56
masuk ke rumah warga pada saat malam hari dan kondisi tersebut sangat mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.
3.1.4. Kupu-kupu Hama kupu-kupu lebih populernya disebut sebagai hama sundep, hama ini
ditandai dengan terbangnya kupu-kupu berwarna putih dalam jumlah yang banyak pada sore dan malam hari. Kupu-kupu ini melakukan terbang sekitar dua minggu
ke daerah persamaian tanaman padi. Kupu-kupu yang berterbangan tersebut biasanya juga meletakkan telur-telurnya di bawah daun padi yang masih muda.
Dalam waktu beberapa hari telur itu akan menetas lalu menjadi ulat, ulat-ulat itulah yang merusak tanaman padi dengan memakan daun-daun padi muda.
Seperti yang diuraikan informan: “hmmmm.... Pasti pada banyak yang gak tau kalo kupu-kupu itu
termasuk pengganggu tanaman padi, kalo banyak kupu-kupu udah pasti lah itu banyak ulat, abis lah daun padi dimakannya.
Pasti padi bakal gak bagus nantinya” Istie, 24 tahun. Wawancara 7 April 2015
Hama-hama seperti keong emas, wereng, tikus, dan kupu-kupu ialah hama yang sering menyerang dan sebagai penghambat pertanian di Desa Bandar Dolok,
Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
3.2. Pupuk
Padi sawah merupakan konsumen pupuk terbesar di Indonesia, sehingga efesiensi pemupukan berperan penting dalam meningkatkan pendapatan petani,
dan berkelanjutan sistem produksi. Petani Desa Bandar Dolok pun menggunakan pupuk untuk meningkatkan hasil pertaniannya, pupuk yang biasa digunakan oleh
petani Desa Bandar Dolok ialah pupuk jenis Urea, SP-36, Phonska dan ZA
57
yangmana pupuk tersebut ialah pupuk subsidi dari pemerintah daerah. Harga pupuk jenis Urea Rp 100.000sak 50 Kg, SP-36 Rp 90.000sak 50 Kg,
Phonska Rp 135.000sak 50 Kg, dan ZA Rp 90.000sak 50 Kg.
Foto 16. Jalur distribusi pupuk Kabupaten Deli Serdang Sumber : Balitbang Propinsi Sumatera Uatara, 2015
Pupuk subsidi didapat petani dari kios-kios pengecer dengan harga yang
lebih murah, tetapi pupuk subsidi dalam kurun waktu belakangan ini sering mengalami keterlambatan distribusi yang akhirnya menyulitkan petani. Kabarnya
keterlambatan distribusi tersebut dikarenakan adanya mafia pupuk yang belum diketahui secara pasti. Selain itu petani juga pernah mengalami kelangkaan pupuk,
pupuk yang mereka butuhkan sulit dicari jikalau tersedia jumlah pupuk yang dibutuhkan tidak sesuai dengan persediaan pupuk yang ada. Kelangkaan pupuk ini
tidak terjadi pada petani di Desa Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang saja, tetapi terjadi juga pada petani di kabupaten lainnya seperti petani Kabupaten Karo
yang mengalami hal serupa seperti yang diungkapkan oleh seorang pegawai perwakilan Dinas Pertanian Kab.Karo saat rapat Monev Monitoring dan
Evaluasi pada Desember 2014 di Dinas Pertanian Prov.Sumatera Utara.
58
Foto 17. Pupuk jenis Phonska yang Siap Digunakan Sumber : Dokumentasi pribadi tahun 2015
Pupuk subsidi ialah program pemerintah, jika terjadi kelangkaan terhadap pupuk tersebut maka pemerintah jugalah yang banyak menerima bentuk protes
dari para petani. Namun, kadang kala petani juga ada yang sedikit melebihi batas penggunaan pupuk seperti yang peneliti perhatikan, ada petani yang memakai
pupuk melebihi dosis rekomendasi yang dianjurkan dengan harapan agar produksi padinya meningkat. Padahal untuk menyediakan pupuk di tingkat petani
diupayakan memenuhi azas 6 enam tepat, yaitu: tepat tempat, tepat jenis, tepat waktu, tepat jumlah, tepat harga dan tepat mutu.
Pemakaian pupuk anorganik yang berlebihan pada dasarnya juga tidak baik untuk tanaman dan lahan sawah itu sendiri. Penggunaan pupuk anorganik
dalam jumlah yang banyak dapat menurunkan tingkat kesuburan tanah. Seperti yang dikatakan oleh bapak informan:
“..jadi gini, masalah pemakaian pupuk yang berlebihan juga sebenarnya berpengaruh terhadap tanah. Seperti tanah pertanian
kita inilah, masalah tanah atau lahan pertanian nya udah tua dengan kata lain ya tanah tersebut udah jenuh. Jenuhnya tanah
disebabkan bahan-bahan kimia yang diresap oleh tanah selama 25 dua puluh lima tahun lamanya udah gitu gak ada pemulihan
lahan sampai tingkat kesuburan tanah tersebut sekarang berkurang berdasarkan dengan yang saya rasakan yaaa...”
Suhemi Purba, 45 tahun. Wawancara 15 Januari 2015
59
Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2007, pemupukan secara berimbang utamanya keseimbangan antara urea, SP-36, dan
NPK yang harus diberikan tergantung pada keadaan tanah. Hal ini sangat penting karena karena ada keterkaitan ekonomi dan keefektifan pemupukan.
3.3. Iklim dan cuaca