65
listrik lagi. Waah banyak lah kebutuhan” Mariyem, 45 tahun. Wawancara 25 April 2015
Berbeda hal nya dengan informan lainnya yang hanya bekerja sebagai buruh upah tani dan tidak memiliki sawah sendiri. Berdasarkan penyampaiannya:
“hasil dari upahan sehari dibayar Rp 42.000 kalo nanam serante, nanam bisa sampe sepuluh rante tapi gak siaplah sehari, biar cepat
kadang dibantu sama suami. Pendapatan dari nanam aja ya gak banyak, paling nanti kalo panen baru disuruh kerja lagi kalo ada
yang butuh bantuan, lumayan bisa dapat 100 ribu satu hari. Lebih enak memang kalo punya sawah sendiri hasilnya kan lebih
banyak” Ana, 33 tahun. Wawancara 25 April 2015.
Dari penyampaian tersebut terlihat bahwa keadaan ekonomi buruh upah dengan pemilik sawah sendiri sangat berbeda, pandangan masyarakat setempat
juga melihat status sosial seseorang berdasarkan luas lahansawah yang dimiliki. Semakin luas lahansawah yang dimiliki semakin tinggi pula status sosialnya.
3.5. Peran Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara terus berupaya mempertahankan swasembada pangan, meskipun dilain sisi banyak alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian,
pertambahan jumlah penduduk, rusaknya jaringan irigasi sehingga pembangunan infrastruktur pertanian menjadi salah satu prioritas. Pemerintah selalu berupaya
mengatasi masalah tersebut sesuai dengan komitmen pemerintah yang telah menetapkan pembangunan melalui trobosan “revitalisasi pertanian”.
Begitu banyak masalah pertanian yang dihadapi sehingga pemerintah khususnya Dinas Pertanian harus berperan lebih aktif. Selain itu memasuki era
globalisasi maka daya saing produk juga perlu ditingkatkan serta terbatasnya tenaga penyuluh pertanian. Masalah penyuluh pertanian akhir-akhir ini kerap
66
dibahas seperti halnya masalah hubungan petani dengan penyuluh pertanian di Desa Bandar Dolok
3.5.1. Hubungan Petani dengan Penyuluh Pertanian Sejak di tetapkan Undang-Undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan maka kegiatan penyuluhan harus dilaksanakan oleh sebuah badan khusus penyelenggara penyuluhan baik dari
tingkat pusat sampai tingkat kecamatan dan desa. Visi dari penyuluhan adalah “terwujudnya penyuluhan dan ketahanan pangan yang tangguh dan mandiri
menuju masyarakat pancasila, religius, modern, kompetitif dan berwawasan lingkungan”.
Penyuluh pertanian di Desa Bandar Dolok bertugas untuk memberi bimbingan kepada petani seperti pengenalan inovasi atau teknologi baru, namun
banyak petani yang tidak kenal dengah penyuluh pertaniannya. Berdasarkan pengamatan penulis, petani dan penyuluh pertanian di desa ini memiliki sikap
yang kurang terbuka dan acuh tak acuh. Informan menyampaikan : “siapa ppl di sini? Ibu gak tau tuh. Ntah yang mana orang nya,
gak pernah pun orang itu ke sawah ini sepanjang yang ibu tau. Lagian ibu juga gak pernah hadir kalo ada pertemuan” Rosliana
Sitorus, 52 tahun. Wawancara 5 Mei 2015 Menurut sudut pandang penyuluh petani tidak peduli dengan teknologi-
teknologi baru sehingga sulit untuk maju. Disisi yang berbeda, penyuluh pertanian juga belum peka dalam mendampingi petani karena penyuluh tersebut kurang
menanggapi kondisi petani. Penyuluh hanya berperan sebagai penyampai, padahal penyuluh dituntut lebih menjadi motivator, konsultan dan penggerak bahkan
penyuluh haruslah mampu membantu petani dalam menghadapi permasalahan- permasalahan yang terjadi.
67
Jika dilihat berdasarkan uraian tersebut, maka komunikasi yang terjalin antara petani dan penyuluh bukanlah komunikasi yang berjalan dengan baik.
