77
5.3.5 Kondisi Sosial –Ekonomi Masyarakat Desa Bawamatalu’o Berdasarkan
Keterangan Informan Kunci
Berikut ini adalah gambaran umum mengenai kondisi sosial –ekonomi
masyarakat Desa Bawamatal u‘o berdasarkan kutipan hasil wawancara peneliti
dengan informan kunci selaku Kepala Desa Bawamatalu ‘o.
“
Sebelum UNESCO menjadikan Desa Bawamatal
u’o
menjadi salah satu desa warisan budaya dunia pada tahun 2009 lalu, desa ini memang sudah banyak
dikenal dan dikunjungi oleh para wisatawan. Namun, dampak dari UNESCO tersebut tetap saja besar. Pertama, desa ini lebih lagi dikenalkan kepada
masyarakat internasional melalui UNESCO tentunya. Kedua, pembangunan infrastruktur besar-besaran baru dilakukan oleh pemerintah daerah pasca
UNESCO. Khususnya akses jalan dari bawah sana sampai di bawah anak tangga desa, sepanjang 2,1 kilometer. Tidak ketinggalan Festival Budaya
Bawamatal
u’o
mulai terselenggarakan sejak UNESCO menjadikan desa ini sebagai desa warisan buday
a.”
“
Masyarakat Desa Bawamatal
u’o
pada umumnya menjadikan profesi petani dan peternak, selain menjadi tukang bangunan sebagai pekerjaan dalam
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kemudian masyarakat mulai merambah bidang profesi lain seperti berdagang makanan dan barang
kelontong, menjadi pemandu wisata, menjadi pengrajin souvenir tetap, dan nelayan. Hal ini dikarenakan, Desa Bawamatal
u’o
semakin banyak dan sering dikunjungi oleh wisatawan daerah, nasional maupun internasional, terlebih
setiap bulan Mei desa ini menyelenggarakan Festival Budaya Bawamatal
u’o.” ―
Secara umum kondisi perumahan masyarakat di sini seperti yang juga dapat Anda lihat sendiri. Terdapat 137 rumah masyarakat yang berdesign original
rumah adat Nias Selatan utuh. Terdapat pula sekitar 104 rumah berdesign rumah adat melayu, berdesign rumah adat Nias tapi sudah tidak utuh lagi
seperti atapnya sudah diganti seng dan sudah memakai paku, dan malah sudah ada yang membangun rumah berdesign konvensional. Sedangkan untuk rumah
masyarakat Desa Bawamatal
u’o
yang berada di bawah ke-77 anak tangga termasuk rumah saya ini sekitar 195 rumah dan semuanya berdesign
konvensional.
”
Mungkin hampir 60 beratapkan daun rumbia, berdindingkan papan, berlantaikan tanah atau semen biasa, dan lantai papan khusus untuk design
rumah adat. Banyak juga rumah masyarakat khsusnya design rumah konvensional sudah beratapkan seng, berlantaikan semen baik bahkan
keramik, dan dindingnya sudah dari beton
.”
Universitas Sumatera Utara
78
“
Aliran listrik dari PLN sudah tersedia, dimana sekitar hampir 80 rumah yang sudah teraliri oleh daya listrik. Kalau sumber perairan kita
mengandalkan bantuan ILO berupa 6 buah pemandian umum, 2 unit pipanisasi, dan 1 unit pompanisasi. Terakhir urusan dapur, masyarakat di sini
setengahnya masih megandalkan pembakaran menggunakan kayu bakar dan mungkin setengah lainnya sudah menggunakan kompor sumbu, sedikit saja
yang sudah menggunakan kompor gas contohnya keluarga say
a.”
“
Fasilitas sarana pendidikan di Desa Bawamatal
u’o
dari jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA bahkan SMK sudah tersedia di sini. Sarana kesehatan juga
sudah tersedia berupa Pustu dan Polindes Bawamatal
u’o,
namun masih belum untuk Puskesmas
.”
“H
arapan saya, pembangunan pasar untuk mengakomodasi kegiatan jual
–
beli masyarakat, pembangunan museum untuk menambah daya tarik desa sekaligus
menambah penghasilan masyarakat profesi pengrajin dan menambah pemasukan kas desa. Saya juga berharap pemerintah daerah mau
menyediakan alat transportasi setidaknya 2 unit mobil penumpang agar memudahkan naik dan turun desa sekaligus membantu kegiatan perekonomian
masyarakat des
a.”
Universitas Sumatera Utara
79
5.4 Analisa Deskripsi Hasil Penelitian 5.4.1 Kondisi Sosial