Uraian Proses Proses Produksi

bahan penolong yang digunakan adalah arang kayu karena pada proses hammer dan proses penyepuhan diperlukan pembakaran. 2.4.2.3.Bahan Tambahan Bahan tambahan merupakan bahan yang ditambahkan ke produk untuk meningkatkan citra produk itu ke konsumen serta untuk melindungi produk. Bahan tambahan yang digunakan pada pembuatan egrek adalah cat warna dan cat clear, yang tujuannya agar egrek tersebut lebih menarik untuk dilihat.

2.4.3. Uraian Proses

Dalam proses produksi egrek, beberapa tahapan yang harus dilalui antara lain: 1. Proses tarik ekor 2. Proses buka bagian depan 3. Proses hammerpembengkokkan 4. Proses format 5. Proses gerinda kasar 6. Proses penyepuhan 7. Gerinda halus 8. Finishing Pada proses produksi egrek ini, bahan baku yang dikirim yaitu berupa carbon steel sudah dalam bentuk potongan platstrip sesuai dengan ukuran egrek yang standard. Sebelum mengalami tahapproses pertama. terlebih dahulu Universitas Sumatera Utara dilakukan pembakaran arang kayu karena proses hammer dapat berjalan apabila pembakaran arang sudah mencapai suhu 1200 C. Proses pembakaran arang dilakukan selama ± 30 menit. 1. Proses tarik ekor Carbon steel yang sudah dalam bentuk potongan platstrip dibakar dalam tungku pembakaran selama ± 15 menit tujuannya agar carbon steel tersebut mudah untuk dibengkokkan karena pada awal tahap ini dilakukan proses tarik ekor yaitu pada ujung potongan carbon steel. Proses tarik ekor ini dilakukan dengan menggunakan mesin hammer manual. 2. Proses buka bagian depan Setelah proses tarik ekor, potongan carbon steel dipanaskan kembali. Setelah dipanaskan, dilakukan proses buka bagian depan dengan mesin hammer sehingga ukuran carbon steel semakin memanjang. Agar ukurandimensi platstrip tersebut rata, maka dibawa ke tempat pemotongan dan dipotong dengan menggunakan mesin potong. 3. Proses pembengkokkanhammer Kemudian dipanaskan kembali di tungku pembakaran agar carbon steel tersebut dapat dibengkokkan dengan menggunakan mesin rolling sesuai dengan bentuk egrek yang sudah standard dan dipukul rata dengan menggunakan mesin hammer. 4. Proses format Hasil akhir dari proses hammer sudah dalam bentuk egrek tetapi masih memerlukan pemolesan kembali agar sesuai dengan ukuran standard perusahaan. Universitas Sumatera Utara Tahap pertama proses ini adalah penggambaran pola. Dalam penggambaran pola ini, digunakan egrek yang sudah terstandar sebagai acuan. Dengan menggambar pola ini, maka operator dapat dengan mudah mem-format dengan menggunakan mesin format dan mempertajam bagian tepinya. Setelah selesai diformat, egrek dibawa ke proses flating. Proses flating ini merupakan proses pemukulan dengan menggunakan palu, tujuannya agar egrek tersebut tidak baling. 5. Gerinda kasar Setelah selesai dari proses format, egrek dibawa ke stasiun gerinda kasar. Pada tahap ini dilakukan kegiatan tekuk ekor dengan menggunakan mesin gerinda sehingga bagian ujungnya runcing dan bagian tepinya juga makin dipertajam. Proses ini merupakan proses paling lama karena membutuhkan waktu sekitar 7 menit untuk menyelesaikannya. Setelah kegiatan gerinda selesai, maka kembali dibawa ke tempat flating untuk dipukul dengan palu. Tiap akhir proses selalu dilakukan proses pemukulan yang tujuannya agar egrek tersebut tidak baling karena biasanya setelah mengalami proses permukaan egrek tersebut tidak rata. 6. Penyepuhan Setelah mengalami proses gerinda kasar, egrek tersebut di sepuh dengan memanaskan pada tungku pembakaran. Oleh karena itu sebelum disepuh, arang dibakar selama 5 menit pada tungku pemanasan sehingga suhu mencapai diatas 850 C. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengeluarkan kandungan karbon sehingga egrek tersebut makin keras. Pada tahap penyepuhan ini terjadi dua proses yaitu proses pengerasan harding dan proses tempring. Pada proses harding, egrek dipanaskan agar kandungan karbon hilang namun apabila pada Universitas Sumatera Utara tahap pemanasan suhu sudah terlalu tinggi maka agrek dapat patah maka dilanjutkan dengan tahap tempring agar panas pada egrek dapat disesuaikan. Sesudah disepuh, egrek masih mengalami proses flating untuk meratakan permukaan egrek agar tidak baling 7. Gerinda halus Egrek yang sudah disepuh dibawa ke mesin gerinda halus untuk digerinda. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memutihkan permukaan egrek sehingga tampak mengkilap dan tampak lebih tajam. Kemudian kembali diflating lagi agar permukaannya rata dan tidak baling. 8. Finishing Tahap finishing merupakan tahap pengecatan dengan menggunakan tiner. Egrek direndam sebentar dalam wadah yang berisi tiner kemudian ditiriskan pada lemari oven dengan temperatur 60 C. Dalam lemari oven ini, bertujuan untuk mengeringkan cat clear dan dibutuhkan waktu sekitar 30 menit agar cat clear tersebut dapat benar-benar kering. Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.4.4. Utilitas