Portofolio dalam Sertifikasi Guru

kompetensi dan kesejahteraan Guru; 133 Dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan; 134 Dilaksanakan secara terencana dan sistematis; 135 dan Jumlah peserta sertifikasi Guru ditetapkan oleh pemerintah. 136

B. Pelaksanaan Pemberian Sertifikasi Guru Berbasis Portofolio

1. Portofolio dalam Sertifikasi Guru

Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen UUGD menyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, 133 Orientasi Pemerintah dalam meningkatkan mutu guru dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan Guru. Guru yang telah lulus uji sertifikasi guru dan memenuhi syarat lain sesuai dengan ketentuan akan diberi tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok sebagai bentuk upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan Guru. Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru yang berstatus pegawai negeri sipil PNS maupun bagi guru yang berstatus bukan pegawai negeri sipil bukan PNSswasta. Dengan peningkatan mutu dan kesejahteraan guru maka diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan. 134 Program sertifikasi pendidik dilaksanakan dalam rangka memenuhi amanat Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang- Undang yang mengajar Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. 135 Agar pelaksanaan program sertifikasi Guru dapat berjalan dengan efektif dan efisien harus direncanakan secara matang dan sistematis. Sertifikasi Guru mengacu pada kompetensi Guru dan standar kompetensi Guru. Kompetensi Guru mencakup empat kompetensi pokok yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, sedangkan standar kompetensi Guru mencakup kompetensi inti Guru yang kemudian dikembangkan menjadi kompetensi Guru TKRA, guru kelas SDMI, dan Guru mata pelajaran. Untuk memberikan sertifikat pendidik kepada Guru, dilakukan melalui uji kompetensi dan pemberian sertifikat pendidik secara langsung kepada Guru yang memenuhi persyaratan. 136 Untuk alasan keefektifan dan efisiensi pelaksanaan sertifikasi Guru serta penjaminan kualitas hasil sertifikasi Guru, jumlah peserta pendidikan profesi dan uji kompetensi setiap tahun ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan jumlah yang ditetapkan pemerintah tersebut, maka disusunlah kuota Guru peserta sertifikasi Guru untuk masing-masing provinsi dan kabupatenkota. Penyusunan dan penetapan kuota tersebut didasarkan atas jumlah data individu Guru per KabupatenKota yang masuk di pusat data Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Universitas Sumatera Utara pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru profesional harus memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana S-1 atau diploma empat D-IV, menguasai kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian, memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pengakuan kedudukan Guru sebagai tenaga profesional tersebut dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang disebut dengan protofolio. Protofolio adalah bukti fisik atau dokumen yang mencerminkan prestasi dan pengalaman berkarya yang dicapai seorang Guru dalam kurun waktu tertentu. Dokumen ini berkaitan dengan prestasi hasil karya dan pengalaman selama Guru tersebut berperan sebagai agen pembelajaran harus memenuhi skor 850. 137 Apabila hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi Guru belum mencapai angka minimal kelulusan, maka Rayon LPTK menetapkan alternatif sebagai berikut: 138 a. Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan profesi pendidik untuk melengkapi kekurangan portofolio misal melengkapi substansi bagi peserta yang memperoleh skor 841 sd 849. Apabila dalam kurun waktu tertentu 137 Ibid., hal. 52. 138 Buku 1 Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Dalam Jabatan melalui jalur penilaian portofolio dan pemberian sertifikat pendidik secara langsung tahun 2010, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, 2010, hal. 7-8. Universitas Sumatera Utara yang ditetapkan Rayon LPTK peserta tidak mampu juga melengkapi akan diikutsertakan dalam Pendidikan dan Latihan Profesi Guru PLPG. b. Mengikuti PLPG yang mencakup empat kompetensi Guru dan diakhiri dengan uji kompetensi. Penyelenggaraan PLPG dilakukan berdasarkan proses baku sebagaimana tertuang dalam Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru. Peserta yang lulus uji kompetensi memperoleh Sertifikat Pendidik. Jika peserta belum lulus, diberi kesempatan ujian ulang dua kali untuk materi yang belum lulus. Peserta yang tidak lulus pada ujian ulang kedua dikembalikan ke dinas pendidikan kabupatenkota atau dinas pendidikan provinsi untuk dilakukan pembinaanpeningkatan kompetensi. Kompetensi yang tercermin berupa kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Fungsi portofolio dalam sertifikasi Guru yakni untuk menilai kompetensi Guru dalam menjalankan tugas sehari-hari serta peran Guru sebagai agen pembelajaran. Lembaga penilainya asesor adalah Perguruan Tinggi yang disebut juga dengan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan LPTK. Portofolio yang dipersyaratkan kepada Guru juga berfungsi sebagai: 139 a. Wahana Guru menampilkan unjuk kerja yang meliputi produktifitas dan kualitas hasil kerja; b. Informasi untuk pertimbangan tingkat kelayakan kompetensi seorang Guru, terkait dengan standar yang sudah ada; c. Menjadi dasar penentuan kelulusan Guru yang mengikuti sertifikasi. Dari data protofolio tersebut akan tergambar apakah Guru yang bersangkutan sudah layak mendapatkan sertifikat pendidik atau belum; dan d. Menjadi dasar untuk memberi rekomendasi bagi peserta sertifikasi yang belum lulus agar mengikuti kegiatan lanjutan guna pembinaan Guru yang disebut dengan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru PLPG. Fungsi lain dari portofolio dijadikan dalam penilaian kompetensi Guru dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai agen pembelajaran. Komptensi pedagogik dinilai melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman 139 Muhammad Zen, Op. cit., hal. 52 dan hal. 92. Universitas Sumatera Utara mengajar, perencanaan, dan pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial dinilai melalui dokumen penilaian dari atasan dan pengawas. Kompetensi profesional dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan prestasi akademik. 