11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. DEFINISI MUAL MUNTAH PASKA OPERASI
Mual  dan  muntah  paska  operasi  atau  Postoperative  Nausea  and  Vomitting PONV adalah  komplikasi yang tidak menyenangkan yang dapat terjadi selama
24  jam  sesudah  tindakan  operasi  dengan  anestesi  baik  anestesi  umum  maupun regional.
27
Flagg menyatakan bahwa PONV dapat disebabkan oleh berbagai faktor selain  anestesi  dan  paling  sedikit  ada  3  tiga  macam  muntah  yaitu  yang
disebabkan pemakaian eter, respon refleks dan pemakaian opioid.
28
PONV  meliputi  3  tiga  gejala  yang  dapat  terjadi  secara  terpisah  atau bersamaan.  Mual  adalah  sensasi  subjektif  yang  berasal  dari  tenggorokan  dan
epigastrium  serta  bersifat  urgensi  untuk  muntah  tanpa  adanya  pergerakan  otot untuk  mengeluarkan  isi  lambung.  Apabila  memberat  maka  rasa  mual  dapat
meningkatkan  sekresi  air  liur,  gangguan  vasomotor  dan  berkeringat.  Muntah didefinisikan  sebagai  refleks  paksa  untuk  mengeluarkan  isi  lambung  melalui
mulut  akibat  aktifitas  otot  abdomen,  interkosta,  laring  dan  faring  termasuk kontraksi  retrograde  yang  besar  dari  usus,  relaksasi  fundus  lambung,  penutupan
glottis  dan  elevasi  palatum  lunak.  Aktivitas  muntah  berhubungan  dengan peningkatan denyut jantung, laju nafas dan keringat. Retching adalah usaha untuk
muntah tanpa ada isi lambung yang keluar walaupun dengan kekuatan otot untuk mengeluarkannya.
2
2.2. ANATOMI DAN FISIOLOGI MUAL MUNTAH
Mual  dan  muntah  merupakan  suatu  fenomena  yang  dapat  dipicu  oleh  berbagai jalur reseptor baik perifer, sentral ataupun keduanya.
Universitas Sumatera Utara
12
Gambar  2.2-1.  Jalur  muntah  dan  obat-obat  antiemetik  yang  umum digunakan Rahman MH, Beattie J.
Post-operative Nausea and Vomitting, The Pharmaceutical Journal, 2004, Vol. 273
29
Kontrol  primer  untuk  mual  dan  muntah  berasal  dari  pusat  muntah  di formasi  lateral  reticular  medulla  oblongata.    Ada  6  enam  jalur  aferen  primer
yang terlibat dalam stimulasi pusat muntah, seperti :
28,29
  Pusat kortikal tertinggi sistem limbik, olfaktorius, korteks visual, dll dan  thalamus  di  dalam  SSP  yang  berhubungan  dengan  rasa,
penglihatan, bau, memori yang tidak enak dan rasa takut   Chemoreceptor trigger zone CTZ di area postrema
  Jalur neuron dari sistem vestibular yang berhubungan dengan motion
sickness dan mual karena penyakit telinga tengah
Universitas Sumatera Utara
13
  Jalur  mukosa  vagal  yang  membawa  sinyal  dari  traktus gastrointestinal
  Sistem  spinoreticular  yang  mencetuskan  mual  yang  berhubungan dengan cedera fisik
  Nukleus traktus solitarius yang melengkapi refleks dari gag reflex Stimulasi  salah  satu  jalur  aferen  ini  dapat  memicu  aktifitas  muntah  di  sentral
melalui  reseptor  kolinergik  muskarinik,  dopaminergik,  histaminergik,  opioid atau serotonergik.
29,30
Sensor  utama  stimulus  somatik  berlokasi  di  usus  dan  CTZ.  Stimulus emetik dari usus berasal dari dua tipe serabut saraf aferen vagus, yaitu :
a  Mekanoreseptor : berlokasi pada otot dinding usus dan diaktifkan oleh kontraksi  dan  distensi  usus,  kerusakan  fisik  dan  manipulasi  selama
operasi. b  Kemoreseptor  :  berlokasi  pada  mukosa  usus  bagian  atas  dan  sensitif
terhadap  stimulus  kimia  substansi  noksius  dalam  lingkungan luminal.
28
CTZ berada di dasar ventrikel IV dalam area postrema batang otak.
27
Area postrema  mempunyai  kemampuan  untuk  mendeteksi  toksin  yang  beredar  dalam
CSF  dan  mengaktivasi  pusat  muntah  di  medulla  oblongata.  Komponen  motorik refleks  muntah  diperantarai  oleh  sensasi  autonomik  dan  somatik  dan  diatur  oleh
sistem  muntah  di  batang  otak.  Neuron  vagal  motorik  yang  mensuplai  usus  dan jantung berasal dari nukleus vagal motorik dorsal dan nukleus ambigu. Kelompok
respiratori  dorsal  dan  ventral  selain  merupakan  neuron  parasimpatis  juga  untuk mempertahankan  tonus  simpatis  jantung  dan  pembuluh  darah  dan  bertugas
mengatur  keluaran  nervus  frenikus  dari  spinal  servikal  dalam  batang  otak. Keluaran dari nukleus ini diatur untuk menghasilkan model fisiologis muntah.
CTZ kaya akan reseptor dopamin dan 5-hydroxytryptamin D
2
dan 5HT
3
. CTZ  tidak  dilindungi  oleh  sawar  darah  otak  sehingga  dapat  terpapar  oleh
Universitas Sumatera Utara
14
stimulus-stimulus cth. obat-obatan dan toksin.  CTZ juga dipengaruhi oleh agen anestesi,  opioid  dan  faktor  humoral  cth.  5HT  yang  dilepas  sewaktu  operasi.
Sistem  vestibular  dapat  menstimulasi  PONV  akibat  operasi  pada  telinga  bagian tengah atau gerakan  pasien sesudah operasi. Gerakan tiba-tiba dari kepala pasien
sesudah  sadar  menyebabkan  gangguan  vestibular  di  telinga  bagian  tengah  dan menambah  kejadian  PONV.  Asetilkolin  dan  histamin  berhubungan  dengan
transmisi  sinyal  dari  sistem  vestibular  ke  pusat  muntah.  Pusat  kortikal  tertinggi cth.  sistem  limbik  juga  berhubungan  terutama  jika  ada  riwayat  PONV.  Selain
itu, pusat muntah di medulla oblongata letaknya sangat dekat dengan pusat viseral lainnya seperti pusat pernafasan dan vasomotor.
28,29
Gambar 2.2-2. Lokasi anatomi area postrema dan pusat muntah Naylor RJ, Inall  FC.
The  physiology  and  pharmacology  of  postoperative  nausea  and vomiting. Anesthesia, 1994, Vol. 49, Hal. 2-5
31
Refleks muntah dibagi menjadi 2 dua fase yaitu :
28
1.  Fase  pre-ejeksi  :  mempunyai  karakteristik  berupa  sensasi  mual  yang berhubungan  dengan  dingin,  berkeringat,  dilatasi  pupil,  hipersalivasi  dan
takikardi yang diperantarai oleh nervus simpatis dan parasimpatis. 2.  Fase ejeksi : meliputi retching dan keluarnya isi lambung muntah.
Universitas Sumatera Utara
15
2.3. ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO