No Jam kerja
Jumlah produk sesuai standar
Jumlah produk cacat
Total
1 08.00 sd 10.00 WIB
45 -
45 2
10.30 sd 12.00 WIB 38
2 40
3 13.00 sd 15.00 WIB
32 4
36 4
15.30 sd 17.00 WIB 28
5 33
Sumber: PT. Sarana Panen Perkasa
Jenis kecacatan yang terjadi pada proses pembengkokkan yaitu ukuran egrek tidak sesuai dengan ukuran standard yaitu SB 900. Bertambahnya produk
cacat berarti probabilitas human error juga semakin bertambah sehingga akan sangat mengganggu kelancaran proses produksi. Untuk memperkecil terjadinya
human error, dapat dilakukan dengan meminimalisasi keluhan musculoskeletal dan membuat operator bekerja lebih nyaman. Oleh karena itu, diperlukan suatu
perancangan fasilitas kerja yang andal dan ergonomis.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah adanya keluhan musculoskeletal disorders yang dialami operator karena fasilitas kerja yang tidak ergonomis yang mengakibatkan
terjadinya human error kegagalan operator dalam melakukan proses produksi sehingga berdampak pada jumlah produk cacat yang dihasilkan.
1.3. Tujuan dan Sasaran Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah perancangan fasilitas kerja mesin rolling dan pegangan egrek yang ergonomis dengan mempertimbangkan kapasitas dan
keterbatasan yang dimiliki manusia untuk meminimalisir keluhan Musculoskeletal
Universitas Sumatera Utara
Disorders MSDs dan human error pada proses pembengkokkan di stasiun hammering.
Untuk mencapai tujuan penelitian maka sasaran penelitian ini adalah: 1.
Mengindentifikasi keluhan musculoskeletal disorders yang dialami operator pada saat proses pembengkokkan.
2. Melakukan pengukuran dimensi tubuh sebagai pedoman untuk perancangan
fasilitas kerja mesin rolling dan pegangan egrek.
1.4. Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah : 1.
Bagi Perusahaan Memberikan gambaran bagi perusahaan mengenai keluhan yang dialami oleh
operator di lantai produksi yang dapat menyebabkan human error sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk mengurangi adanya produk cacat dan
meningkatkan produktifitas. 2.
Bagi Mahasiswa Menambah pengetahuan serta kemampuan peneliti dalam mengidentifikasi
masalah, memecahkan masalah dan menganalisis masalah mengenai human error yang terjadi di perusahaan serta mengaplikasikannya dalam
permasalahan nyata yang terjadi dalam perusahaan.
3. Bagi Fakultas
Universitas Sumatera Utara
Menambah jumlah dan memperbaharui hasil karya mahasiswa yang dapat menjadi literatur dan referensi penelitian mengenai probabilitas human error
di departemen Teknik Industri khususnya.
1.5. Batasan Masalah dan Asumsi
Agar permasalahan yang akan dipecahkan lebih terarah maka perlu dilakukan pembatasan sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan pada proses produksi egrek.
2. Penelitian dilakukan pada proses pembengkokkan di stasiun hammering.
Asumsi yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: 1.
Operator yang diamati pada saat penelitian adalah operator yang bekerja dalam kondisi normal.
2. Mesin yang digunakan dalam bekerja dengan baik.
3. Tidak ada perubahan cara kerja selama penelitian berlangsung.
1.5. Sistematika Penulisan Tugas Akhir