Landasan Konsepsional Kerangka Teori dan Landasan Konsepsional

7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; 8. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan 9. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Kompetensi Guru dapat diukur dari berbagai aktifitasnya secara aktif, inovatif dalam kegiatan ilmiah untuk dapat berhak sebagai penerima sertifikat dalam sertifikasi Guru. Sertifikasi Guru dimaksud diperhatikan dari portofolio Guru selama melaksanakan tugasnya. Dimana bahwa portofolio adalah bukti fisik dokumen yang menggambarkan pengalaman berkaryaprestasi yang dicapai selama menjalankan tugas profesi sebagai Guru dalam interval waktu tertentu. 38 Oleh karena itu, terhadap Guru yang merupakan tenaga profesional di bidang pendidikan dalam perspektif Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen UUGD, Guru dituntut untuk bekerja secara profesional yang didasarkan kepada kompetensi Guru yang memadai dan memperhatikan kepada kesejahteraan Guru tersebut melalui sertifikasi.

2. Landasan Konsepsional

Landasan konsepsional digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa istilah untuk menghindari kesimpangsiuran pemahaman atau perbedaan penafsiran mengenai definisi atau pengertian. Landasan konsepsional dimaksud adalah sebagai berkut: 38 Hoyyima Khoiri, Op. cit., hal. 20. Universitas Sumatera Utara a. Pendidikan adalah mencakup pada pendidikan formal terdiri dari SDMI, SMPMTs, dan SMU yang merupakan kumpulan dari semua proses yang memungkinkan seseorang mampu mengembangkan seluruh kemampuan potensi yang dimilikinya, sikap-sikap dan bentuk perilaku yang bernilai positif di masyarakat tempat yang bersangkutan berada. 39 b. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. 40 c. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk Guru. 41 d. Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada Guru sebagai tenaga profesional. 42 e. Portofolio adalah bukti fisik dokumen yang menggambarkan pengalaman berkaryaprestasi yang dicapai selama menjalankan tugas profesi sebagai Guru dalam interval waktu tertentu. 43 f. Kompetensi Guru adalah sejumlah kemampuan yang harus dimiliki Guru untuk mencapai tingkatan Guru profesional. 44 g. Guru profesional adalah Guru yang memenuhi persyaratan kompetensi untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. 45 39 M. Sukardjo dan Ukim Komarudin, Op. cit., hal. 8-9. 40 UUGD, Pasal 1 angka 1. 41 Ibid., Pasal 1 angka 11. 42 Ibid., Pasal 1 angka 12. 43 Muhammad Zen, Op. cit., hal. 52. 44 Fachruddin Saudagar dan Ali Idrus, Op.cit., hal. 31. Universitas Sumatera Utara h. Profesi adalah spesialisasi kerja yang membutuhkan keahlian, kemampuan, teknik, dan prosedur berdasarkan intelektualitas diperoleh melalui studi dan pelatihan yang bertujuan untuk menciptakan keterampilan dan keahlian dalam memperoleh imbalan berupa pembayaran upah atau gaji payment. 46 i. Profesionalitas adalah kualitas suatu profesi atau pekerjaan sesuai dengan standar yang diinginkan dan mendapat pengakuan secara positif dari klienmasyarakat atas hasil yang dicapai dari profesi yang dilakukannya. 47 j. Profesionalisme Guru adalah kegiatan danatau usaha meningkatkan kompetensi Guru ke arah yang lebih baik dilihat dari berbagai aspek demi terselenggaranya suatu optimalisasi pelayanan kegiatan atau pekerjaan profesi Guru yang memiliki makna penting. 48 k. Kualifikasi akademik yaitu tingkat pendidikan formal yang telah dicapai sampai dengan Guru mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar S1, S2, dan S3 maupun non gelar D4 atau Post Graduate diploma, baik di dalam maupun di luar negeri. Bukti fisik yang terikat dengan komponen ini dapat berupa ijazah atau sertifikat diploma. 49 l. Pendidikan dan pelatihan yaitu pengalaman dalam mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan danatau peningkatan 45 Ibid., hal. 29. 46 Dadi Permadi dan Daeng Arifin, The Smilling Teacher Perubahan Motivasi dan Sikap Dalam Mengajar, Bandung: Nuansa Aulia, 2010, hal. 11. 47 Ibid., hal. 13. 48 M. Surya, Kecenderungan Peranan Guru di Masa Depan, Bandung: Pikiran Rakyat, 2005, hal. 48. 