signifikan khususnya biasa komunikasi telpon maupun fax, apalagi ke depan biaya telpon akan mengalami kenaikan yang cukup besar.
F. Kriteria Kesuksesan RM Wong Solo
Kriteria kesuksesan bagi RM Wong Solo bukanlah terbatas pada pencapaian materi semata, . tetapi beruntung dan mendapat petunjuk dari Tuhan karena
ketaqwaannya. Dengan kriteria kesuksesan seperti itu maka keberhasilan Wong Solo dalam usahanya adalah tercapainya tujuan, yaitu usaha yang maju dan islami dalam
rangka jihad di jalan Allah , serta terhindarnya insan Wong Solo dari azab yang pedih, serta bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.
Kriteria kesuksesan seperti diyakini RM Wong Solo tersebut relevan dengan kriteria muknin yang sukses sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al
Mukminun ayat 1-9. Sungguh bahagia orang-orang mukmin yaitu orang-orang yang khusuk dalam sholat mereka, dan orang yang berpaling dari pekerjaan sia-sia, dan
orang yang menunaikan zakat, dan orang - orang yang menjaga diri kemaluannya kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka
sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela. Barang siapa yang mencari dibalik itu, maka mereka itulah
orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang memelihara amanah-amanah dan janji-janjinya, dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah
orang-orang yang akan mewarisi, yakni yang akan mewarisi sorga firdaus mereka kekal didalamnya.
Ayat di atas secara gamblang menjelaskan kriteria kesuksesan seorang mukmin yang dirumuskan dalam poin-poin berikut :
1 Fi Sholatihim Khosyiuun Orang khusuk dalam sholatnya
Sholat merupakan sarana komunikasi seorang hamba dengan tuhannya, tempat mengadu dan memohon harapan, jalur mendekatkan diri kepada Sang
Pencipta yang dapat memberikan jalan bagi setiap problema kehidupan. Takbiratul Ihram tanda pembuka, menyingkirkan segala goda karena berhadapan dengan yang
Maha Kuasa, lidah membaca doa hati meraba makna. Dengan itu diharapkan jalan kesuksesan terbuka bagi seorang hamba.
2 Wa anil laghwi muriduun Menjauhkan diri dari perbuatan Lagha
Setiap hari rajin beramal shaleh, berbuat baik terhadap sesama, dengan keluarga, jiran dan lingkungannya. Waktu-waktunya diatur dengan disiplin, tidak
berlalu dengan hampa tak bermakna. Tapi diisi penuh dengan kreatifitas dalam rangka mengabdikan diri kepada Sang Penciptanya.