59
Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2007, pemupukan secara berimbang utamanya keseimbangan antara urea, SP-36, dan
NPK yang harus diberikan tergantung pada keadaan tanah. Hal ini sangat penting karena karena ada keterkaitan ekonomi dan keefektifan pemupukan.
3.3. Iklim dan cuaca
Iklimcuaca
15
Pertanian Desa Bandar Dolok pola tanamnya berbeda dengan petani di desa tetangga yaitu Desa Serinci. Saat petani Desa Serinci sudah mulai turun
sawah untuk menanam, petani di Desa Bandar Dolok justru belum ada yang mulai menanam bahkan keadaan sawah juga belum dibajak, disisi yang lain pun ada
desa yang masih mulai memanen seperti Desa Jati Baru padahal ketiga desa tersebut ialah desa yang berdekatan. Selain faktor iklimcuaca, petani yang sudah
melakukan penanaman ialah petani yang terlebih dahulu mendapat air dari aliran selalu berubah menurut ruang dan waktu. Dalam skala
waktu perubahan iklim akan membentuk pola atau siklus tertentu, baik harian, musiman, tahunan maupun siklus beberapa tahunan. Selain berubah secara siklus,
aktivitas manusia menyebabkan pola iklim berubah secara berkelanjutan, baik dalam skala global maupun skala lokal. Unsur iklim yang sering dipakai adalah
suhu dan curah hujan yang sangatlah berpengaruh pada dunia pertanian. Iklim yang selalu berubah membuat petani sulit menentukan pola tanam yang akhirnya
pola tanam dilakukan secara tidak serentak.
15
Iklim dan cuaca adalah dua hal yang berbeda. Perbedaan iklim dan cuaca yakni: cuaca adalah keadaan atmosfer dalam waktu yang tidak lama dan meliputi wilayah yang sempit. Oleh
karena itu cuaca selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Bisa saja terjadi cuaca yabg cerah tiba- tiba terjadi hujan dan sebaliknya. Sedangkan, iklim adalah keadaan rata-rata atmosfer pada wakrtu
yang lama dan meliputi wilayah yang luas.
60
irigasi. Air dari aliran irigasi yang mengairi sawah dibagi-bagi waktu pengairannya karena saat ini adalah musim kemarau.
Dampak iklimcuaca ada yang dirasakan seketika dan ada yang dirasakan secara lambat. Dampak langsung seketika misalnya curah hujan yang lebat atau
terus menerus dapat menimbulkan tanah atau beteng sawah menjadi longsor, angin kencang menimbulkan kerusakan batang tanaman. Seperti yang
diungkapkan informan: “huhhh...kemarin itu waktu belum panen, padi ibu tumbang
semuanya..rusak..karna angin kencang. Angin kencang malam- malam, hujan deras. Besok paginya ibu ke sawah semua padi
pada tumbang” Sarinah, 63 tahun. Wawancara 1 Mei 2015
Foto 18. Padi yang tumbang akibat angin kencang Sumber : Dokumentasi pribadi tahun 2015
Dampak langsung yang dirasakan secara lambat misalnya kadar cuaca yang baru dirasakan setelah berkali-kali terjadi yaitu tanah menjadi lembab setelah hujan
turun dan tanah terlalu kering jika beberapa hari tidak ada hujan. Berdasarkan catatan RPJMDesa petani pernah mengalami gagal panen karena banjir, banjir
disebakan karena hujan yang turun terus menerus pada tahun 2000 sehingga tanggul penahan air rusakjebol mengakibatkan areal persawahan masyarakat
rusak.
61
Dilansir dari beberapa media cetak dan media elektronik, akibat dari iklimcuaca juga dirasakan oleh masyarakat pertanian di daerah lain, seperti di
Wanarejan, Pemalang, Jawa Tengah dan di Bengkulu. Lahan persemaian padi seluas 10 hektar telah meranggas menguning akibat kekeringan, kondisi benih
bagai rumput yang tidak bermanfaat setelah dilanda kemarau panjang
16
. Pada waktu yang sama Badan Penanggulangan Bencana BNPB di awal semester 2015
merilis data yang menunjukkan, kekeringan telah melanda 16 Provinsi yang meliputi 102 kabupatenkota dan 721 kecamatan. Salah satu penyebab kekeringan
adalah semakin menyusutnya kemampuan bumi menyerap air ketika musim penghujan
17
16
.
3.4. Ekonomi Petani