Mekanisme Kerja Farmakokinetik Penggunaan Klinis

28 Keterangan : D 2 = reseptor dopamin tipe 2, M 1 = muskarinik tipe 1, H 2 = reseptor histamin tipe 2, 5HT 3 = reseptor serotonin tipe 3

2.6. ONDANSETRON

Gambar 2.6-1. Rumus bangun ondansetron

2.6.1. Mekanisme Kerja

Ondansetron adalah derivat carbazalone dan merupakan antagonis reseptor serotonin subtipe 5-hydroxytryptamin 5HT 3 yang spesifik di sentral CTZ di area postrema dan nukleus traktus solitarius dan di perifer nervus vagal aferen gastrointestinal, dengan sedikit atau tanpa mempengaruhi reseptor dopamin, histamin, adrenergik, maupun kolinergik. Ondansetron berperan penting untuk mengatasi terjadinya mual dan muntah tanpa mengganggu motilitas gastrointestinal dan sfingter esophagus. 32 Obat ini memilki efek neurologikal yang lebih kecil dibandingkan droperidol ataupun metoklopramid. 5HT 3 berperan penting pada neurotransmiter di SSP, retina, sistem limbik, hipotalamus, serebelum dan korda spinalis. 41,42 Selain berikatan dengan reseptor 5HT 3 , ondansetron memiliki afinitas terhadap reseptor 5HT 1B , 5HT 1C , α1-adrenergik dan µ-opioid. Namun demikian, bukti adanya ikatan ini masih belum jelas. 27 Universitas Sumatera Utara 29

2.6.2. Farmakokinetik

Bioavailabilitas ondansetron pada dosis oral atau intravena rata-rata 60 pada konsentrasi terapi dan akan muncul dalam 30-60 menit dalam darah sesudah pemberian. 27,33,42,43 Waktu paruh eliminasinya adalah 3-4 jam untuk orang dewasa dan 2-3 jam untuk anak usia di bawah 15 tahun. Ondansetron dimetabolisme di hati melalui proses hidroksilasi dan konjugasi oleh berbagai enzim sitokrom P 450 CYP termasuk CYP 1A1 , CYP 1A2 , CYP 2D6 dan CYP 3A . 27,33,42

2.6.3. Penggunaan Klinis

Ondansetron terbukti efektif untuk mencegah mual dan muntah paska operasi PONV, kemoterapi dan radiasi. Tetapi tidak mempunyai efek pada mual dan muntah akibat gangguan vestibular. Ondansetron tidak menyebabkan sedasi, gangguan ekstrapiramidal dan depresi pernafasan. 41 Untuk mencegah PONV dapat diberikan dosis awal ondansetron 0,1-0,2 mgkg intravena secara perlahan 15 menit sebelum operasi atau 4-8 mgiv pada akhir pembedahan dan dapat diulang setiap 4-8 jam. 27,42

2.6.4. Efek Samping

Dokumen yang terkait

Perbandingan Ketamine 0.5 mg/kgBB/IV Dan Propofol 1 mg/kgBB/IV Untuk Mencegah Agitasi Paska Anestesi Sevoflurane Pada Pasien Pediatri Dengan General Anestesia

4 93 98

Perbandingan Efek Penambahan Neostigmin Methylsulfate 25mg Dan 50mg Pada Bupivakain Hidroklorida Hiperbarik 0,5% 15 Mg Terhadap Lama Kerja Blokade Sensorik Dan Efek Samping Mual Muntah Dengan Anestesi Spinal Operasi Ekstremitas Bawah

0 52 79

Perbandingan Kejadian Mual Muntah Pada Pemberian Tramadol Suppositori 100 mg Dan Tramadol Intravena 100 mg Sebagai Analgetik Paska Bedah Pada Operasi Ekstremitas Bawah Dengan Spinal Anestesi

1 78 66

Perbandingan Efek Akupunktur pada Titik Pericardium 6 (PC6) dengan Ondansetron 4mg Intravena untuk Mencegah Mual Muntah Paska Operasi Pada Pasien yang Dilakukan Anestesi Umum Intubasi dengan Skor APFEL 3-4

4 46 70

Perbandingan Kombinasi Ondansetron 2mg IV Dengan Deksametason 4mg IV Dan Ondansetron 4 mg IV Dengan Deksametason 4mg IV Sebagai Profilaksis Pada Pasien Resiko Tinggi Mual Muntah Setelah Operasi Yang Menjalani Tindakan Operasi Dengan Anestesi Umum Intubas

7 51 69

Perbandingan Antara Skor Apfel Dengan Skor Koivuranta Terhadap Prediksi Terjadinya Post Operative Nausea And Vomiting Pada Anestesi Umum

14 100 56

Perbandingan Penurunan Resiko Kejadian Mual Muntah Paska Operasi Dengan Pemberian Midazolam 0,035 mg/kg/iv dan Ondansetron 4 mg/iv Pada Pasien Dengan Skor Apfel 3-4 yang Dilakukan Anestesi Umum

3 75 118

Penggunaan Skor Apfel Sebagai Prediktor Kejadian Mual dan Muntah Pascaoperasi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

1 4 9

Perbandingan Efek Penambahan Neostigmin Methylsulfate 25mg Dan 50mg Pada Bupivakain Hidroklorida Hiperbarik 0,5% 15 Mg Terhadap Lama Kerja Blokade Sensorik Dan Efek Samping Mual Muntah Dengan Anestesi Spinal Operasi Ekstremitas Bawah

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 FISIOLOGI NYERI - Perbandingan Kejadian Mual Muntah Pada Pemberian Tramadol Suppositori 100 mg Dan Tramadol Intravena 100 mg Sebagai Analgetik Paska Bedah Pada Operasi Ekstremitas Bawah Dengan Spinal Anestesi

0 1 17