Jenis-Jenis Fungi dan Organ Tanaman Kacang Panjang yang Diserang

Marga yang paling banyak ditemukan adalah Aspergillus. Pada ketinggian 85 m dpl ditemukan 1 jenis yaitu Aspergillus sp. sedangkan dari ketinggian 373 m dpl ditemukan 3 jenis yaitu A. niger, A. flavus, dan A. tamarii Tabel 3. Aspergillus merupakan fungi yang bersifat antagonis dan paling mendominasi dikedua daerah karena mempunyai daya antibiotik yang berperan dalam ketahanan tanaman. Aspergillus mempunyai pengaruh terhadap mikroorganisme patogen tanaman karena dapat mengeluarkan aflatoksin C 12 H 12 O 6 yang bersifat karsinogenik bagi manusia. Ketahanan tanaman meningkat karena jalinan hifa Aspergillus dapat menjadi penghalang bagi serangan fungi lainnya. Hal ini yang menyebabkan Aspergillus dapat ditemukan di kedua daerah baik di ketinggian 85 m dpl maupun ketinggian 373 m dpl disamping habitat dari Aspergillus yang kosmopolit Zahara dan Harahap, 2007. Aflatoksin adalah senyawa racun yang dihasilkan oleh metabolit sekunder fungi A. flavus yang sangat mematikan dan tidak dapat dinetralisir sampai pemasakan buah Hutasoit et al., 2013. Marga yang paling sedikit ditemukan adalah Fusarium dan Trichoderma. Kedua marga ini masing-masing hanya ditemukan satu jenis. Fusarium merupakan fungi yang sangat umum dikenal sebagai organisme penyebab penyakit pada tanaman. Pada penelitian ini Fusarium hanya ditemukan pada ketinggian 85 m dpl. Fusarium cepat berkembang pada tanah yang terlalu basah, kelembaban udara yang tinggi, dan pH tanah yang rendah dengan kisaran kisaran pH 4,5-6,0 Nugraheni, 2010. Hal ini sesuai dengan kondisi fisik pada daerah ketinggian 85 m dpl yang memiliki kelembaban udara sebesar 84 lebih tinggi dibandingkan dengan ketinggian 373 m dpl dan memiliki pH tanah sebesar 5,2 Tabel 1 sehingga pada daerah tersebut cocok untuk pertumbuhan Fusarium. Marga lain yang juga teridentifikasi yaitu Mucor, Trichoderma, dan Penicillium. Ketiga fungi tersebut merupakan fungi saprofit yang umum ditemukan di dalam tanah Purwantisari dan Hastuti, 2009. Pada kondisi normal ketiga fungi tersebut tidak bersifat patogen terhadap tanaman, akan tetapi bila akar tanaman tersebut terinfeksi oleh nematode puru akar, jenis fungi ini akan mampu menginvasi akar sehingga tanaman menjadi sakit Yudiarti, 2007. Marga Trichoderma merupakan kapang umum terutama di tanah dan kayu yang membusuk. Marga kapang tersebut juga dapat diisolasi dari tanaman tomat, kacang-kacangan, kentang serta rumput-rumputan seperti jagung dan gandum Ilyas, 2006.

4.4 Deskripsi Jenis-Jenis Fungi

a. Aspergillus niger

Ciri makroskopis A. niger terdiri dari suatu lapisan basal yang berwarna putih hingga kuning dan suatu lapisan konidiofor yang lebat berwarna coklat tua hingga hitam, permukaan koloni A. niger terlihat seperti kapas, tidak ditemukan gari-garis kosentris atau radial dan tidak ditemukan adanya tetes eksudat. Hasil pengamatan ini sesuai dengan ciri yang dikemukakan oleh Samson dan van Reenen-Hoekstra 1988 bahwa koloni A. niger memiliki karakteristik yang khas yaitu adanya lapisan konidiofor yang rapat dan padat berwarna coklat gelap hingga kehitaman dengan daerah basal berwarna putih atau kuning. Gambar 8. Makroskopis A. niger Dokumentasi pribadi Ciri mikroskopis Koloni A. niger memiliki vesikula berbentuk bulat hingga semibulat, konidia berbentuk bulat hingga semibulat dan memiliki ornamentasi berupa tonjolan dan duri-duri yang tidak beraturan, kepala konidia berwarna hitam, berbentuk bulat dan cenderung merekah menjadi kolom-kolom. Ciri-ciri seperti ini sesuai dengan buku identifikasi Gandjar et al. 1999 dan Barnett and Hunter 1972 Lampiran 3. Gambar 9. Mikroskopis A. niger. A. spora A. niger, 1. vesikel, 2. Konidiofor; B. kepala konidia; C. Konidia Dokumentasi pribadi

b. Aspergillus flavus

Ciri makroskopis A. flavus memiliki karakteristik warna hijau kekuningan, permukaan seperti kapas, tidak terdapat garis-garis radial atau kosentris dan tidak terdapat tetes eksudat. C B A 2 1 1:3 Gambar 10. Makroskopis A. flavus Dokumentasi pribadi Ciri mikroskopis menunjukkan bahwa koloni A. flavus memiliki kepala konidia bulat yang merekah menjadi beberapa kolom, konidiofor berwarna hialin dan kasar, vesikula berbentuk bulat, konidia berbentuk bulat dan berduri. Hasil pengamatan makroskopis dan mikroskopis koloni A. flavus sesuai dengan buku identifikasi Gandjar et al. 1999 Lampiran 4. Gambar 11. Mikroskopis A. flavus; A. spora A. flavus 1. Konidiofor, 2. vesikula; B. kepala konidia; C. konidia Dokumentasi pribadi

c. Aspergillus tamarii

Ciri makroskopis A. tamarii memiliki karakteristik yaitu warna koloni coklat kehijauan, permukaan koloni seperti tepung, tidak ada garis-garis radial dan tidak terdapat tetes eksudat. Gambar 12. Makroskopis A. tamarii Dokumentasi pribadi A B C 1 2 1:3 1:2,5