140 Komponen portofolio sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 2 ayat 3 Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan dan Pasal Pasal 2 ayat 4 Permendiknas Nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan terdiri dari: a. Kualifikasi akademik; b. Pendidikan dan pelatihan; c. Pengalaman mengajar; d. Perencanaan dan pelaksanaan pem belajaran; e. Penilaian dari atasan dan pengawas; f. Prestasi akademik; g. Karya pengembangan profesi; h. Keikutsertaan dalam forum ilmiah; i. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial; dan j. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. Kualifikasi akademik yaitu tingkat pendidikan formal yang telah dicapai sampai dengan Guru mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar S1, S2, dan S3 maupun non gelar D4 atau post graduate diploma, baik di dalam maupun di luar negeri. Bukti fisik yang terikat dengan komponen ini dapat berupa ijazah atau sertifikat diploma. Pendidikan dan pelatihan yaitu pengalaman dalam mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan danatau peningkatan 140 Dadi Permadi dan Daeng Arifin, Op. cit., hal. 97. Universitas Sumatera Utara kompetensi dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, baik pada tingkat kecamatan, kabupatenkota, provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik komponen ini dapat berupa sertifikat, piagam, atau surat keterangan dari lembaga penyelenggara pendidikan dan pelatihan diklat. Pengalaman mengajar yaitu masa kerja Guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang dapat dari pemerintah, danatau kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan. Bukti fisik dari komponen ini dapat berupa surat keputusansurat keterangan yang sah dari lembaga yang berwenang. Perencanaan pembelajaran yaitu persiapan mengelola pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kelas pada setiap tatap muka. Perencanaan pembelajaran ini paling tidak memuat perumusan tujuankompetensi, pemilihan sumbermedia pembelajaran, skenario pembelajaran, dan penilaian proses hasil belajar. Bukti fisik dari sub komponen ini berupa dokumen pembelajaran RPRPPSPRPI yang disahkan oleh atasan. 141 Penilaian dari atasan dan pengawas yaitu penilaian atasan terhadap kompetensi kepribadian dan sosial, yang meliputi aspek-aspek: ketaatan menjalankan ajaran agama, tanggung jawab, kejujuran, kedisiplinan, etos kerja, inovasi dan kreativitas, kemampuan menerima kritik dan saran, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan berkejasama. Prestasi akademik yaitu prestasi yang dicapai Guru, utamanya yang terkait dengan bidang keahliannya yang mendapat pengakuan dari 141 H. Muhammad Zen, Loc. cit., hal. 35. Universitas Sumatera Utara lembagapanitia penyelenggara, baik tingkat kecamatan, kabupatenkota, provinsi, nasional, maupun internasional. Komponen ini meliputi lomba dan karya ilmiah. Karya pengembangan profesi terdiri dari 5 lima macam kegiatan, yaitu: 1 menyusun Karya Tulis Ilmiah KTI, 2 menemukan Teknologi Tepat Guna, 3 membuat alat peragabimbingan, 4 menciptakan karya seni, dan 5 mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum. Namun, dengan berbagai alasan, antara lain karena belum jelasnya petunjuk operasional pelaksanaan dan penilaian dari kegiatan selain menyusun KTI, maka pelaksanaan kegiatan pengembangan profesi, sebagian terbesar dilakukan melalui KTI. KTI adalah laporan tertulis tentang hasil suatu kegiatan ilmiah. Karena kegiatan ilmiah banyak macamnya, maka laporan kegiatan ilmiah KTI juga beragam bentuknya. Ada yang berbentuk laporan penelitian, tulisan ilmiah populer, buku, diktat dan lain-lain. 142 Keikutsertaan dalam forum ilmiah berupa baik sebagai pembicara, panitia penyelenggara, maupun sebagai peserta dalam hal penilitian-penelitian, seminar ilmiah, lokakarya dan lain-lain. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial yaitu kegiatan-kegiatan yang diikuti melalui organisasi kependidikan misalnya pengalaman dalam bidang pembina pramuka, pembina Organisasi Siswa Intra Sekolah OSIS, dan lain-lain. Dokumen ini dibuktikan dengan surat keterangan dari atas yaitu Kepala Sekolah. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan yaitu penghargaan yang diperoleh karena Guru menunjukkan dedikasi yang baik dalam melaksanakan tugas dan memenuhi kriteria kuantitatif lama waktu, hasil, 142 Suhardjono, Op. cit., hal. 3. Universitas Sumatera Utara lokasigeografis, kualitatif komitmen, etos kerja, dan relevansi dalam bidangrumpun bidang, baik pada tingkat kabupatenkota, provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik yang dilapirkan berupa fotokopi sertifikat, piagam, atau surat keterangan.

5. Pengisian dan Penyusunan Komponen Portofolio