2. Data Sekunder
Data sekunder yang diperoleh dari informasi atau laporan-laporan perusahaan yang ada, yang meliputi data dari perusahaan berupa uraian proses produksi yang
terjadi di lantai produksi, jumlah karyawan, sejarah perusahaan. Selain itu penambahan data dimensi tubuh dari laboratorium E dan APK.
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling karena sampel yang diambil dalam penelitian adalah sampel yang ahli
atau terampil dalam proses pembengkokkan. Seluruh operator pada proses pembengkokkan sebanyak 3 orang, maka kuesioner diisi oleh ketiga operator
tersebut untuk menentukan keluhan yang dialami operator.
4.4. Metode Pengolahan Data dan Analisis
4.4.1. Metode Pengolahan Data
Langkah-langkah yang diambil dalam pengolahan data ini adalah : 1.
Identifikasi keluhan yang dialami operator berdasarkan hasil pengisian kuesioner SNQ dan plibel.
2. Melakukan penilaian resiko terhadap postur kerja dengan menggunakan
metode QEC Quick Expossure Check. 3.
Melakukan perhitungan gaya otot dari masing-masing segmen tubuh. 4.
Menentukan probabilitas human error operator pada proses pembengkokkan. 5.
Penentuan dimensi tubuh yang diperlukan untuk perancangan fasilitas kerja dengan menggunakan prinsip perancangan rata-rata persentil 50
Universitas Sumatera Utara
4.4.2. Metode Analisis dan Pemecahan Masalah
Semua data, baik yang diperoleh dalam pengumpulan data maupun yang didapat dari hasil pengolahan data dianalisis dengan metode non-statistik dan
statistik. Analisis dengan menggunakan metode non-statistik didasarkan karena hasil yang diperoleh dari pengolahan data akan dibandingkan dengan sumber
referensi yang ada dan teori-teori yang mendukung serta membandingkan hasil aktualnya dengan hasil perbaikan sehingga dapat diperoleh kesimpulan akhir dari
penelitian tersebut. Analisa data yang dilakukan adalah mengacu pada analisis dari hasil penilaian postur kerja, gaya masing-masing segmen tubuh, dan
probabilitas human error. Sedangkan analisa dengan metode statistik dilakukan terhadap data antropometri, dengan melakukan uji keseragaman data, kenormalan
data dan uji kecukupan data. Setelah melakukan analisis, maka dilakukan perancangan mesin rolling yang ergonomis. Melalui perancangan tersebut maka
dilakukan perhitungan kembali yang mencakup: 1.
Melakukan penilaian kembali postur kerja operator setelah menggunakan rancangan produk yang ergonomis dan membandingkannya dengan postur
kerja awal aktual. 2.
Melakukan penilaian kembali terhadap gaya otot dari masing-masing segmen tubuh dan membandingkannya dengan yang aktual.
3. Melakukan penilaian kembali terhadap probabilitas human error dan
melakukan perbandingan dengan hasil aktual.
Universitas Sumatera Utara
4.4.3. Kesimpulan dan Saran