42
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia dini yang mengikuti program PAUD Kelompok Bermain Generasi Sejahtera di Kelurahan
Merdeka Kecamatan Medan Baru yang berjumlah 40 anak data bersumber dari Kepala Sekolah Kelompok Bermain Generasi Sejahtera, 2010.
3.3.2. Sampel
Yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah anak usia dini yang mengikuti program PAUD di Kelompok Bermain Generasi Sejahtera. Pengambilan
sampel dilakukan dengan metode total sampling yaitu sebanyak 40 anak. Responden dalam penelitian ini adalah ibu anak.
3.4. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan ibu anak yang
mengikuti program PAUD, yaitu : karakteristik anak umur, jenis kelamin, frekuensi makan menggunakan formulir food frequency, jenis makanan dan jumlah konsumsi
energi protein menggunakan formulir food recall 24 jam, pengukuran berat badan menggunakan timbangan injak dan tinggi badan menggunakan mikrotois.
2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari catatan atau dokumen di
PAUD Kelompok Bermain Generasi Sejahtera Kelurahan Merdeka Kecamatan Medan Baru yang meliputi data anak, gambaran umum dan letak geografis.
Universitas Sumatera Utara
43
3.5. Definisi Operasional
a. Anak usia dini adalah seorang anak yang berusia 3-6 tahun.
b. Konsumsi pangan adalah jenis, frekuensi makanan dan jumlah energi protein
yang dikonsumsi anak usia dini per hari. c.
Jenis makanan adalah berbagai macam makanan yang diberikan kepada anak usia dini, yaitu makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan dan lain-lain.
d. Frekuensi makan adalah berapa kali setiap jenis makanan dikonsumsi oleh anak
usia dini pada waktu tertentu, yaitu 1xhr, 1xhr, 4-6xhr, 1-3xmggu, 1xbln, tidak pernah
e. Jumlah energi dan protein adalah kuantitas energi dan protein yang diperoleh dari
makanan yang dikonsumsi anak usia dini dalam sehari. f.
Status gizi anak usia dini adalah keadaan gizi anak usia dini yang ditentukan
dengan melakukan pengukuran antropometri BBU, TBU dan BBTB. 3.6. Aspek Pengukuran
1. Konsumsi Pangan
Jenis makanan dan jumlah energi protein yang dikonsumsi anak usia dini diperoleh berdasarkan food recall 24 jam yang dilakukan 2 kali dan harinya tidak
berturut-turut, yaitu melalui wawancara dengan ibu anak yang mengikuti program PAUD. Dari hasil food recall 24 jam, dihitung rata-rata konsumsi energi dan protein,
kemudian dibandingkan dengan angka kecukupan gizi anak.
Tabel 3.1. Angka Kecukupan Gizi Anak No.
Umur tahun Energi kkal
Protein gr
1. 1-3 1000
25 2. 4-6
1550 39
Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VII, Jakarta, 2004
Universitas Sumatera Utara
44
Klasifikasi tingkat konsumsi energi dan protein dibagi menjadi empat, yaitu : −
Baik :
≥ 100 AKG −
Sedang : 80 – 99 AKG
− Kurang
: 70 – 80 AKG −
Defisit : 70 AKG
2. Status Gizi Anak Usia Dini
Status gizi diperoleh melalui pengukuran antropometri tinggi badan menurut umur TBU, berat badan menurut umur BBU dan berat badan menurut tinggi
badan BBTB. Untuk menentukan klasifikasi status gizi digunakan Z-skor sebagai batas
ambang kategori. Rumus perhitungan Z-skor adalah sebagai berikut : Z-skor =
rujukan baku
simpangan Nilai
rujukan baku
median Nilai
subjek individu
Nilai −
Di bawah ini adalah kategori status gizi dan batasan-batasannya yang menggunakan standar WHO 2005 :
a. Kategori berdasarkan BBU: −
BB normal :
≥ - 2 SD sd 1 SD −
BB kurang :
≥ - 3 SD sd - 2 SD −
BB sangat kurang : - 3 SD
b. Kategori berdasarkan PBU : −
PB lebih dari normal : 3 SD −
PB Normal :
≥ - 2 SD sd 3 SD −
PB Pendek : -2SD sd -3 SD
− PB Sangat Pendek
: - 3 SD
Universitas Sumatera Utara
45
c. Kategori berdasarkan BBPB : −
Sangat Gemuk : 3 SD
− Gemuk
: 2 SD sd 3 SD −
Resiko Gemuk : 1 SD sd 2 SD
− Normal
: -2 SD sd 1 SD
− Kurus
: -2 SD sd -3 SD −
Sangat Kurus : -3 SD
3.7 Pengolahan dan Analisa Data 3.7.1 Pengolahan Data