•
Inovasi dan proses desain
Inovasi dan desain pada bangunan sekolag dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk siswa. Misi dengan menciptakan lingkungan sekolah yang ramah lingkungan
juga dapat menambah nilai poin.
I.17 Penerapan Tema dalam Rancangan
Penerapan tema Green Architecture pada bangunan yang dirancang dapat dilakukan melalui berbagai cara sebagai berikut :
•
Mewujudkan suatu kawasan dengan perbandingan antara luas lahan hijau dengan lahan terbangun
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.06PRTM2007 tanggal 16 Maret 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
dijelaskan bahwa perbandingan antara lahan hijau dengan lahan terbangun adalah 40 : 60 . Hal tersebut tercantum dalam KDH Koefisien Daerah Hijau yaiitu angka
persentase perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung diperuntukkan bagi pertamananpenghijauan dan luas tanah perpetakandaerah
perencanaan yang dikuasai. Dengan perencanaan sedemikian, diharapkan kualitas udara dan lingkungan yang
tercipta akan asri dan sehat bagi pengguna bangunan. Selain itu, jumlah air yang kembali ke tanah akan lebih banyak.
•
Mengembangkan tata vegetasi yang baik
Tata vegetasi suatu kawasan juga sangat mempengaruhi kondisi lingkungan bangunan yang terdapat pada kawasan tersebut. Dengan adanya tata vegetasi yang baik
diharapkan dapat memperbaiki iklim mikro dan mengurangi polusi udara terutama pada bangunan tempat manusia beraktivitas. Dengan adanya tata vegetasi yang baik dapat
mengurangi emisi gas karbondioksida yang akan mengurangi dampak pemanasan global. •
Mengembangkan bangunan hijau green building
Dalam konsep Green Building terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: o
Terintegrasi dengan alam o
Memperhatikan ekosistem lokal dengan perencanaan jangka panjang o
Produk dari tindakan manusia dengan mempertimbangkan kualitas lingkungan baik fisik maupun social
o Memenuhi kriteria LEED Leadership in Energy and Environtmental Design
o Menyelamatkan energi sekaligus memenuhi kebutuhan.
Universitas Sumatera Utara
•
Melakukan Proses Recycle dan Reuse untuk air dan limbah
Untuk mewujudkan konsep green architecture perlu dilakukan proses pendaurulangan dan pemanfaatan kembali air dan limbah. Air yang di pakai pada
bangunan akan di daur ulang kembali melalui proses water treatment dan di pakai kembali sehingga kita tidak perlu menggunakan air bersih dalam jumlah yang banyak.
Begitu juga dengan limbah. Air limbah hasil buangan bangunan dapat ditreatment kembali dan dipakai untuk keperluan taman. Selain itu juga bisa dilakukan sistem
penampungan air hujan yang kemudian akan digunakan untuk keperluan lanskap. Strategi dalam menerapkan konsep green building pada desain bangunan yaitu
sebagai berikut: o
Pemanfaatan material yang berkelanjutan, o
Keterkaitan dengan ekologi lokal, o
Keterkaitan antara transit dengan tempat tinggal, bekerja dan rekreasi, o
Efisiensi penggunaan air, o
Mengedepankan kondisi lokal, baik secara fisik maupun sosial, o
Pendidikan sustainability melalui desain, o
Memperkuat keterkaitan dengan alam, dan o
Pemakaian kembalirenovasi bangunan Ketahanan bangunan melalui layout yang fleksibel.
•
Menggunakan atap hijau roof – garden
atau green roof
Green roof adalah atap bangunan yang ditanami oleh vegetasi atau media tanaman, dapat berupa taman, tempat rekreasi, ataupun kegiatan lainnya. Green roof membantu
mengoptimalkan suhu udara sekitar bangunan dan mengurangi nilai suhu yang akan masuk ke dalam bangunan. Selain itu green roof gambar 4.1 juga menjadi media untuk
mengembalikan air ke dalam tanah terbangun.
Gambar 4.1 Green Roof
Universitas Sumatera Utara
•
Pencahayaan alami dengan menyediakan skylight
, bukaan besar pada dinding.
Adapun skylight dapat dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini
Gambar 4.2 Skylight
•
Menggunakan teknologi
photovoltaic
Penggunaan photovoltaic panel gambar 4.3 adalah sebagai berikut :
Gambar 4.3 Photovoltaic Panel
•
Water Recycle
Sumber air berasal dari air hujan. Air hujan sebelumnya akan ditampung kemudian disaring dan akan digunakan untuk keperluan penyiraman tanaman, mencuci,
penyiraman pada kamar mandi, kolam hias, dan lainnya . gambar 4.4
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 Water Recycle
•
Menggunakan material bangunan yang ramah lingkungan
Material yang akan digunakan untuk pembangunan sekolah ini adalah material yang ramah lingkungan dan memiliki dampak paling minimal terhadap lingkungan, seperti
bambu, cat yang tidak mengandung zat beracun, dan lainnya. Material yang termasuk material ramah lingkungan adalah material yang tahan lama dan dapat didaur-ulang,
material juga dapat berupa material yang member efek positif terhadap lingkungannya, seperti pada udara, tanah, dan air. Berikut beberapa contoh bahan dan material yang
termasuk material green: •
Melakukan penanganan limbah bangunan secara efektif
Mengalihkan atau menggunakan kembali air limbah sebelum memasuki saluran limbah sentral akan meminimalisir beban dari utilitas pengolahan limbah sentral. Sebagai
fungsi tambahan, limbah padat yang dihasilkan dapat digunakan langsung pada site sebagai sumber irigasi yang mengandung nutrisi yang berharga bagi tumbuhan atau
sebagai bagian dari fitur desain di dalam tapak yang menarik. Air yang dialihkan dari
Universitas Sumatera Utara
saluran limbah, baik graywater maupun blackwater, yang memerlukan penanganan langsung yang berbeda. Graywater adalah air limbah yang dihasilkan dari penggunaan
indoor seperti air cucian, shower, dan sink, dan dapat digunakan kembali dalam penyiraman toilet atau irigasi untuk membantu meminimalkan beban sistem pengolahan
limbah dan untuk mengurangi total konsumsi air. Untuk memanfaatkan graywater, sistem pemipaan ganda harus diinstal untuk memisahkannya dengan blackwater, yang
merupakan air limbah yang dihasilkan dari penyiraman toilet. Blackwater dapat diolah di tempat melalui sistem konvensional ataupun alternatif.
•
Menggunakan perabot dalam bangunan yang hemat energi dan hemat pemakaian air
Seiring teknologi yang berkembang, pada saat ini banyak perabot bangunan yang menggunakan konsep eco-friendly, dimana konsep ini adalah meminimalkan
penggunaan, bahan dan material perabot terhadap lingkungan. Hal ini berarti bahwa perabot eco-friendly cocok digunakan untuk bangunan dengan tema Green Architecture.
I.18 Keterkaitan Tema dengan Judul