68
5.3 Deskripsi Kondisi Sosial –Ekonomi Informan Utama
Pada bagian sebelumnya peneliti telah menyajikan satu demi satu data pribadi informan informan kunci dan informan utama. Sedangkan pada bagian ini peneliti
akan mencoba menceritakan secara
detail
satu per satu kondisi sosial –ekonomi dari
keempat informan utama disertai tabel kondisi sosial –ekonomi keempat informan
utama sesuai dengan indikator –indikator sosial–ekonomi, dilanjutkan dengan
kondisi sosial –ekonomi dari masyarakat Desa Bawamatalu‘o sesuai dengan hasil
wawancara peneliti dengan Kepala Desa Bawamatal u‘o sebagai informan kunci.
5.3.1 Informan Utama 1 Profesi Petani
Informan utama yang pertama adalah Ikaria Gowasa. Ibu dari 2 orang anak ini sesuai dengan pengakuannya, melangsungkan pernikahan pada usia muda ketika
berusia 17 tahun tepatnya pada tahun 2008. Baik ia dan suami keduanya berprofesi sebagai petani. Kalau suaminya lebih memilih menjual jasa dengan menjadi
penggarap lahan pertanian milik masyarakat di luar Desa Bawamatal u‘o. Ikaria
Gowasa sendiri memilih mengusahakan lahan pertanian peninggalan orang tuanya yang berada di pinggiran jalan menuju ke Desa Bawamatal
u‘o.
Adapun yang menjadi jenis pertanian Ikaria Gowasa adalah karet pohon karet dan
bulu gowi
tanaman yang daunnya dijadikan makanan ternak. Seperti pengakuannya, hasil pertaniannya tidaklah dijual sendiri secara langsung. Melainkan
dijual kepada penggalas karet yang beralamatkan di Kota Telukdalam melalui perantara dagang. Sedangkan untuk bulu gowirio, dijualkan langsung kepada
peternak yang ada di Desa Bawamatal u‘o. Seikat bulu gowirio dihargai 2 ribu rupiah.
Universitas Sumatera Utara
69
Ibu muda 24 tahun yang harus berjalan kaki pulang-pergi ke lahan pertaniannya ini mengaku setiap minggu ia hanya memperoleh sekitar 130 ribu
rupiah dari jerih payah bertaninya. Menurut Ikaria Gowasa dengan penghasilan segitu ia dan keluarganya kesulitan keluar dari kehidupan yang serba kekurangan.
Hal ini diperparah dengan gaji suaminya yang dibayarkan per 2 atau 3 bulan sekali, itu pun masih tergantung hasil panen lahan garapan yang dikerjakan.
Ikaria Gowasa sendiri ketika peneliti menanyakan mengenai apakah ia berkeinginan untuk memulai pekerjaan lain untuk menambah pendapatan? Ia
mengiyakannya, dan menjadi peternak ayam atau babi merupakan keinginan berternaknya tersebut. Namun saat peneliti bertanya kenapa Anda belum
memulainya saja? Ikaria mengutarakan bahwa ia terkendala dengan modal yang tidak tersedia. Sehingga tidak memungkinkan ia untuk membuat kandang ternak dan
membeli anakan ternaknya. Perempuan yang jenjang pendidikan formalnya hanya sampai bangku kelas 3
SD ini mengaku sudah tidak tahu harus berbuat apa lagi untuk mengubah nasib keluarganya. Mustahil buat Ikaria untuk mencari pekerjaan formal dikarenakan tidak
punya ijazah SD sekalipun. Mereka pun masih menumpang tinggal bersama keluarga kakak perempuan suaminya di rumah orang tua suaminya, dan yang pasti kedua
orang tua suaminya yang sudah tidak mampu bekerja lagi ikut juga menjadi tanggungannya dan suami. Tidak sampai di situ saja, Ikaria Gowasa dan keluarga
besarnya harus menyisihkan sejumlah uang untuk perawatan kakak kandung dari ibu mertuanya yang menderita kelumpuhan sejak dari lahirnya.
Universitas Sumatera Utara
70
5.3.2 Informan Utama 2 Profesi Pedagang Makanan