Padahal penyuluh harusnya beradaptasi, membangun kepercayaan dan memelihara hubungan yang baik kepada petani. Sebagian petani menilai bahwa
permasalahan-permasalahn petani tidak semuanya dapat diatasi penyuluh seperti hama dan pola tanam. Dengan demikian banyak petani yang tidak hadir saat ada
pertemuan dengan penyuluh, mereka lebih memilih bekerja di sawah daripada mendengarkan penjelasan yang disampaikan. Selain untuk pergi ke sawah mereka
lebih memanfaatkan waktunya untuk beristirahat dirumah ataupun memancing. Adapun kendala-kendala yang dihadapi penyuluh dalam melaksanakan
tugasnya, yakni: -
Tingkat pendidikan petani bervariasi sehingga sulit untuk memilih media penyuluhan yang sesuai secara menyeluruh untuk semua petani
- Masih rendahnya minat petani untuk membaca sehingga petani tidak
cepat dalam menerima informasi yang baru Penyuluh pertanian yang bertugas di Desa Bandar Dolok sudah cukup
lama hampir 2 tahun. Hubungan penyuluh pertanian dengan perangkat desa berjalan dengan baik. Saat ini penyuluh pertanian masih terus mengurus struktur
kelompok tani yang tidak aktif dan proses komunikasi yang berjalan kurang baik antar kelompok.
68
BAB IV STRATEGI PETANI
Seperti yang dijelaskan oleh Scoot 1976 dalam bukunya moral ekonomi petani, tindakan yang dilakukan petani tradisional adalah “mendahulukan
selamat” safety-first. Kegagalan panen atau penurunan jumlah produksi akan membawa dampak buruk bagi kelangsungan hidup petani miskin yang secara
sosial ekonomi sangat rentan. Begitu juga dengan petani padi Desa Bandar Dolok untuk menghindari resiko, baginya yang penting dalam usaha tani adalah tanaman
yang bisa digunakan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya yang dapat dikerjakan sendiri.
Sejumlah persoalan dihadapi petani membuat mereka terus berusaha untuk melakukan tindakan yang terbaik agar jauh dari kata rugi. Persoalan muncul jika
harapan petani tidak sesuai dengan kenyataannya, maka dari itu untuk mengatasi persoalan tersebut petani membangun strateginya sendiri. Di Bali, strategi yang di
gunakan petani berbasis kearifan lokal
18
18
Kearifan lokal dapat dipahami sebagai usaha manusia dengan menggunakan akal budinya kognisi untuk bertindak dan bersikap terhadap suatu peristiwa dalam ruang tertentu
yaitu subak. Subak merupakan salah satu sistem kemasyarakatan adat Bali yang khusus mengatur sistem pengairan sawah
irigasi. Di Jawa, petani pedesaan juga mengenal sistem pranoto mongso sebagai kearifan lokal yangmana pranoto mongso merupakan aturan atau patokan waktu
mulai tanam hingga panen yang digunakan petani berdasarkan naluri saja. Berbeda dengan petani di Desa Bandar Dolok, Kecamatan Pagar Merbau,
Kabupaten Deli Serdang, mereka tidak berfokus pada kearifan lokal. Strategi petani di Desa Bandar Dolok tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
69
4.1.Strategi: Hama
Hama sebagai faktor penghambat pertumbuhan padi dan mampu mangancam petani akan kegagalan panen. Serangan hama sangat ditakuti oleh
petani, hama yang paling sering menyerang pertanian Desa Bandar Dolok ialah keong emas, wereng, tikus dan kupu-kupu
4.1.1. Keong emas
Untuk menanggulangi hama keong emas dapat dilakukan dengan pengendalian fisik yaitu memungut keong emas dan menghancurkannya. Tidak
hanya keong emasnya saja yang dihancurkan, petani juga menghancurkan telur- telur keong emas yang ada disekitar padi. Selain pengendalian fisik, untuk
menanggulangi hama keong emas dapat dilakukan dengan cara pengendalian mekanik yaitu petani membuat alat penyaringan dari kawat atau anyaman bambu
pada saluran irigasi untuk mencegah masuknya keong emas ke areal sawah. Untuk sebagian petani yang memiliki bebek biasanya mereka menggiring bebek-
bebeknya ke sawah dengan tujuan agar bebek memakan keong emas tersebut. Cara lain mengendalikan keong emas yaitu pengendalian secara kimia
dengan menggunakan racun, jenis racun yang digunakan ialah saponin. Saponin merupakan senyawa kimia yang sifatnya menyerupai sabun dan akan membentuk
busa jika diaduk dan dicampur dengan air. Saponin bekerja sebagai antimikroba karena bersifat sebagai racun. Selain untuk membasmi keong emas, saponin juga
didapat meracun ikan dan hewan air lainnya. Seperti yang dijelaskan oleh informan:
“ya iyaa...dengan nada kesal untuk basmi keong pake racun memang atau pestisida. Pestisida jenis apa yang digunakan? Yang
saya pakai namanya saponin, bisa juga untuk ngeracun ikan” Eko, 34 tahun. Wawancara 5 Mei 2015
70
4.1.2. Wereng
Hama wereng pernah menyerang sawah petani Desa Bandar Dolok hingga meraka harus menjual sebagian lahan ke orang lainluar desa. Hama wereng ini
salah satu penyebab mengapa pemilik sawah di Desa Bandar Dolok sebagian bukan penduduk yang tinggal di desa tersebut.
