Gejala Serangan Penyakit pada Tanaman Kacang Panjang

bercak coklat seperti membusuk 373 m dpl Daun terlihat layu dari bagian akar sampai atas, daun terlihat memudar dan bagian akar mengering Gambar 6 Merata diseluruh permukaan daun Hijau pudar Aspergillus flavus Daun terlihat layu dan menguning Merata Kuning A. niger Daun terlihat layu, ada bagian daun yang menguning dan kering Tidak beraturan Kuning A. tamarii Daun terlihat layu dari bagian akar sampai atas, ada beberapa daun yang terdapat bercak kuning kecoklatan dan terdapat miselium berwarna putih dan diujung miselium berwarna hitam Tidak beraturan coklat Rhizopus oryzae Daun terlihat layu kekuningan dan terdapat bercak- bercak Tidak beraturan Coklat R. stolonifer Daun terlihat layu dan menguning Gambar 6 Tidak beraturan Kuning Mucor racemosus Berdasarkan hasil pengamatan gejala pada tanaman kacang panjang yang disebabkan oleh fungi di ketinggian 85 m dpl dan 373 m dpl Tabel 2 gejala yang paling mendominasi pada ketinggian 85 m dpl ialah dengan ciri-ciri daun tidak layu namun terdapat bercak-bercak kuning yang lama-kelamaan akan menutupi permukaan daun. Bercak-bercak kuning tersebut mula-mula berbentuk bulat dan lama-kelamaan melebar sehingga bentuknya menjadi tidak beraturan Gambar 4. Berdasarkan hasil isolasi dan identifikasi gejala tersebut disebabkan oleh Trichoderma harzianum yang termasuk kelas Deuteromycetes, ordo Moniliales, family Moniliaceae Purwantisari dan Hastuti, 2009. Gambar 4. Daun yang terserang Trichoderma harzianum Dokumentasi pribadi Gejala yang ditimbulkan pada serangan Fusarium sporotrichioides yaitu layu kekuningan yang dapat disebut sebagai penyakit layu Fusarium. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit tanaman ini adalah perubahan warna daun yang paling tua menjadi kekuningan dan seringkali perubahan tersebut terjadi pada satu sisi tanaman atau pada daun yang sejajar dengan tangkai daun. Daun yang terinfeksi akan layu dan mengering bahkan ada sebagian daun yang memiliki bercak-bercak kecoklatan dan lama-kelamaan daun akan terlihat seperti membusuk Gambar 5. Gejala layu Fusarium ini disebabkan patogen menginfeksi tanaman melalui luka pada akar dan masuk ke dalam jaringan xilem melalui aktivitas air sehingga merusak dan menghambat proses menyebarnya air dan unsur hara keseluruh bagian tanaman terutama pada bagian daun yang tua Huda, 2010. Fusarium menghasilkan tiga macam toksin yang menyerang pembuluh xilem yaitu asam fusaric, asam dehydrofusaric, dan lycomarasmin. Toksin-toksin tersebut akan mengubah permeabilitas membran plasma dari sel tanaman inang sehingga 1:2,5 mengakibatkan tanaman yang terinfeksi lebih cepat kehilangan air dari pada tanaman yang sehat Nugraheni, 2010. Gambar 5. Daun yang terserang Fusarium sporotrichioides Dokumentasi pribadi Fusarium dapat bertahan dalam tanah sebagai miselium atau spora tanpa adanya inang. Jika terdapat inang akan menginfeksi akar, masuk ke jaringan vaskular xilem menyebar serta memperbanyak diri, dan menyebabkan inang mengalami kelayuan yang dikarenakan sistem pembuluh pada tanaman inang tersebut tersumbat Agrios, 1996. Penyakit yang ditimbulkan oleh Rhizopus oryzae yang ditemukan dikedua ketinggian adalah busuk lunak yang memiliki gejala pada daun seperti mengalami kelayuan dan memiliki bercak yang mula-mula berwarna kuning. Bercak tersebut kemudian menjadi kecoklatan dan bercak ini tidak mempunyai halo atau pusat bercak sehingga bentuknya tidak berarturan serta terdapat miselium putih dengan ujung miselium berwarna hitam seperti pentul yang menutupi permukaan daun. Gejala yang ditimbulkan oleh R. stolonifer adalah daun layu, berwarna kuning dan terdapat bercak-bercak yang tidak beraturan berwarna coklat. Spora dari Rhizopus dapat menyebar dengan bantuan udara dan memiliki hifa yang menghasilkan enzim pectinolytic yang merusak lamela tengah, menginfeksi jaringan dan 1:2,5 menjadikan tanaman tersebut lunak, busuk dan lama-kelamaan mengering dan berwarna hitam Samosir 2007. Gejala penyakit yang disebabkan oleh Aspergillus flavus adalah terjadi perubahan warna pada bagian daun. Mula-mula daun berwarna hijau kemudian berubah menjadi hijau pucat hingga memudar. Daun yang sudah memudar seluruhnya akan menjadi kering dan dapat mengakibatkan kematian pada tanaman. Gejala seperti ini disebut klorosis Pracaya, 2008 yang disebabkan oleh serangan penyakit dari A. flavus Gambar 6. Gejala yang ditimbulkan dari serangan A. niger dan A. tamarii hampir memiliki kesamaan yaitu daun menguning dan mengalami kelayuan yang lama-kelamaan daun akan menajdi kering. A. flavus umum ditemukan pada kacang-kacangan, sedangkan A. niger dan A. tamarii merupakan jenis yang kosmopolit di daerah tropis dan subtropis dan mudah diisolasi dari tanah, air, buah-buahan serta serasah Gandjar et al., 1999. Gejala penyakit yang disebabkan oleh Mucor racemosus adalah daun mengalami kelayuan dari bagian akar sampai bagian pucuk serta daun mengalami perubahan warna dari yang mula-mula berwarna hijau menjadi kekuningan Gambar 6. Aspergillus, Rhizopus, dan Mucor merupakan fungi yang banyak menyerang tumbuhan tingkat tinggi parasit dan banyak ditemukan pada produk- produk pasca panen karena pertumbuhan koloninya yang sangat cepat Susilowati dan Listyawati, 2001. Gambar 6. Gejala serangan fungi. A. Gejala serangan Rhizopus oryzae; B. Gejala serangan Aspergillus flavus; C. Gejala serangan Mucor racemosus Dokumentasi pribadi Gejala serangan berikutnya yaitu dari marga Penicillium. Berdasarkan identifikasi, marga ini belum diketahui jenisnya karena hasil pengamatan makroskopis dan mikroskopis yang tidak mendukung. Berdasarkan hasil pengamatan, gejala yang ditimbulkan dari Penicillium sp. adalah mula-mula daun berwarna hijau dengan bercak kuning, setelah itu bercak berubah menjadi coklat tua seperti busuk Gambar 7. Marga ini merupakan penghuni tanah dan merusak aneka macam buah-buahan terutama buah berdaging lunak, serta dapat diisolasi dari kacang-kacangan Gandjar et al., 1999. Gambar 7. Gejala serangan Penicillium sp. Dokumentasi pribadi

