiżin aqrabu minhum li l-
īm ni yaqūlūna bi afw hihim m-m laysa fī qulūbihim wall hu a’lamu bim taktum
ūna ’dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. Kepada
mereka dikatakan: Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah dirimu. Mereka berkata: Sekiranya kami mengetahui akan terjadi
peperangan, tentulah kami mengikuti kamu. Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran daripada keimanan. Mereka mengatakan dengan
mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan Q.S.3 : 167’’
Pada ayat di atas terdapat 2 dua fi’l amr yang merupakan fi’l a ḥīḥ salim,
yaitu kata
ت ق q tilū’berperanglah’ merupakan ما ل فfi’l al-amri’kata kerja
perintah’ yang harakat akhirnya bina ha
żfu n-nūni. Kata ت ق q tilū’berperang’
berasal dari kata
لت ق -
لت ي -
لت ق q tala-yuq tilu-q til’berperanglah’ dengan wazan
لع ف -
لع ي -
لع ف f ’ala-yuf ’ilu-f ’il merupakan fi’l a
ḥīḥ s līm karena semua huruf terdiri dari huruf a
ḥīḥ. setelah huruf muḍ raah merupakan huruf yang berharakat untuk menjadikannya fi’l amr cukup dengan menghilangkan huruf
mu
ḍ raah dan menjadikan sukun harakat akhirnya. Dalam hal ini kata ت ق q til
ū’berperanglah’ bersambung padanya م ن ي ض ḍamīrun antum’orang
kedua jamak laki-laki’ maka mabni dengan membuang huruf nun.
Kata ف idfa’ū’pertahankanlah’ merupakan ما ل فfi’lu al-amri’kata
kerja perintah’ yang harakat akhirnya bina ha
żfu n-nūni. Kata ف idfa’
ū’pertahankanlah’ berasal dari kata عف
- عف ي
- عف
dafa’a-yadfa’u- idfa’’mempertahankan’
dengan wazan
ل ف -
ل ي -
ل ف
fa’ala-yaf’alu-if’al merupakan fi’l a
ḥīḥ s lim karena semua huruf terdiri dari huruf aḥīḥ, untuk menjadikannya fi’l amr cukup dengan menghilangkan huruf mu
ḍ raah, dan menambahkan huruf hamzah pada awal fi’l serta menjadikan harakatnya
ḍammah
64
karena ‘ain fi’l pada fi’l mu ḍ ri’nya ḍammah. Dalam hal ini kata
ف idfa’ū’pertahankanlah’bersambung padanya م ن ي ض ḍamīrun
antum’orang kedua jamak laki-laki’ maka mabni dengan membuang huruf nun.
16. ع ك و ب ن ل غ ف ب م ف م ب ب مآ يإل