49 Muhamad Zen, Op. cit., hal. 53. Universitas Sumatera Utara kompetensi dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, baik pada tingkat kecamatan, kabupatenkota, provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik komponen ini dapat berupa sertifikat, piagam, atau surat keterangan dari lembaga penyelenggara pendidikan dan pelatihan diklat. 50 m. Pengalaman mengajar yaitu masa kerja Guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang dapat dari pemerintah, danatau kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan. Bukti fisik dari komponen ini dapat berupa surat keputusansurat keterangan yang sah dari lembaga yang berwenang. 51 n. Perencanaan pembelajaran yaitu persiapan mengelola pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kelas pada setiap tatap muka. Perencanaan pembelajaran ini paling tidak memuat perumusan tujuankompetensi, pemilihan sumbermedia pembelajaran, skenario pembelajaran, dan penilaian proses hasil belajar. Bukti fisik dari sub komponen ini berupa dokumen pembelajaran RPRPPSPRPI yang disahkan oleh atasan. 52 o. Penilaian dari atasan dan pengawas yaitu penilaian atasan terhadap kompetensi kepribadian dan sosial, yang meliputi aspek-aspek: ketaatan menjalankan ajaran agama, tanggung jawab, kejujuran, kedisiplinan, etos 50 Ibid. 51 Ibid., hal. 53-54. 52 Ibid., hal. 54. Universitas Sumatera Utara kerja, inovasi dan kreativitas, kemampuan menerima kritik dan saran, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan berkejasama. 53 p. Prestasi akademik yaitu prestasi yang dicapai Guru, utamanya yang terkait dengan bidang keahliannya yang mendapat pengakuan dari lembagapanitia penyelenggara, baik tingkat kecamatan, kabupatenkota, provinsi, nasional, maupun internasional. Komponen ini meliputi lomba dan karya ilmiah. 54 q. Karya pengembangan profesi terdiri dari 5 lima macam kegiatan, yaitu: 1 menyusun Karya Tulis Ilmiah KTI, 2 menemukan Teknologi Tepat Guna, 3 membuat alat peragabimbingan, 4 menciptakan karya seni, dan 5 mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum. Namun, dengan berbagai alasan, antara lain karena belum jelasnya petunjuk operasional pelaksanaan dan penilaian dari kegiatan selain menyusun KTI, maka pelaksanaan kegiatan pengembangan profesi, sebagian terbesar dilakukan melalui KTI. KTI adalah laporan tertulis tentang hasil suatu kegiatan ilmiah. Karena kegiatan ilmiah banyak macamnya, maka laporan kegiatan ilmiah KTI juga beragam bentuknya. Ada yang berbentuk laporan penelitian, tulisan ilmiah populer, buku, diktat dan lain-lain. 55 53 Ibid., hal. 55. 54 Ibid. 55 Suhardjono, “Peningkatan Karir Tenaga Kependidikan, khususnya dalam hal pembuatan Karya Tulis Ilmiah sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi”, Makalah disampaikan pada Temu Konsultasi dalam Rangka Koordinasi dan Pembinaan Kepegawaian Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasional, Biro Kepegawaian, Griya Astuti Nopember 2006, hal. 3. Universitas Sumatera Utara r. Keikutsertaan dalam forum ilmiah adalah kegiatan-kegiatan Guru yang mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah dapat berupa panitia atau sebagai peserta seminar, lokakarya, dan lain-lain. 56 s. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial yaitu kegiatan- kegiatan yang diikuti melalui organisasi kependidikan misalnya pengalaman dalam bidang pembina pramuka, pembina Organisasi Siswa Intra Sekolah OSIS, dan lain-lain. Dokumen ini dibuktikan dengan surat keterangan dari atas yaitu Kepala Sekolah. 57 t. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan yaitu penghargaan yang diperoleh karena Guru menunjukkan dedikasi yang baik dalam melaksanakan tugas dan memenuhi kriteria kuantitatif lama waktu, hasil, lokasigeografis, kualitatif komitmen, etos kerja, dan relevansi dalam bidangrumpun bidang, baik pada tingkat kabupatenkota, provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik yang dilapirkan berupa fotokopi sertifikat, piagam, atau surat keterangan. 58 56 Muhamad Zen, Op. cit., hal. 56. 57 Ibid. 58 Ibid., hal. 57. Universitas Sumatera Utara

G. Metode Penelitian