57
Tabel 4.11. Distribusi Status Gizi BBTB Anak Berdasarkan Konsumsi Pangan di PAUD Generasi Sejahtera Kelurahan Merdeka Kecamatan
Medan Baru Tahun 2010
Status Gizi Anak BBTB
Normal Kurus
No. Konsumsi Pangan
Anak n n
n
1. Konsumsi Energi :
− Baik
− Sedang
− Kurang
6 22
1 85,7
100,0 9,1
1 10
14,3 0,0
90,9 7
22 11
100,0 100,0
100,0
Total 29 72,5 11
27,5 40 100,0
2. Konsumsi Protein :
− Baik
− Sedang
− Kurang
− Defisit
5 19
5 83,3
100,0 38,5
0,0 1
8 2
16,7 0,0
61,5 100,0
6 19
13 2
100,0 100,0
100,0 100,0
Total 29 72,5 11
27,5 40 100,0
Hasil penelitian diperoleh 7 anak yang memiliki tingkat konsumsi energi baik, 85,7 status gizi normal, sementara dari 11 anak yang memiliki tingkat konsumsi
energi kurang, hanya 9,1 status gizi normal. Dari 6 anak yang memiliki tingkat konsumsi protein baik, 83,3 status gizi normal, sedangkan anak yang memiliki
tingkat konsumsi protein defisit, 100 status gizi kurus berdasarkan tinggi badan menurut berat badan.
4.6. Status Gizi Anak Berdasarkan Karekateristik Ibu
4.6.1. Status Gizi BBU Anak Berdasarkan Karakteristik Ibu
Ibu yang tidak bekerja di luar rumah ibu rumah tangga akan memiliki alokasi waktu yang lebih banyak untuk keperluan keluarga. Kebiasaan makan anak
dapat lebih diperhatikan oleh ibu, sehingga anak diharapkan akan tumbuh optimal dan sehat.
Universitas Sumatera Utara
58
Tabel 4.12. Distribusi Status Gizi BBU Anak Berdasarkan Karakteristik Ibu di PAUD Generasi Sejahtera Kelurahan Merdeka Kecamatan
Medan Baru Tahun 2010
Status Gizi Anak BBU
Normal Kurang
No. Karakteristik Ibu
n n n
1. Pekerjaan :
− Ibu Rumah Tangga
− Buruh Cuci
− Berdagang
28 1
1 80,0
33,3 50,0
7 2
1 20,0
66,7 50,0
35 3
2 100,0
100,0 100,0
Total 30 75,0 10
25,0 40 100,0
2. Pendidikan :
− SD
− SMP
− SMA
− D-III
3 9
17 1
37,5 69,2
94,4 100,0
5 4
1 62,5
30,8 5,6
0,0 8
13 18
1 100,0
100,0 100,0
100,0
Total 30 75,0
10 25,0
40 100,0
Dari 35 anak yang memiliki pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga, 80,0 status gizi normal berdasarkan berat badan menurut umur, sementara dari 3 anak yang
memiliki pekerjaan ibu sebagai buruh cuci, hanya 33,3 status gizi normal. Dalam hal pendidikan ibu, 94,4 status gizi anak normal dari 18 anak yang memiliki
pendidikan ibu SMA, sementara sebagian besar status gizi kurang ada pada ibu yang memiliki pendidikan SD 62,5 dan SMP 30,8.
4.6.1. Status Gizi TBU Anak Berdasarkan Karakteristik Ibu
Ibu yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan lebih mampu untuk mengelola sumberdaya yang dimiliki di rumahtangganya secara lebih efesien
dibandingkan para ibu yang berpendidikan rendah, sehingga kebutuhan gizi anak dapat terpenuhi dan anak akan mendapatkan status gizi yang baik
Universitas Sumatera Utara
59
Tabel 4.13. Distribusi Status Gizi TBU Anak Berdasarkan Karakteristik Ibu di PAUD Generasi Sejahtera Kelurahan Merdeka Kecamatan
Medan Baru Tahun 2010
Status Gizi Anak TBU
Normal Pendek
No.
Karakteristik Ibu
n n n
1. Pekerjaan :
− Ibu Rumah Tangga
− Buruh Cuci
− Berdagang
29 1
1 82,9
33,3 50,0
6 2
1 17,1
66,7 50,0
35 3
2 100,0
100,0 100,0
Total 31 77,5 9 22,5 40
100,0
2. Pendidikan :
− SD
− SMP
− SMA
− D-III
3 9
18 1
37,5 69,2
100,0 100,0
5 4
62,5 30,8
0,0 0,0
8 13
18 1
100,0 100,0
100,0 100,0
Total 31 77,5 9 22,5 40
100,0
Hanya 17,1 anak yang status gizi kurang dari 35 anak yang memiliki pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga, sementara sebagian besar 66,7 status
gizi pendek ada pada ibu yang memiliki pekerjaan sebagai buruh cuci. Dalam hal pendidikan ibu, diperoleh semua anak memiliki status gizi normal dengan pendidikan
ibu adalah SMA dan DIII.
4.6.3. Status Gizi BBTB Anak Berdasarkan Karakteristik Ibu