Untuk mengatasi hama wereng petani melakukan penyemprotan massal dengan insektisida. Insektisida adalah bahan-bahan kimia bersifat racun yang
dipakai untuk membunuh serangga
19
Foto 19. Insektisida pembasmi wereng Sumber : Dokumentasi pribadi tahun 2015
. Petani menggunakan insektisida dengan dosisi 2 Kg insektisida untuk luas sawah per rante. Insektisida yang digunakan
mengandung bahan karbofuran yaitu Centa-Fur 3GR, insektisida jenis ini berbentuk butiran berwarna ungu dan cara aplikasinya adalah disebar. Cara ini
cukup efisien jika aplikasinya bersamaan dengan pemupukan.
Centa-Fur 3GR dengan bahan aktif Karbofuran memiliki dampak negatif yaitu saat insektisida jenis ini dipakai bukan hanya serangga atau hama saja yang
akan mati tetapi semua habitat yang ada didalam tanah tersebut akan musnah, termasuk mikroorganisme pengurai, cacing tanah dan belut.
19
www.wikipedia.org diakses pada tanggal 17 Mei 2015, pukul 16:36 WIB
71
Selain menggunakan insektisida untuk mencegah hama wereng petani hendaknya memilih bibit unggul tahan wereng, petani juga harus rajin mengamati
wereng dipersemaian setiap hari setelah tanam pindah. Menggunakan pupuk SP- 36 juga dapat membantu upaya pencegahan.
Teknologi baru yang digunakan untuk mengantisipasi meluasnya hama wereng ialah yellow trap. Yellow trap perangkap kuning dapat mengendalikan
serta memantau populasi wereng. Yellow trap adalah perangkap hama berbentuk rumah kecil gubuk berwarna kuning, terbuat dari seng dan dilengkapi dengan
lampu, corong tempat masuk hama serta plastik tempat menampung hama yang terperangkap.
Foto 20 : Yellow Trap Saat Disosialisasikan Sumber : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumut
Teknologi yellow trap dikenalkan oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Sumatera Utara pada tanggal 19 Januari 2011 di Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang. Lampu penangkap dari yellow
trap dipasang pada ketinggian 150-250 cm dari permukaan tanah. Hasil tangkapan dengan lampu 100 watt dapat mencapai 400.000 ekormalam. Sayangnya,
teknologi yang diperkenalkan oleh pemerintah ini hanya sebatas perkenalan saja,
72
belum digunakan oleh masyarakat petani Desa Bandar Dolok bahkan desa-desa lain yang masuk pada Kecamatan Pagar Merbau.
4.1.3. Tikus
Petani Desa Bandar Dolok melakukan pembongkaran liang tempat bersembunyi tikus untuk mengurangi hama tersebut, beberapa waktu petani juga
melakukan pengasapan yang disebut mereka adalah asap blerang. Memasang perangkap tikus juga pernah dilakukan, menggunakan jebakan tikus adalah cara
yang paling efektif, aman dan ekonomis namun tidak jarang juga petani menggunakan bahan kimia. Petani tahu bahwa menggunakan bahan kimia dalam
jumlah yang banyak dan secara terus-menerus dapat mengurangi kesuburan tanah, meskipun begitu mereka tetap menggunakannya karena hasilnya lebih optimal.
Racun pembasmi tikus yang digunakan ialah pestisida jenis rodentisida
20
1.1.4 Kupu-kupu
, rodentisida merupakan bahan kimia yang apabila masuk ke dalam tubuh tikus
akan mengganggu metabolisme tikus sehingga menyebabkan tikus keracunan lalu mati. Jika petani mendapatkan tikus di sawahnya, mereka akan membuang tikus
itu ke tengah-tengah jalan sawah. Tikus yang dibuang ke badan jalan akan mati tergilas sepada motor yang melintas.
Hama kupu-kupu bukan hama yang terlalu menakutkan, namun ulat dari kupu-kupu jika jumlahnya banyak mampu menghabiskan daun padi muda bahkan
sebelum padi tersebut ditanam pindah. Untuk membasmi hama-hama ini tempuh dengan cara petani menanaman bibit yang telah disemai saat serangan ulat-ulat
diperkirakan telah selesai, padi yang ditanam memiliki daya regenerasi yang
20
Rodentisida yang digunakan adalah rodentisida antikoagulan yaitu umpan beracun yang bekerja secara lambat dan tikus mati jauh dari tempat umpan
73
tinggi, menghancurkan telur-telur dan larva yang baru menetas, melakukan penyemprotan persemaian menggunakan insektisida yang resistensi. Cara yang
sering dilakukan petani ialah dengan menyelupkan bibit-bibit tanaman padi yang akan disemai kedalam herbisida
21
4.2. Strategi: Pupuk