4.3 Jenis-Jenis Fungi dan Organ Tanaman Kacang Panjang yang Diserang

Untuk mengetahui fungi penyebab penyakit pada tanaman kacang panjang perlu dilakukan isolasi dari bagian tanaman yang sakit dan dibiakkan pada media PDA. Fungi yang tumbuh diamati secara makroskopis dan mikroskopis. Pada C B A 1:1,5 1:1,5 1:4 1:5 penelitian ini diperoleh hasil pengamatan fungi penyebab penyakit tanaman kacang panjang yang disajikan pada tabel 3. Tabel 3. Fungi yang Ditemukan pada Tanaman Kacang Panjang No Jenis Ketinggian m dpl 85 373 Jumlah koloni Organ yang diseramg Jumlah koloni Organ yang diserang 1 Aspergillus niger - - 1 Daun 2 A. flavus - - 1 Daun 3 A. tamarii - - 1 Daun 4 Aspergillus sp. 1 Daun - - 5 Fusarium sporotrichioides 1 Daun - - 6 Mucor racemosus - - 2 Daun 7 Mucor sp. 1 Daun - - 8 Penicillium sp.1 1 Daun - - 9 Penicillium sp.2 1 Daun - - 10 Rhizopus oryzae 2 Daun dan bunga 1 Daun 11 R. stolonifer - - 1 Daun 12 Trichoderma harzianum 1 Daun - - Berdasarkan hasil pada tabel 3 menunjukan bahwa terdapat 12 jenis dari 6 marga fungi penyebab penyakit pada tanaman kacang panjang. Pada daerah dengan ketinggian 85 m dpl keragaman fungi penyebab penyakit lebih banyak dibandingkan dengan ketinggian 373 m dpl. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu tingkat kelembaban tanah di ketinggian 85 m dpl lebih tinggi Tabel 1. Kelembaban tanah yang tinggi mengakibatkan menurunnya suplai oksigen ke akar. Kekurangan oksigen menyebabkan sel-sel akar mengalami stres, sesak napas dan kolapsi. Keadaan basah menguntungkan pertumbuhan mikroorganisme yang selama proses hidupnya membentuk substansi seperti nitrit, yang beracun bagi tanaman Yunasfi, 2002. Marga yang paling banyak ditemukan adalah Aspergillus. Pada ketinggian 85 m dpl ditemukan 1 jenis yaitu Aspergillus sp. sedangkan dari ketinggian 373 m dpl ditemukan 3 jenis yaitu A. niger, A. flavus, dan A. tamarii Tabel 3. Aspergillus merupakan fungi yang bersifat antagonis dan paling mendominasi dikedua daerah karena mempunyai daya antibiotik yang berperan dalam ketahanan tanaman. Aspergillus mempunyai pengaruh terhadap mikroorganisme patogen tanaman karena dapat mengeluarkan aflatoksin C 12 H 12 O 6 yang bersifat karsinogenik bagi manusia. Ketahanan tanaman meningkat karena jalinan hifa Aspergillus dapat menjadi penghalang bagi serangan fungi lainnya. Hal ini yang menyebabkan Aspergillus dapat ditemukan di kedua daerah baik di ketinggian 85 m dpl maupun ketinggian 373 m dpl disamping habitat dari Aspergillus yang kosmopolit Zahara dan Harahap, 2007. Aflatoksin adalah senyawa racun yang dihasilkan oleh metabolit sekunder fungi A. flavus yang sangat mematikan dan tidak dapat dinetralisir sampai pemasakan buah Hutasoit et al., 2013. Marga yang paling sedikit ditemukan adalah Fusarium dan Trichoderma. Kedua marga ini masing-masing hanya ditemukan satu jenis. Fusarium merupakan fungi yang sangat umum dikenal sebagai organisme penyebab penyakit pada tanaman. Pada penelitian ini Fusarium hanya ditemukan pada ketinggian 85 m dpl. Fusarium cepat berkembang pada tanah yang terlalu basah, kelembaban udara yang tinggi, dan pH tanah yang rendah dengan kisaran kisaran pH 4,5-6,0 Nugraheni, 2010. Hal ini sesuai dengan kondisi fisik pada daerah ketinggian 85 m dpl yang memiliki kelembaban udara sebesar 84 lebih tinggi