Waktu dan Tempat Alat dan Bahan

ekstrak kentang dan 2 glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan fungi. Media tanam fungi dibuat dengan cara serbuk PDA ditimbang 9,75 g lalu dididihkan dengan akuades 250 ml selama 1 menit untuk melarutkan media hingga homogen. Media disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121 °C selama 15 menit, setelah itu media didinginkan hingga suhu 40-45 °C dan dituang ke dalam cawan petri sebanyak 15 ml dengan pH akhir 5,6. Medium dapat ditanami fungi setelah didinginkan Schegel, 1993. 3.3.3.2 Isolasi Fungi Isolasi fungi dilakukan dengan metode inokulasi langsung direct innoculation. Pada ketinggian 85 m dpl ditemukan 10 tanaman yang bergejala sakit sedangkan pada ketinggian 373 m dpl ditemukan 16 tanaman yang bergejala sakit. Bagian tanaman yang sakit terlebih dahulu dicuci dengan akuades untuk membersihkan debu dan kotoran-kotoran lain yang menempel. Kemudian dipotong sepanjang 1x1 cm menggunakan scalpel steril. Potongan tersebut selanjutnya dicuci secara aseptik dengan akuabides steril. Kemudian potongan diletakkan di atas tisu dan dikeringkan. Potongan yang sudah kering dimasukkan langsung dengan menggunakan pinset ke dalam cawan petri yang telah berisi media kultur PDA, lalu diinkubasi selama 4-5 hari pada suhu 27 C Agrios, 1996.

3.3.3.3 Pengamatan Fungi

Identifikasi fungi mengacu pada Barnett and Hunter 1972, Gandjar et al. 1999 dan Gandjar et al. 2006. dan Pengamatan fungi dilakukan dengan mengamati beberapa karakter morfologi baik secara makroskopis maupun mikroskopis. Pengamatan makroskopis meliputi warna dan permukaan koloni granular, tepung, menggunung atau licin, tekstur, zonasi, daerah tumbuh, garis- garis radial dan konsentris, warna balik koloni dan tetes eksudat. Pengamatan mikroskopis dilakukan dengan membuat preparat. Biakan murni sel jamur dipulaskan secara aseptis menggunakan jarum ose ke atas permukaan gelas benda yang telah ditetesi larutan shear. Setelah itu, preparat ditutup dengan gelas penutup dan diamati dengan perbesaran terkecil sampai terbesar menggunakan mikroskop flouerescens Ningsih et al., 2012. Pengamatan secara mikroskopis meliputi ada tidaknya septa pada hifa, pigmentasi pada hifa, hubungan ketam, bentuk dan ornamentasi spora vegetatif dan generatif, serta bentuk dan ornamentasi tangkai spora.

3.4 Analisis Data

Analisis data dilakukan secara deskriptif terhadap jenis-jenis fungi yang menyebabkan penyakit melalui pengamatan gejala pada tanaman kacang panjang. Data diidentifikasi yang mengacu pada buku identifikasi Barnett and Hunter 1972, Gandjar et al. 1999 dan Gandjar et al. 2006.